Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia dan Thailand menghadapi gelombang kedua hujan lebat dan potensi banjir pada minggu ini, kata pihak berwenang pada Senin 2 Desember 2024 seperti dilansir Reuters. Hal ini terjadi meskipun beberapa warga yang mengungsi telah dapat kembali ke rumah mereka dan banjir terburuk dalam beberapa dekade mulai surut di beberapa daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Negara bagian Kelantan di bagian timur laut, yang merupakan wilayah terparah, diperkirakan akan menghadapi banjir baru mulai Raby 4 Desember, kata kantor menteri utama dalam sebuah unggahan di Facebook pada Ahad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Meskipun tren air banjir menunjukkan sedikit penurunan, (ketua menteri) menekankan bahwa tindakan kewaspadaan harus tetap pada tingkat tertinggi,” kata postingan tersebut.
Sejak pekan lalu, 27 orang telah meninggal dan lebih dari setengah juta rumah tangga di negara-negara tetangga di Asia Tenggara dilanda hujan lebat dan banjir, yang menurut pihak berwenang merupakan yang paling parah dalam beberapa dekade.
Situasi saat ini telah membaik di beberapa daerah dan ketinggian air telah berkurang, menurut data pemerintah pada Senin.
Di Malaysia, jumlah orang yang berada di tempat penampungan evakuasi turun menjadi sekitar 128.000 orang, dari 152.000 pada Ahad, menurut situs web badan penanggulangan bencana.
Sementara itu, di Thailand selatan, 34.000 rumah tangga masih terkena dampaknya, kata kementerian dalam negeri negara itu dalam sebuah pernyataan pada Senin, turun sekitar 100.000 dari akhir pekan.
Pemerintah telah menyediakan makanan dan persediaan bagi mereka yang berada di daerah yang dilanda banjir, kata kementerian tersebut, dan menambahkan bahwa ketinggian air di tujuh provinsi menurun.
Departemen Meteorologi Thailand mengatakan masyarakat di bagian selatan negara itu harus waspada terhadap hujan lebat hingga sangat lebat serta kemungkinan banjir bandang dan air meluap, terutama di sepanjang kaki bukit dekat saluran air dan dataran rendah, antara Selasa 3 Desember hingga Jumat 5 Desember.
REUTERS