Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan Amerika Serikat bahwa Moskow memiliki kekuatan untuk menghadapi negara adidaya terkemuka di dunia itu dan menuduh Barat memicu plot Rusofobia liar untuk menghancurkan Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dmitry Medvedev, yang menjabat sebagai presiden dari 2008 hingga 2012 dan sekarang menjadi wakil sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengatakan Amerika Serikat telah memicu Rusofobia "menjijikkan" dalam upaya untuk memaksa Rusia bertekuk lutut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu tidak akan berhasil - Rusia memiliki kekuatan untuk menempatkan semua musuh kita yang kurang ajar di tempat mereka," kata Medvedev seperti dikutip Reuters, Kamis, 17 Januari 2022.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa dan Asia telah menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin, perusahaan, dan pengusaha Rusia, serta memutus Rusia dari sebagian besar ekonomi dunia.
Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa apa yang dia sebut operasi militer khusus di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia dan Rusia harus bertahan melawan "genosida" orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.
Ukraina mengatakan sedang berjuang untuk keberadaannya dan bahwa klaim genosida Putin adalah omong kosong. Barat mengatakan klaim bahwa mereka ingin merobek Rusia adalah fiksi.
Rusia mengatakan bahwa meskipun ada sanksi, mereka dapat berjalan dengan baik tanpa Barat dan Amerika Serikat. Dikatakan upayanya untuk menjalin hubungan dengan Barat setelah jatuhnya Uni Soviet pada 1991 sekarang berakhir dan bahwa ia akan mengembangkan hubungan dengan kekuatan lain seperti Cina.