Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rodrigo Duterte Jalani Sidang Perdana ICC Hari Ini

Bekas Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan menjalani sidang perdana di ICC hari ini.

14 Maret 2025 | 15.00 WIB

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat berbicara dalam sidang Komite Quad DPR yang menyelidiki perang pemerintahannya melawan narkoba, di DPR, di Kota Quezon, Metro Manila, Filipina, 13 November 2024. REUTERS/Lisa Marie David
material-symbols:fullscreenPerbesar
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat berbicara dalam sidang Komite Quad DPR yang menyelidiki perang pemerintahannya melawan narkoba, di DPR, di Kota Quezon, Metro Manila, Filipina, 13 November 2024. REUTERS/Lisa Marie David

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan menjalani sidang perdana di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) hari ini, Jumat 14 Maret 2025. Ia menghadapi tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas perangnya melawan narkoba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Majelis menganggap sudah tepat jika sidang pertama Duterte diadakan pada hari Jumat, 14 Maret 2025 pukul 2 siang," kata pengadilan dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam, 13 Maret 202 dilansir dari Channel News Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pria berusia 79 tahun itu akan hadir di hadapan hakim untuk sidang. Duterte akan diberitahu tentang kejahatan yang diduga dilakukannya, serta hak-haknya sebagai terdakwa.

Duterte dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan atas kampanye bertahun-tahun yang dilakukannya terhadap pengguna dan pengedar narkoba. Menurut kelompok hak asasi manusia, perang melawan narkoba itu telah menewaskan puluhan ribu orang.

Saat mendarat di Den Haag, Duterte menyatakan akan bertanggung jawab atas tindakannya. "Saya telah memberi tahu polisi, militer, bahwa itu adalah tugas saya dan saya bertanggung jawab," ujarnya melalui akun Facebooknya.

Penangkapan Duterte yang mengejutkan di Manila terjadi di tengah hubungan antara keluarganya dan keluarga Marcos memburuk. Sebelumnya klan Duterte dan Marcos adalah sekutu dekat.

Presiden saat ini Ferdinand Marcos dan Wakil Presiden Sara Duterte, putri Rodrigo, berselisih pendapat. Sara terakhir menghadapi persidangan pemakzulan atas tuduhan termasuk dugaan rencana pembunuhan terhadap Marcos.

Sara Duterte langsung terbang ke Belanda untuk mendukung ayahnya. Ia menyebut penangkapan Rodrigo Duterte sebagai penindasan dan penganiayaan. Keluarga Duterte telah mengajukan perintah darurat dari Mahkamah Agung agar ia tak dipindahkan ke Den Haag. 

Keluarga para korban dalam perang melawan narkoba berharap Duterte akan mendapatkan keadilan atas kejahatan yang dituduhkan kepadanya.

Gilbert Andres, seorang pengacara yang mewakili korban perang narkoba, mengatakan kliennya sangat bersyukur karena doa mereka telah terkabul. "Penangkapan Rodrigo Duterte merupakan sinyal yang bagus untuk keadilan pidana internasional. Itu berarti tidak ada seorang pun yang kebal hukum," kata Andres.

Sekelompok anggota keluarga, pengacara, dan aktivis hak asasi manusia akan berkumpul di Manila pada Jumat malam untuk menyaksikan siaran langsung sidang ICC, kata penyelenggara Rise Up dan Duterte Accountability Campaign Network.

Pilihan editor: Korea Selatan: Kesalahan Pilot Penyebab Jet Tempur Jatuhkan Bom di Pemukiman

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus