Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mempertahankan ikatan suci dengan..

Wawancara televisi wartawan abc dengan marcos setelah huru-hara berdarah pada saat ulang tahunnya yang ke-66. (ln)

1 Oktober 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BEBERAPA jam setelah huru-hara berdarah melanda Manila, pekan silam Presiden Ferdinand Edralin Marcos muncul di depan khalayak Amerika lewat siaran langsung jaringan televisi ABC. Marcos,yang 11 September lalu merayakan ulang tahun ke-66, malam itu tampak lelah dan berbicara terengah-engah. Marcos, yang sudah mendiami Istana Malacanang selama 18 tahun, terjun ke dunia politik pada 1949. "Pilihlah saya menjadi anggota Kongres," katanya di depan para pendukungnya di Provinsi Ilocos Norte, ketika itu, "dua puluh tahun lagi kalian akan mendapat seorang presiden Ilocano." Ia ternyata cuma membutuhkan waktu 16 tahun untuk memenuhi janjinya itu. Pada pemilu 1969 Marcos terpilih untuk kedua kalinya menjadi presiden, suatu kesempatan maksimal yang diperkenankan konstitusi Filipina. Pada 21 September 1972 ia memberlakukan UU Darurat, hingga Januari 1981. April tahun itu juga ia menyelenggarakan plebisit yang memperkukuh kedudukannya. Pada 16 Juni lalu, pemilu "gaya baru" sekali lagi memilih Marcos sebagai presiden. Dalam wawancara televisi dengan wartawan ABC Ted Kopel, Rabu pekan lalu, beberapa kali Marcos terlihat tak mampu mengendalikan emosi. Petikannya: Tahukah Anda siapa saja musuh Anda berapa kuat mereka, dan berapa besar kebencian mereka? Mereka adalah kaum radikal yang menunggangi demonstrasi damai para mahasiswa. Berita yang Anda siarkan mengenai polisi dan tentara menembaki para demonstran itu sama sekali tidak benar. Mereka dilarang menggunakan peluru, bahkan tidak diizinkan membawa senjata. Dengan segala hormat kepada Anda, Tuan Presiden, koresponden kami di Manila bukan saja melihat, bahkan mempunyai rekaman video di mana polisi Anda tampak menggunakan bedil M 16. Tapi mereka tidak menembakkan senjata itu. Karena itulah, di pihak kami banyak jatuh korban . Para demonstran itu ingin penjelasan Anda mengenai terbunuhnya Aquino. Kami siap menjelaskannya. Tapi mereka menghalangi kami. Kami siap dengan penjelasan bahwa pemerintah tidak terlibat. . . Dalam rekaman video yang kami saksikan di Amerika dewasa ini, sejak Aquino terbunuh, gelombang ketidakpuasan terhadap pemerintahan Anda meningkat. Sadarkah Anda terhadap kebencian rakyat Filipina ini? Mereka sebetulnya tidak tahu apa yang mereka inginkan. Mereka meminta saya mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sementara. Orang-orang yang sibuk pidato itu tidak mewakili rakyat banyak. Beberapa jam yang lalu Anda menyatakan siap memberlakukan kembali keadaan darurat perang. Betul? Tidak. Tapi mungkin saja, jika saya dipaksa. . . Anda tidak memperlihatkan tanda siap berkompromi dengan lawan-lawan Anda. . . Saya tidak sanggup berkompromi dengan pembunuh, perampok, dan pembakar. Anda dan istri Anda sudah memperingatkan Aquino bahwa hidupnya terancam jika ia pulang. Mengapa Anda tidak bisa mencegah pembunuhan di lapangan terbang itu? Ya, kami coba. Tapi serangan itu penuh kebencian dan kepahitan. Dan sangat mendadak. Saya dan istri saya terus berhubungan dengan Aquino, dan kami mendesak agar ia tidak datang. Anda tidak bisa mengamankan Aquino. Bagaimana Anda akan mengamankan Presiden Reagan, yang akan berkunjung ke Manila? Keadaannya berbeda. Aquino menyelundup masuk. Kalau Reagan datang, semua orang Filipina akan mengamankannya. Bahkan kaum radikal akan turut mengamankannya Anda bilang Aquino menyelundup. Bukankah Anda dan aparat keamanan Anda tahu ia akan datang? Ah, itu pertanyaan konyol! Kami memeriksa beberapa pesawat yang masuk Manila sebelum ketahuan pesawat mana yang ditumpangi Aquino. Bagaimana Anda mengamankan Aquino, seperti kata Anda tadi, kalau anda tidak tahu kapan ia datang? Oh, ya, kami telah berusaha mengamankannya dari segala kemungkinan serangan. Saya tidak ingin membicarakan cara pengamanan. Bahwa ada serangan mendadak, itu hal yang masih harus kami terangkan. Tapi, di Amerika juga bisa terjadi demikian, bukan? Reagan dijaga ketat, toh ia ditembak juga oleh Hinckley. Apakah Anda punya teori mengenai siapa yang membunuh Aquino? Tidak. Yang saya ketahui, sekitar Juni dan Juli saya mendapat laporan intel bahwa ada persekongkolan untuk membunuh Aquino, kalau ia datang. Informasi itu berupa surat yang berasal dari seorang agen kami yang bekerja di kalangan komunis. Sekarang kami siap mengajukan agen itu sebagai saksi. Hari-hari ini di Amerika orang membandingkan posisi Anda dengan Syah Tran menjelang kejatuhannya. . . Itu keterlaluan. Syah Iran tidak mengenal anggota kabinetnya, militernya, dan tidak mempunyai basis politik. Saya punya basis politik. Boleh saja ada keributan di Manila tapi di luar itu semuanya tenang. Apakah di Iran ada pemilihan umum? Di sini, kami selalu melaksanakan pemilihan umum. Tapi pemilihan umum itu dilangsungkan dalam keadaan darurat perang. . . Pemilihan umum itu bebas. Karena itu, di Filipina ada golongan oposisi. Ada yang meragukan kebijaksanaan Reagan mengunjungi Anda saat ini. Presiden Reagan tidak punya musuh di Filipina. Aquino punya banyak musuh di sini. Anda ingat bagaimana ia melenyapkan komandan Pusa, seorang komunis, yang siap menjadi saksi terhadap kegiatan Aquino membantu kaum komunis? Beberapa menit yang lalu, jutaan rakyat Amerika menyaksikan rekaman video yang memperlihatkan pembakaran bendera Amerika dan patung Reagan. Mereka membakar bendera Amerika, tapi bukan patung Reagan. . . Dengan segala hormat kepada Anda, Tuan Presiden, mereka membakar patung Reagan. Kalau begitu, kaum komunis makin menampakkan kegiatannya secara terbuka. Kaum oposisi, saya kira, tidak akan membakar patung Reagan. Di kalangan Reagan ada yang merasa, Anda 'memeras' Reagan untuk datang ke Manila. Jika tidak, basis militer (AS) akan mengalami kesulitan. Tidak betul. Kami tidak dalam posisi itu. Kami hanya negara kecil. Lagi pula, pangkalan itu merupakan sumbangan kami untuk mencegah Perang Dunia III. Apa pun yang terjadi, pangkalan itu akan tetap di sana. Tuan Presiden, Anda telah lama di kursi kekuasaan. Mengapa penting betul Anda bertahan di situ? Saya dipilih. Antara saya dan rakyat Filipina ada Ikatan suci. Karena ltu, saya tldak akan mundur meski harus mati untuk itu. Apakah Anda tidak lelah? Tidak! Anda bilang saya sakit? Itu tidak betul! Lihatlah dalam beberapa hari mendatang, bagaimana kami selalu sukses mengatasi soal yang kami hadapi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus