Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Lockheed Martin Akan Pangkas Harga Jet Tempur F-35 Tahun Depan

Lockheed Martin mengatakan rencananya memotong biaya varian jet tempur F-35 setahun lebih awal dari proyeksi.

14 Juni 2019 | 04.00 WIB

Pesawat tempur RAF F-35B Lightning melintas diatas selat Inggris saat mengikuti latihan bersama Point Blank di RAF Mildenhall, Inggris, 27 November 2018.   REUTERS/Eddie Keogh
Perbesar
Pesawat tempur RAF F-35B Lightning melintas diatas selat Inggris saat mengikuti latihan bersama Point Blank di RAF Mildenhall, Inggris, 27 November 2018. REUTERS/Eddie Keogh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lockheed Martin mengatakan rencananya memotong biaya varian jet tempur F-35 setahun lebih awal dari proyeksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lockheed Martin akan memangkas biaya produksi jet tempur F-35 menjadi US$ 80 juta atau Rp 1,14 triliun pada tahun 2020, setelah ongkos produksi dianggap terlalu mahal. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami telah melampaui tujuan itu selama setahun penuh," kata manajer kampanye Lockheed Martin, Mark Pranke di Helsinki, dikutip dari Reuters, 13 Juni 2019.

Menurut situs f35.com, harga jet tempur F-35 adalah US$ 89,2 juta atau sekitar Rp 1,274 triliun. Ini termasuk pesawat, mesin, dan pajak. Pada 2018 harga awal F-35 sebesar US$ 94,3 juta atau Rp 1,3 triliun.

Kunjungan Lockheed Martin ke Finlandia untuk mencari kesepakatan senilai sekitar 7-10 miliar euro (Rp 99-142 triliun) untuk menggantikan 64 jet tempur Hornet tua Finlandia.

Pemerintah kiri-tengah baru Finlandia mengatakan pekan lalu akan memilih jet tempur baru pada tahun 2021 dari lima opsi terpilih, termasuk Bo Horn F / A-18 Super Hornet yang berbasis di AS, perusahaan Prancis Dassault's Rafale, Eurofighter Typhoon dan perusahaan Swedia Saab's Jas Gripen, serta F-35.

Jet baru dianggap penting untuk kemampuan pertahanan negara Nordik, yang berbagi perbatasan 1.340 km dengan Rusia, tetapi telah memilih untuk tetap berada di luar NATO.

Namun pembelian mereka juga merupakan langkah mahal bagi negara kecil itu, yang mewakili sekitar 15 persen dari anggaran tahunan pemerintah sebesar 55,5 miliar euro (Rp 792 triliun) pada 2019.

Pesawat tempur siluman Lockheed Martin F-35B mendarat di atas kapal induk serbu amfibi USS di perairan pulau paling selatan Jepang Okinawa 23 Maret 2018. F-35B mampu melaju dengan kecepatan maksimum Mach 1.67 atau 2.065 km per jam. REUTERS/Issei Kato

Finlandia telah membuka pintu untuk bergabung dengan NATO tetapi tidak mungkin untuk melakukannya dalam waktu dekat, karena pemerintah kiri tengah dan opini publik menentang langkah tersebut.

Dalam program pemerintahannya, pemerintah kiri tengah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sosial Demokrat Antti Rinne menyoroti pentingnya kerja sama dengan negara tetangga Swedia.

"Kerja sama pertahanan yang lebih erat antara Finlandia dan Swedia, yang secara militer bukan negara sekutu, menawarkan peluang khusus untuk memperkuat pertahanan kedua negara", katanya.

Pemotongan biaya Lockheed Martin dapat membuat F-35 menjadi pilihan yang lebih terjangkau, tetapi Pranke menekankan ada faktor-faktor selain harga yang harus dipertimbangkan, seperti kemampuan siluman pesawat, yang memungkinkannya menghindari deteksi radar.

"Dalam lingkungan di Finlandia ini, di mana Anda memiliki ancaman di seberang perbatasan, tidak cukup hanya memiliki pesawat terbang yang memenuhi harga," kata Pranke merujuk kemampuan siluman jet tempur F-35.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus