Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Mata Uang Rusia Kian Menguat Terhadap Dolar, Pertama Kalinya Sejak 4 Tahun

Rubel mata uang Rusia terus menguat hingga ke level tertinggi dalam empat terakhir.

25 Mei 2022 | 06.32 WIB

Jelang Piala Dunia 2018, Bank Sentral Rusia meluncurkan uang kertas 100 rubel khusus edisi Piala Dunia. Reuters
Perbesar
Jelang Piala Dunia 2018, Bank Sentral Rusia meluncurkan uang kertas 100 rubel khusus edisi Piala Dunia. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang Rusia, Rubel, terus menguat ke level tertinggi sejak Maret 2018 pada Selasa, 24 Mei 2022. Penguatan Rubel didorong oleh perusahaan yang berfokus pada ekspor yang menjual mata uang asing untuk membayar pajak dan mengabaikan sedikit pelonggaran kontrol modal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rubel telah menguat sekitar 30 persen terhadap dolar tahun ini meskipun Rusia sedang di ambang krisis ekonomi. Rubel menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rubel dikendalikan oleh kontrol modal yang diberlakukan pada akhir Februari untuk melindungi sektor keuangan Rusia. Hal ini terjadi setelah invasi Rusia ke Ukraina yang mendorong sanksi Barat kepada Moskow.

Kemarin, Rubel menguat 2,5 persen terhadap dolar pada 56,36, melayang di sekitar level ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun. Terhadap Euro, Rubel naik 3 persen menjadi 58,24, terkuat dalam tujuh tahun .

"Kenaikan tajam disebabkan oleh tenggat waktu besok untuk 600 miliar Rubel ($10,43 miliar) dalam pembayaran pajak ekstraksi mineral dan konversi pembayaran untuk ekspor gas menjadi Rubel," kata Sberbank CIB dalam sebuah catatan.

"Kami pikir mata uang lokal mungkin kesulitan memperpanjang reli karena aktivitas penjualan di antara eksportir mungkin mulai menurun."

Kekuatan mata uang telah menimbulkan kekhawatiran tentang dampak negatif pada pendapatan anggaran Rusia dari ekspor. Pada hari Senin, Rusia memotong proporsi pendapatan mata uang asing yang harus dikonversi oleh eksportir menjadi 50 persen dari sebelumnya 80 persen.

Meskipun sedikit relaksasi dalam kontrol modal, Rubel dapat menguat ke-55 terhadap dolar dalam waktu dekat, kata Dmitry Polevoy, kepala investasi di LockoInvest. "Level saat ini dapat digunakan untuk membuka posisi beli dalam mata uang asing oleh investor jangka menengah dan panjang," kata Polevoy. Menurut Sinara Investment Bank, Rubel dapat kembali naik ke level 60-65 terhadap dolar pada Juni. 

Baca: Tuntutan Bayar Gas Rusia dengan Rubel Bikin Uni Eropa Silang Pendapat

REUTERS 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus