Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kamboja Kaburnya sang Samphan
Bekas kepala negara- Kamboja versi Khmer Merah, K-hieu Samphan, 75 tahun, dilaporkan menghilang dari rumahnya di Pailin, kota di barat daya Kamboja, Selasa pekan lalu. Samphan raib sehari setelah jaksa me-ngumpulkan bukti keter-libatan petinggi Khmer Me-rah dalam penyiksaan dan pembunuhan massal terhadap 1,7 juta rakyat Kamboja selama berkuasa, 1975–1979. Peme-rintah Kamboja dan PBB sedang menyiapkan pengadilan bagi bekas pemimpin Khmer Merah itu dengan tuduhan kejahatan atas kemanusiaan.
Anak perempuan Shampan, Khieu Rattana, membantah ayahnya me-larikan diri. Menurut Rattana, Shampan berada di Provinsi Bat-t-ambang. Dalam buku yang ia tulis, Shampan meng-aku tak tahu apa-apa tentang pembunuhan massal di bawah rezim Pol Pot.
Israel Libanon Jadi Sasaran
Kini giliran Libanon menjadi sasaran serangan militer Israel setelah Jalur Ga-za, Palestina, dihajar sejak -akhir Juni lalu. Jalan utama yang menghubungkan Beirut (Libanon) dengan Damas-kus (Suriah) hancur akibat serangan roket pesawat tempur Israel. Bandara internasional di Beirut tak luput dari gempuran Israel, Kamis dan Jumat pagi pekan lalu. Gara-gara peristiwa itu, penerbangan terpaksa dialihkan ke Siprus. Dua pangkalan militer Libanon luluh-lantak. Kapal-kapal perang Israel berjajar di perair-an Libanon. ”Tak ada apa pun yang aman (di Libanon),” begitu janji Kepala Staf Pasuk-an Pertahanan Israel, Dan Halutz. Hingga Jumat pekan lalu, 60-an orang Libanon te-was akibat serangan Israel.
Kemurkaan Is-rael di-picu serangan kelompok Hizbullah terhadap tentara Israel yang sedang berpatroli di perbatasan dengan Libanon Selatan, Rabu pekan lalu. Dalam insiden itu, delapan tentara Israel tewas dan dua lainnya, Ehud Goldwasser dan Eldad Regev, diculik.
Seperti alasan serangannya ke Gaza, tentara Israel menyatakan menyerang Li-banon demi pembebasan dua tentara yang diculik. Sasaran Israel adalah kelompok Hizbullah yang memiliki lima (dari total 15 orang) menteri dalam pemerintahan Libanon. Krisis ini adalah yang terburuk sejak Israel mening-galkan Libanon enam tahun lalu.
Masyarakat internasional me-nentang serangan Israel ke Libanon, termasuk Uni Eropa. Namun Amerika Serikat berbeda. ”Israel punya hak membela diri,” ujar Presiden Amerika George Bush. Dia menyalahkan Suriah yang memberi perlindungan terhadap Hizbullah, yang masuk dalam daftar organisasi teroris internasional. Di New York, AS menyatakan veto terhadap resolusi yang menentang serangan Israel.
Polandia Pastor Agen Rahasia
Rohaniawan Katolik terkemuka Polandia, Michal Czaj-kowski, mengaku selama 24 tahun menjadi agen di-nas rahasia pemerintahan- komunis Polandia pada era Uni So-viet, Selasa pekan la-lu. Me-nurut dia, tugasnya me-ma-tai-matai pembangkang dan- rohaniawan Katolik yang- menentang rezim Komu-nis. ”Saya mohon maaf, khususnya pada orang yang sa-ya sakiti,” ujar Czajkowski da-lam sebuah pernyataan tertulis.
Czajkowski dikenal seba-gai figur yang dihormati ka-rena jasanya membina hu-bung-an- Katolik dengan Yahudi.- Ia- bersahabat dengan almar-hum Paus John Paul II. Tapi, menurut para sejara-wan, 10 persen rohaniawan Katolik Polandia bekerja sa-ma dengan rezim komunis.
Amerika Serikat Janji AS tentang Tawanannya
Pemerintahan Presi-den George Bush akhirnya menyatakan tunduk pada Ar-ti-kel Ketiga Konvensi Je-ne-wa. Artinya, mereka tak lagi menyiksa tawanan di kamp Guantanamo. Keputusan itu muncul lewat memo Wakil Menteri Pertahanan Gordon England yang diumumkan Rabu pekan lalu. Ame-rika di-tuduh menyiksa ratusan tawanan perang Afganistan di kamp Guantanamo. Gedung Putih tak menerapkan Kon-vensi Jenewa karena mere-ka menganggap tawanan itu bukan anggota militer, mela-inkan teroris. Pernyataan ini keluar setelah peme-rintah AS dikritik tentang perlakuan atas tawanan di Kamp Delta, ter-masuk oleh sekutunya, Inggris.
RFX dan Purwani Dyah Prabandari (AP, AFP, Reuters, New York Times, Economist)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo