SESUDAH Uni Soviet, Iran termasuk unggul dalam perang diplomasi Akhir pekan lalu, Teheran mengusir lima diplomat Inggris sebagai balasan atas tindakan Inggris yang menutup konsulat jenderal Iran di Manchester, dan menghalau pulang lima diplomatnya. Saling mengusir itu adalah puncak kemelut yang bermula dari ulah polisi Inggris. Mereka menahan seorang diplomat Iran, Ahmed Ghassemi, 29 tahun, konsul muda pada perwakilan Iran di Manchester. Ia dituduh mencopet di sebuah toko. Orang kedua pada konsulat jenderal Iran itu kemudian ditahan, 9 Mei lalu, denan tuduhan tambahan, yaitu membangkang pada panggilan polisi, dan ugal-ugalan menyetir mobll dl Jalan. Tapi, diplomat pembuat onar itu dibebaskan dari tahanan -- dengan jaminan - dan menurut rencana akan diajukan ke pengadilan 14 Juni ini. Mendengar ini Teheran naik berang. Enam polisi khusus Pasukan Revolusi Iran, 28 Mei lalu, menghadang mobil yang dikendarai Edward Chaplin. Sekretaris pertama pada perwakilan Inggris di Teheran itu ditodong dengan senapan mesin, lalu dipukul di depan istri dan kedua anaknya kemudian diculik. Ia ditahan selama 24 jam dengan tuduhan yang tidak jelas. Setelah pemeriksaan, Chaplin dibebaskan. Tapi ia diancam hukuman mati, dengan tuduhan narkotik dan menyabot ekonomi Iran. Karena ketidakjelasan alasan penahanan itu, Inggris pun protes. London minta penjelasan terinci. Tapi tidak digubris. Menlu Inggris Geoffrey Howe menduga, tindakan Teheran itu semata-mata balasan atas penahanan Ali Ghassemi. Kernlu Inggris, kemudian, memanggil Kuasa Usaha Iran di London, Akhunzadeh Basti. Lalu, Kamis pekan lalu, London menutup konsulat jenderal Iran di Manchester. Alasannya: Iran menolak memberikan alasan penahanan Chaplin. "Yang kami perlukan, penjelasan dan permintaan maaf," kata Menlu Howe. Menanggapi keputusan itu, Akhunzadeh Basti balik mengancam. Katanya, Teheran akan membalas dalam tiga atau empat hari lagi. Ternyata, itu bukan ancaman kosong. Iran mengusir lima diplomat Inggris - termasuk Edward Chaphn - dari Teheran. Menurut kantor berita Iran, Irna, pengusiran mereka sebagai balasan atas pengusiran wakilnya di Manchester, Inggris. Keputusan itu disampaikan ke London oleh Dubes Swedia Bo Henrikson dan Christopher Maccrae, diplomat Swedia yang bertindak sebagai kepala seksi kepentingan Inggris di Iran. Seperti diketahui, setelah peristiwa pendudukan Kedubes AS dan penyekapan 42 pegawainya selama 444 hari, 1979, Inggris menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya dengan Iran. Kepentingannya diurus 20 diplomat yang bergabung dengan kedubes Swedia di Teheran. Beberapa tindakan pengamanan memang dilakukan Inggris untuk melindungi 248 orang Inggris di Iran. Sejumlah dokumen sengaja dihancurkan. Di samping itu, Inggris iuga menglmbau agar warganya dan para usahawan tidak berkunjung ke Iran pada saat kemelut ini. Inggris juga mengisyaratkan akan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk melindungi kapal-kapal tankinya, yang berlayar di perairan Teluk Persia. Namun,Inggris juga mengharapkan agar ketegangan segera reda. Salah satu syarat adalah Chaplin segera dibolehkan meninggalkan Teheran karena, walau ia telah digusur dari Iran Chaplin tidak ada di antara empat orang yang mendarat di London awal pekan ini. Menurut sumber di Kemlu Inggris, Chaplin dihadang di bandar udara, ketika ia siap meninggalkan Teheran Minggu malam. Ia tidak ditahan, dan ternyata kembali ke perumahan kedutaan. Ternyata, sekretaris I itu oleh petugas keamanan dinyatakan tidak boleh meninggalkan Teheran. Dubes Swedia, bersama Christopher Maccrae, berupaya menyelesaikannya dengan Kemlu Iran. Belum jelas benar apa yang akan dilakukan Inggris bila Iran tidak membolehkan diplomatnya meninggalkan negeri itu. Mungkin Iran perlu mempertimbangkan 11 diplomatnya dan sekitar 25.000 warganya yang kini masih berada di Inggris. Tapi Senin malam lalu Iran sudah membebaskan Chaplin dan diplomat ini diterbangkan ke London. A. Margana
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini