Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lintas Internasional

6 Mei 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korea Utara Undangan untuk Clinton

SOSOK Bill Clinton sepanjang pekan lalu menjadi buah bibir di kalangan pejabat tinggi Korea Utara. Pemicunya tak lain adalah bertiupnya kabar bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Il, ingin mengundang mantan Presiden AS ke Pyongyang "untuk membantu mengakhiri retorika" antara kedua negara.

Anehnya, belakangan justru Korea Utara sendiri yang sibuk membantah adanya undangan untuk Clinton. "Kami tegaskan, pemerintah tak pernah meminta Clinton datang," demikian bunyi keterangan juru bicara pemerintah Korea Utara yang dikutip oleh kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Rabu silam.

Hubungan Pyongyang dengan Washington memburuk sejak Presiden AS, George W. Bush, dalam pidato kenegaraan Januari silam menuding Pyongyang sebagai bagian dari "poros setan", bersama Irak dan Iran, yang memiliki senjata perusak massal.

Siria Aksi Boikot Liga Arab

LIGA Arab merapatkan saf melawan Israel. Sembilan belas negara anggotanya, Jumat akhir pekan lalu, bersepakat bulat untuk memblokade ekonomi Israel. Keputusan ini ditelurkan dalam pertemuan tiga hari yang diselenggarakan Kantor Pusat untuk Pemboikotan Israel di Kota Damaskus, Suriah. Yang hadir adalah wakil dari Suriah, Irak, Sudan, Palestina, Arab Saudi, Lebanon, Aljazair, Tunisia, Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait, Libia, Somalia, Komoro, Maroko, Qatar, Oman, Bahrain, dan Jibuti.

Aksi semacam itu pernah disepakati pada 1951, tapi tidak efektif. Israel tidak pernah terkucil secara ekonomi. Malah, perjanjian damai Timur Tengah yang diteken pada awal 1990-an cenderung mengendurkan isolasi ekonomi terhadap Israel.

Sebelum keputusan Damaskus dicapai, pemanasan sudah dilakukan para pemimpin negara Arab yang bertemu di Lebanon Maret lalu. Di sana mereka menyerukan agar pemboikotan ekonomi terhadap Israel menjadi kebijakan resmi Liga Arab.

Aksi boikot akan dilakukan berlapis. Mereka mengharuskan negara anggota Liga Arab agar memutuskan hubungan dengan Israel. Negara anggota Liga Arab juga tidak boleh membuka perdagangan dengan semua perusahaan yang mempunyai cabang, agen, dan pabrik di Israel. Terakhir, melakukan aksi boikot ekonomi terhadap negara-negara Arab yang menjalin hubungan dengan Israel secara langsung ataupun tidak langsung.

India Jet Tempur Menghajar Gedung

TAK kurang dari delapan orang tewas akibat jet tempur Mig-21 menabrak gedung di Amritsar, India, Jumat lalu. Dua puluh orang luka-luka dan dua rumah lainnya yang bersebelahan dengan kantor Bank Rajasthan di kawasan bisnis Asti Badda turut ter-bakar hebat akibat tabrakan pesawat tersebut.

Saksi mata menuturkan, pesawat sempat berputar dua kali sebelum moncongnya menghajar gedung berlantai dua itu. Bagian ekor pesawat terbakar hebat sehingga menimbulkan kebakaran yang membuat panik para penghuni gedung.

Pilot S.P. Naik dan kopilotnya selamat setelah berhasil meloncat dengan kursi lontar dari kokpit. Juru bicara Departemen Pertahanan India, P.K. Bandhopadhyaya, menuturkan bahwa kedua awak Mig-21 yang lolos dari maut itu tengah melakukan penerbangan rutin ketika melaporkan adanya gangguan pada pesawat mereka.

Departemen Pertahanan India hingga kini tengah berjuang untuk mengatasi krisis peralatan dan onderdil skuadron pesawat tempurnya yang sudah tua. Menurut catatan, dalam enam tahun terakhir kurang lebih seratus unit jet tempur India jatuh dan menewaskan 50 pilot.

Amerika Serikat Pemasok Dana Bin Ladin

Penyelidikan terhadap Usamah bin Ladin dan jaringannya membuat agen penyelidik federal (FBI) di AS tak kunjung beristirahat. Selasa pagi pekan lalu, setelah melakukan pengintaian berbulan-bulan, FBI merangsek ke kantor organisasi nirlaba Islam, Benevolence International Foundation, di Chicago dan menahan direktur eksekutifnya, Enaam Arnaout, dengan tuduhan terlibat dalam pengiriman dana untuk Bin Ladin dan jaringan Al-Qaidah.

Jaksa penyidik, Patrick Fitzgerald, menuding bahwa Arnaout sebenarnya kerap berhubungan dengan Bin Ladin, berdasarkan temuan dokumen dari kantor cabang Benevolence di Bosnia. "Bukti-bukti yang kami temukan menunjukkan Benevolence membantu gerakan teror secara rahasia," kata Fitzgerald.

Arnaout kini meringkuk di penjara pemerintah federal. Pengacaranya, Stephen Levy, menuturkan bahwa kliennya hanya dikenai tuduhan berbohong di bawah sumpah. Tuduhan bohong ini muncul karena Arnaout, dalam melayangkan gugatan kepada pemerintah federal bulan lalu untuk mencairkan aset Benevolence yang dibekukan sejak Desember silam, mengaku tidak berhubungan dengan Bin Ladin.

Widjajanto (AP, Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus