Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lintas Internasional

27 Desember 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Irak Pangkalan AS Diserang, 22 Tewas

LEDAKAN dahsyat memporak-porandakan kantin pangkalan militer Amerika Serikat dekat Mosul, Irak Utara, Selasa pekan lalu. Saat itu, puluhan tentara tengah santap siang. Sementara bola api menutupi atap tenda raksasa itu, di bawahnya serpihan logam menyembur dan memangsa tentara. Dalam sekejap suasana santai menjadi kekacauan penuh jeritan memilukan. Sedikitnya 22 orang tewas—19 di antaranya tentara—dan 60 lainnya cedera.

Di sebuah situs Internet yang belum terverifikasi, kelompok Irak Ansar al-Sunna mengklaim selaku pelaku serangan ganda dengan roket dan mortir itu. Menurut Mayor Jenderal Carter Ham, komandan pasukan berkekuatan 8.000 tentara yang ditempatkan di Mosul, korban tewas terdiri dari tentara Amerika, sejumlah kontraktor asing, dan prajurit Irak.

Terjadi sehari setelah Amerika menggelar serangan udara ke Kota Hiyt, sebelah barat Bagdad, serangan itu menewaskan enam penduduk sipil Irak dan melukai sembilan lainnya. Beberapa rumah, toko, dan kendaraan milik warga sipil hancur akibat pengeboman yang berlangsung hingga Selasa pagi.

Irlandia Utara Perampokan Bank

PERAMPOKAN bank kembali mewarnai daratan Inggris Raya. Northern Bank, bank retail terbesar di Irlandia Utara, Senin malam pekan lalu, terpaksa merelakan kelompok perampok menguras lebih dari 22 juta pound (sekitar Rp 396 miliar) uang tunai dan surat berharga dari ruang besinya, karena dua manajernya disandera di tempat terpisah. Uang itu sejatinya akan didistribusikan ke 39 bank cabang dan ratusan mesin ATM di berbagai penjuru Irlandia Utara. "Ini satu dari sejumlah perampokan terbesar di Inggris Raya," kata perwira senior di kepolisian Irlandia Utara seperti dikutip dari AFP. Pada 2002, terjadi perampokan atas sebuah van di Bandara Heathrow. Uang tunai senilai Rp 58,5 miliar dibawa kabur. Modus serupa terjadi di London pada 1990, kali ini surat berharga senilai Rp 5,3 triliun raib. Sebelumnya, 1987, perampokan di Knightsbridge Safe Deposit Center di London meludeskan lebih dari Rp 180 miliar. Pencurian emas dan permata pada 1983 menyebabkan kerugian senilai Rp 468 miliar. Sedangkan perampokan uang tunai terbesar sepanjang masa—terkenal sebagai Great Train Robbery—terjadi pada Agustus 1963, yang nilainya saat ini Rp 720 miliar. 

Prancis Pembebasan tanpa Tebusan

SEHARI setelah dibebaskan oleh sekelompok gerilyawan yang menyanderanya di Irak, dua jurnalis Prancis Christian Chesnot dan Georges Malbrunot tiba di tanah airnya, Rabu pekan lalu. "Mimpi buruk telah berlalu, sekarang kami akan melalui Natal yang sangat membahagiakan," ujar Andree, 70 tahun, ibu Malbrunot, kepada AFP. Chesnot, 37 tahun, reporter lepas stasiun radio France Internationale, dan Malbrunot, 41 tahun, koresponden harian Le Figaro, diculik bersama sopir mereka asal Suriah, Mohammad al-Jundi, di sebelah selatan Bagdad, 20 Agustus lalu.

Kelompok yang menyebut diri Tentara Islam di Irak menuntut pemerintah Prancis membatalkan rencana pemberlakuan undang-undang yang melarang penggunaan jilbab dan simbol keagamaan lainnya di sekolah negeri di seluruh negeri itu. Nyawa Chesnot dan Malbrunot digunakan sebagai taruhannya. Paris tetap memberlakukan undang-undang itu per September lalu.

Namun, Selasa lalu, Chesnot dan Malbrunot dilepaskan bersama pernyataan bahwa keduanya bukan mata-mata Amerika. Sikap oposisi Prancis atas invasi pimpinan Amerika ke Irak dan dukungannya pada Negara Palestina ikut menyumbang kepada keputusan pembebasan itu. Perdana Menteri Jean-Pierre Raffarin menegaskan bahwa pemerintahnya tidak membayar apa pun untuk kebebasan kedua warganya.

Cina Per Desember, 750 Koruptor Ditahan

DALAM urusan memberantas korupsi, Presiden Indonesia patut meniru pemimpin Cina. Tanpa gembar-gembor, awal Januari ini pemerintah Cina akan menggelar "operasi" besar-besaran terhadap korupsi. Operasi ini diiringi kampanye tentang Partai Komunis Cina yang bersih, yang tak kepalang tanggung melibatkan 68 juta orang.

Pertengahan Desember lalu, Beijing mengumumkan penahanan lebih dari 750 pejabat pemerintah yang dituduh melakukan korupsi pada Desember itu saja. Me-nurut penyidik dari Partai Komunis Cina Wu Guanzheng, penahanan dilakukan setelah pihaknya mengaudit pengaruh kebijakan yang dibuat oleh pejabat partai dan pemerintah.

Dalam publikasinya, Lembaga Audit Nasional menyebut paling tidak US$ 3,5 miliar (sekitar Rp 31 triliun) uang negara dapat dikembalikan. Langkah menjerat para koruptor akan dilakukan lebih efektif dan melibatkan banyak orang.

Duet Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao dikenal bersikap keras terhadap koruptor. Juni silam, Menteri Sumber Daya Alam Tian Fengshan dipecat karena tuduhan korupsi. Tindakan keras juga dilakukan pada pejabat militer dan PKC yang dulu menjadi biang koruptor.

Irak Saddam Serukan Irak Bersatu

DARI dalam selnya, pekan lalu, Saddam Hussein menyerukan seluruh rakyat Irak bersatu melawan Amerika. Seruan ini tertuju pada semua pemeluk agama dan kepercayaan karena, menurut Saddam, Amerika berusaha memecah belah kesatuan Irak. Ia juga mengatakan agar rakyat Irak waspada terhadap pemilihan umum mendatang yang dibekingi Amerika.

Seruan Saddam ini disampaikan lewat pengacaranya, yang pekan lalu menemuinya empat jam di penjara. Sejak dia ditangkap tahun lalu, inilah akses Saddam pertama dengan pengacaranya, yang diwakili anggota tim pengacara Khalil Dulaimi. Tempat Saddam ditahan sendiri dirahasiakan.

Menurut Dulaimi, yang sempat diteror dua pekan lalu, Saddam mengaku sama sekali tidak mendapat akses ke dunia luar, termasuk perkembangan negara Irak setelah diduduki Amerika. "Dia sangat berhasrat mengetahui semua yang terjadi di dunia, tidak hanya Irak," ujar Dulaimi seperti dikutip Reuters.

Menurut Dulaimi, kondisi mental Saddam tidak goyah. "Jika komitmen dan prinsip saya sebelum pendudukan Irak hanya 90 persen, setelah di penjara malah naik 100 persen," ujar Saddam lewat pengacaranya. Saddam akan diadili paling akhir setelah semua pengikutnya disidang.

Pakistan Suami Benazir Bhutto Dibebaskan

PENGADILAN Tinggi Pakistan pekan lalu akhirnya membebaskan Asif Ali Zardari, suami Benazir Bhutto. Zardari dibebaskan setelah sehari sebelumnya ditangkap karena menolak hadir di pengadilan. Ia dituduh terlibat dalam aksi antiterorisme di Karachi. Pembebasannya terjadi setelah dia membayar uang jaminan US$ 5.000 (sekitar Rp 45 juta).

Itu pembebasan Zardari yang kedua kali. Akhir November lalu dia dibebaskan setelah pemenjaraan delapan tahun. Tuduhan atasnya lebih berat: korupsi, pembunuhan, dan penyelundupan narkotik.

Penangkapan Zardari, menurut beberapa kalangan, akan melemahkan usaha perundingan damai antara mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir dan pemimpin militer tertinggi Pakistan Presiden Pervez Musharraf. "Saya berharap rezim saat ini mengubah niatnya melakukan rekonsiliasi nasional, dan kalaupun iya, semoga tidak berhasil," ujar Benazir menanggapi penangkapan suaminya.

Amerika Serikat Bush, The Person of the Year

MAJALAH Time memberikan predikat "The Person of the Year 2004" kepada Presiden Amerika Serikat George Walker Bush. Ia menyisihkan Michael Moore, Mel Gibson, dan penasihat politiknya sendiri, Karl Rove. Bush terpilih karena dikenal sebagai figur kontroversial di negaranya sendiri dan dunia. "Banyak orang Amerika sejatinya berharap dia tidak menang, tapi kenyataannya dia menang," kata Redaktur Pelaksana Time, Jim Kelly, seperti dikutip AP pekan lalu. Ini terjadi setelah masa kampanyenya yang melelahkan hingga meraih kemenangan untuk kedua kalinya.

Time membuka peluang Bush untuk menerima julukan itu sejak tahun 2000, yang menguntit enam presiden Amerika lainnya yang telah dua kali meraih The Person of The Year itu: Harry Truman, Dwight Eisenhower, Lyndon Johnson, Richard Nixon, Ronald Reagan, dan Bill Clinton. Bush dinilai punya daya debat yang ta-jam, pintar membingkai fakta dan desain permainan, menspekulasikan nasib dengan kekuasaan. Kemenangan Bush atas kandidat Partai Demokratik John Kerry adalah berkat kemahirannya menjadikan Perang Afganistan maupun Irak sebagai perangkat.

Eduardus Karel D., Endah W.S., Johan Budi S.P., Yanto Musthofa, Wuragil (Al-Jazeera, Independent)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus