Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Luruhnya Nyawa Bapak Qassam

Adnan al-Ghoul, anggota Hamas dan tokoh kunci di balik berbagai bom serangan bunuh diri, dibunuh tentara Israel. Kematiannya mengeraskan seruan jihad di seantero Gaza.

25 Oktober 2004 | 00.00 WIB

Luruhnya Nyawa Bapak Qassam
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seakan memiliki nyawa ganda, Adnan al-Ghoul tak kunjung mati, walau bolak-balik dibidik peluru Israel. Butuh lima kali upaya pembunuhan sebelum militer Israel benar-benar berhasil "merontokkannya", Kamis malam pekan lalu. Pria yang lebih dikenal sebagai bapak (roket) Qassam itu nasibnya berujung seperti pendiri Hamas, Syekh Ahmed Yassin, dan penggantinya, Abdulaziz al-Rantissi, yang juga tewas dirudal helikopter tempur Israel.

Pria berumur 45 tahun ini dikenal sebagai otak di balik perakitan berbagai bom bunuh diri. Hasil "karyanya" telah banyak digunakan organisasi perlawanan pendudukan Israel, Hamas dan Jihad Islami, di Gaza. Al-Ghoul memang menjadi buruan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) maupun Agen Keamanan Dalam Negeri Shin Beth. Bersama Mohammed Deif, pemimpin Brigade Ezzedin al-Qassam, sayap militer Hamas, nama Al-Ghoul menghiasi puncak daftar buruan selama lebih dari 15 tahun.

Sempat melarikan diri ke Suriah dan Libanon pada 1990, dia kembali ke Gaza lima tahun kemudian dan bergabung dengan Hamas. Sejak itu, dia turut giat mengembangkan roket rakitan, Qassam. Sepanjang tiga tahun terakhir, Hamas telah meluncurkan lebih dari 400 roket Qassam ke sasaran permukiman dan tank-tank Israel.

Pasukan Pertahanan Israel dan Shin Beth sungguh pusing kepala oleh serangan-serangan itu. Selama beberapa bulan terakhir saja, Adnan al-Ghoul—orang nomor dua di sayap militer Hamas—dianggap bertanggung jawab atas kematian sejumlah warga Israel. Dia juga dituduh mengotaki sedikitnya dua bom bunuh diri dan mengembangkan persenjataan anti-tank dan anti-pesawat udara.

Hidupnya praktis diwarnai aneka upaya pembunuhan oleh militer Israel. Di antaranya, Agustus 2001, ketika iring-iringan mobil yang ditumpanginya bersama Deif disergap di sebelah timur Gaza. Deif lolos tanpa cedera dan Al-Ghoul hanya terluka ringan.

Pada musim panas 2003, pasca-runtuhnya hudna (gencatan senjata) antara berbagai faksi Palestina, Deif dan Al-Ghoul kembali menjadi incaran bom Israel. Tidak tanggung-tanggung, jet tempur IDF menjatuhkan seperempat ton bom ke sebuah apartemen di Gaza, tempat pertemuan keduanya dengan pemimpin sayap militer Hamas lainnya.

Tetapi sasaran kembali meleset dan para peserta berhasil menghilang kembali dari radar Israel tanpa luka segores pun. Total empat kali Israel mencoba membunuh Al-Ghoul, yang malah mengorbankan nyawa dua putranya. Pekan lalu, Al-Ghoul akhirnya kehabisan stok nyawa. Kematiannya segera saja memicu kecaman dari otoritas Palestina dan seruan serangan balas dendam dari ribuan pendukung Hamas yang turun ke jalan.

Menteri Negosiasi Palestina, Saeb Erekat, menilai serangan mematikan helikopter Israel itu untuk kesekian kalinya adalah bukti bahwa pemerintah Tel Aviv lebih memilih kekerasan senjata ketimbang negosiasi. Juru bicara Hamas, Musher al-Masri, berjanji akan memberikan pembalasan yang amat menyakitkan untuk Israel sebagai balasan atas nyawa Adnan. "Musuh Zionis akan menyesali aksi kejam mereka," kata dia. Seruan itu segera diikuti lebih dari 20 serangan mortir dan granat ke arah permukiman Israel pada malam itu juga, meskipun tanpa korban jiwa.

Kematian Al-Ghoul menjadikan total korban konflik kedua bangsa sejak lahirnya gerakan Intifada, September 2000, menjadi 4.509 orang. Di dalamnya terdapat 3.479 warga Palestina dan 956 Israel. Jumlah ini tak mustahil akan terus bertambah dari masa ke masa.

Wuragil (BBC, AFP, AP, Haaretz)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus