Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lima Usulan Sekjen Partai Komunis Vietnam untuk Kemajuan ASEAN

Sekjen Partai Komunis Vietnam , To Lam mengungkap lima usulan untuk ASEAN.

10 Maret 2025 | 19.00 WIB

Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, To Lam, memberikan sambutan dalam perayaan 30 tahun keanggotaan Vietnam di ASEAN pada Senin, 10 Maret 2025, di Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Perbesar
Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, To Lam, memberikan sambutan dalam perayaan 30 tahun keanggotaan Vietnam di ASEAN pada Senin, 10 Maret 2025, di Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, To Lam, mengemukakan lima gagasan untuk memajukan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN. Sejumlah ide itu dia sampaikan saat menghadiri perayaan 30 tahun keanggotaan Vietnam di ASEAN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"ASEAN harus menerapkan pemikiran inovatif, menggunakan strategi yang gesit, mengembangkan peta jalan yang pragmatis, mengalokasikan sumber daya yang terfokus, dan mengambil tindakan yang tegas," kata To Lam di kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, pada Senin, 10 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Gagasan pertama yang disampaikan To Lam ialah strategi kemandirian dan kelincahan ASEAN untuk memperkuat kemampuan beradaptasi dan tanggap terhadap tantangan yang berkembang pesat di tengah persaingan global. 

Menurut To Lam, ASEAN harus bertindak dengan cara yang lebih terkoordinasi dan bertanggung jawab, dengan kohesi internal menjadi hal yang penting untuk melawan tekanan eksternal. Dia juga mendorong agar ASEAN mempertahankan suara yang independen dan seimbang di tengah persaingan yang semakin ketat di antara negara-negara besar. 

"Hal ini memerlukan konteks yang lebih besar, yang dicapai melalui konsultasi, dialog, dan penyelarasan kepentingan negara-negara anggota," ujarnya. 

Lebih dari itu, To Lam menilai langkah ini perlu didukung dengan sikap menumbuhkan rasa kebersamaan yang kuat dan pendekatan proaktif dari setiap negara anggota untuk mendefinisikan tujuan, kepentingan, identitas, dan nilai-nilai bersama ASEAN.

Selanjutnya, To Lam mengungkap gagasan kedua yang dia tawarkan. Dia menilai ASEAN perlu memperkuat ketahanan ekonomi. Salah satu caranya, jelas dia, dengan memanfaatkan kekuatan ASEAN sebagai ruang yang luas dan sangat menjanjikan bagi pembangunan ekonomi. 

To Lam menekankan bahwa ASEAN harus merangkul solusi pembangunan yang inovatif. Dia juga menginginkan agar ASEAN memelopori pertumbuhan baru di bidang-bidang seperti inovasi, sains-teknologi, digitalisasi, dan kemajuan energi hijau dan sirkular, energi terbarukan, serta pengembangan tenaga kerja yang sangat terampil. 

"ASEAN perlu menjadi pusat inovatif teknologi, tempat penemuan ilmiah diubah dengan mulus menjadi aplikasi praktis dan berdampak bagi kemajuan sosial-ekonomi," tuturnya. 

Gagasan ketiga yang diajukan To Lam ialah upaya memperkuat identitas dan nilai-nilai ASEAN. Langkah ini, kata dia, perlu melibatkan pemeliharaan konektivitas budaya dan pertukaran antarmasyarakat, pelestarian etos khas ASEAN berupa konteks, harmoni, serta penghormatan terhadap keberagaman. 

"Kita harus melestarikan dan menjunjung tinggi ASEAN Way sebagai warisan budaya yang tak ternilai dalam proses pengambilan keputusan Asosiasi," ucapnya. 

To Lam mengusulkan agar masyarakat ASEAN harus secara khusus ditempatkan sebagai tujuan dan pendorong pembangunan berkelanjutan. To Lam juga mengatakan ketahanan pangan dan energi serta perubahan iklim telah secara serius mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Lebih, To Lam mengungkap gagasannya yang keempat, yakni dorongan peningkatan efektivitas pengembangan norma-norma perilaku untuk menyelaraskan dan mengarahkan hubungan antarnegara berdasarkan prinsip-prinsip keseimbangan, inklusivitas, dan saling menguntungkan. 

Menurut To Lam, ASEAN harus menekankan kerja sama yang konkret dan berorientasi pada hasil. Ketika negara-negara besar terlibat dalam persaingan yang semakin ketat, jelas To Lam, ASEAN harus menjaga persatuan dalam perilaku dan tindakan, serta menegaskan sentralitasnya. 

To Lam juga mendorong semua pihak terkait untuk terlibat dalam inisiatif yang dipimpin ASEAN, yang berfungsi sebagai platform untuk dialog dan kerja sama yang sejati. 

"Hal ini membantu mendorong kerja sama dan menjaga perdamaian serta stabilitas di kawasan kita dan sekitarnya, sekaligus tetap setia pada misi dan prinsip inti ASEAN," katanya. 

Tak hanya itu, To Lam menginginkan agar ASEAN harus secara proaktif memanfaatkan ASEAN Way untuk menyusun solusi jangka panjang dan jangka panjang untuk tantangan baik di dalam maupun di luar kawasan. 

Adapun gagasan terakhir yang To Lam usulkan ialah kolaborasi dalam mengatasi masalah di ASEAN. Dia mendukung stabilitas dan pembangunan Myanmar serta membantu transisi Timor Leste menuju keanggotaan penuh ASEAN.

 

 

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus