Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Latihan Nuklir NATO Melibatkan Pesawat Pengebom B-52

NATO akan menggelar latihan nuklir tahunan pada Senin, 17 Oktober 2022. Bersamaan dengan latihan nuklir Rusia.

15 Oktober 2022 | 06.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pesawat bomber strategis USAF B-52 tiba di RAF Fairford di Gloucestershire, Inggris, 10 Februari 2022. RAF mengatakan kedatangan Satuan Tugas Pembom tidak terkait dengan ketegangan di perbatasan Ukraina. UK Ministry of Defence Crown Copyright 2022 Cpl Lee Matthews/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, BrusselsPakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan meluncurkan latihan nuklir tahunan bertajuk "Steadfast Noon” pada Senin, 17 Oktober 2022. Sejumlah 60 Pesawat akan ambil bagian dalam latihan di atas Belgia, Laut Utara, dan Inggris untuk mempraktikkan penggunaan bom nuklir Amerika Serikat yang berbasis di Eropa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Latihan nuklir akan berlangsung di tengah ketegangan yang meningkat setelah Rusia berulang kali mengancam melancarkan serangan nuklir di Ukraina menyusul kemunduran besar militernya di medan perang. 

"Steadfast Noon" kemungkinan akan berlangsung bersamaan dengan latihan nuklir tahunan Moskow bertajuk "Grom", yang biasanya digelar pada akhir Oktober. Dalam latihan itu, Rusia menguji pengebom, kapal selam, dan rudal berkemampuan nuklir.

NATO mengatakan latihan Barat tidak didorong oleh ketegangan terbaru dengan Rusia. "Latihan tersebut, yang berlangsung hingga 30 Oktober, adalah kegiatan pelatihan rutin yang berulang dan tidak terkait dengan peristiwa dunia saat ini," demikian pernyataan NATO di situs webnya. Tidak ada penggunaan bom nuklir langsung dalam latihan itu. 

“Latihan ini membantu memastikan bahwa penangkal nuklir aliansi tetap aman, terjamin dan efektif," kata juru bicara NATO, Oana Lungescu, seperti dikutip Reuters, Jumat, 14 Oktober 2022.

Belgia menjadi tuan rumah latihan yang akan melibatkan 14 negara Anggota NATO dan 60 pesawat, termasuk jet tempur paling canggih di pasar dan pesawat pengebom B-52. Pesawat itu akan terbang dari Pangkalan Udara Minot di Dakota Utara, Amerika Serikat.

Pada Selasa lalu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi akan melanjutkan latihannya meskipun situasi internasional sedang tegang. “Membatalkan latihan karena perang di Ukraina akan mengirimkan sinyal yang sangat salah,” katanya kepada wartawan. Ia beralasan kekuatan militer NATO adalah cara terbaik untuk mencegah eskalasi ketegangan lebih lanjut.

Stoltenberg meyakinkan bahwa NATO akan memantau latihan nuklir tahunan Rusia dengan sangat dekat, seperti yang telah dilakukan selama beberapa dekade. 

Di Gedung Putih, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan "Grom" akan melibatkan manuver skala besar dari kekuatan nuklir strategisnya, termasuk peluncuran rudal langsung.

"Sementara Rusia mungkin percaya latihan ini akan membantunya memproyeksikan kekuatan, terutama mengingat kejadian baru-baru ini, kita tahu bahwa unit nuklir Rusia berlatih secara ekstensif pada tahun ini," kata Kirby.

Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat yang enggan diungkap jati dirinya mengatakan latihan Rusia diperkirakan akan dilakukan pada waktu yang hampir bersamaan dengan latihan kesiapsiagaan nuklir tahunan NATO.

“Kami percaya retorika nuklir Rusia dan keputusannya untuk melanjutkan latihan ini saat berperang dengan Ukraina tidak bertanggung jawab," kata pejabat itu kepada Reuters. “Mengacungkan senjata nuklir untuk memaksa AS dan sekutunya adalah tindakan tidak bertanggung jawab."

REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus