Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 27 Maret 2020 lalu, musisi Folk asal Amerika Serikat Bob Dylan merilis lagu untuk mendiang John F Kennedy atau JFK, Presiden Amerika Serikat ke-35 yang menjabat sejak Januari 1961 dan dibunuh pada bulan November 1963. Melalui kanal YouTube-nya, Bob Dylan mengunggah video lagu barunya tersebut yang berdurasi hampir 17 menit.
Sepanjang lagu, pelantun lagu Knockin' on Heaven's Door itu hanya menampilkan foto mendiang JFK dengan nuansa hitam putih dilengkapi dengan judul lagu tersebut di bagian bawah.
"Salam kepada penggemar dan pengikut saya dengan rasa terima kasih atas semua dukungan dan loyalitas Anda selama bertahun-tahun. Ini adalah lagu yang belum sempat kami rilis yang kami rekam beberapa waktu lalu, mungkin Anda tertarik. Tetap aman, tetap waspada dan semoga Tuhan menyertai Anda," tulis Bob Dylan di akun Twitter-nya.
Seperti yang diketahui, JFK ditembak di kawasan Dealey Plaza, pusat Kota Dallas, Texas pada 22 November 1963. Hingga kini tragedi tersebut masih berselimut misteri. Dalam liriknya, Bob Dylan juga menyebut beberapa nama, Oswald salah satunya.
Lee Harvey Oswald adalah tersangka dalam pembunuhan JFK. Oswald disebut sebagai mantan marinir yang bertugas di Rusia dan seorang komunis. Menurut dokumen tentang pembunuhan JFK, Oswald bertemu seorang agen rahasia Rusia, KGB, sekitar dua bulan sebelum JFK tewas ditembak.
Untuk masa kecilnya, Oswald lahir pada 18 Oktober 1939, di New Orleans, Louisiana, dari pasangan Marguerite dan Robert Oswald Sr., yang meninggal karena serangan jantung dua bulan sebelum kelahiran Oswald. Setelah kematian suaminya, Marguerite mengirim Oswald dan dua kakak laki-lakinya untuk tinggal di panti asuhan.
Beberapa tahun setelah itu Ibu Oswald menikah lagi dan membawa kedua anaknya untuk pindah bersama. Berdasarkan biography.com, ibunya yang bekerja shift panjang, Oswald muda sering dibiarkan mengurus dirinya sendiri dan menghabiskan waktu di perpustakaan.
Lee Harvey Oswald akhirnya dijemput dan ditempatkan di aula penahanan, di mana pekerja sosialnya menggambarkannya sebagai orang yang terpisah secara emosional, memberikan "perasaan seperti anak kecil yang tidak dipedulikan oleh siapa pun."
Dengan kebiasaannya bermain di perpustakaan, Lee Harvey Oswald akhirnya menunjukkan minatnya dengan sastra sosialis, yang mulai ia baca ketika berada di New York. Memasuki 1956, Oswald bergabung dengan Marinir AS. Dalam keanggotaan Marinir, Oswald merupakan seorang penembak jitu dan kemampuannya di atas rata-rata dari anggota lainnya.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Dokumen Pembunuhan John F Kennedy Dirilis, Apa Saja yang Diungkap?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini