Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ahmed al-Sharaa Ditetapkan Jadi Presiden Suriah Sementara

Ahmed al-Sharaa dalam sebuah deklarasi pada Rabu, 29 Januari 2025, ditetapkan sebagai Presiden Suriah sementara selama mengisi kevakuman negara.

30 Januari 2025 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati bertemu dengan pemimpin de facto Suriah Ahmed al-Sharaa di Damaskus, Suriah, 11 Januari 2025. Hayat Tahrir Al-Sham/REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin de facto Suriah Ahmed al-Sharaa pada Rabu, 29 Januari 2025, dinyatakan sebagai Presiden Suriah sementara yang akan memimpin pemerintahan transisi. Dengan jabatan ini, maka al-Sharaa memperkuat kekuasaannya dalam tempo kurang dari dua bulan setelah memimpin gerakan untuk mendongkel pemerintahan Bashar al-Assad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam penetapan itu, Al-Sharaa juga diberi kekuasaan untuk membentuk dewan legislatif sementara untuk masa transisi selama konstitusi Suriah dibekukan. Keputusan ini diambil setelah rapat dengan para pucuk pimpinan militer Suriah yang ambil bagian pada upaya mendongkel Assad yang dipimpin kelompok Islamist Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang pernah berafiliasi dengan kelompok al Qaeda. 
   
Al-Sharaa meyakinkan prioritas saat ini adalah mengisi kevakuman di Pemerintahan Suriah secara legitimasi dan lewat jalan yang sah. Dia juga menekankan perdamaian sipil harus dijaga melalui keadilan transisi dan mencegah adanya aksi balas dendam. Bukan hanya itu, Al-Sharaa juga menilai perlunya dibangun kembali infrastuktur ekonomi di Suriah, termasuk kekuatan militer dan keamanan.    

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Al-Sharaa berjanji akan memulai sebuah transisi politik, termasuk menggelar sebuah konferensi nasional, membentuk sebuah pemerintahan yang inklusif dan menggelar pemilu yang dia perkirakan butuh waktu sampai empat tahun untuk sampai terselenggara. 

Pada pengumuman Rabu, 29 Januari 2025, tidak disampaikan kapan badan legislatif baru akan dibentuk. Tidak pula dijelaskan tanggal pasti masa berlaku pemerintahan transisi ini. Fawaz Gerges, Profesor bidang hubungan internasional dari London School of Economics, mengatakan deklarasi pada Rabu, 29 Januari 2025, ini hanyalah formalitas untuk mengukuhkan kekuasaan Al-Sharaa sebagai orang baru yang berkuasa di Suriah saat ini.      

“Saya menduga Al-Sharaa dan HTS berencana mengkonsolidasikan aturan satu partai Islam yang berkuasa,” kata Gerges. HTS adalah gabungan dari kelompok Nusra Front yang pernah berafiliasi dengan al Qaeda selama perang sipil Suriah, namun memutuskan hubungan dengan al Qaeda pada 2016      

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus