Menanti Sejarah di Helsinki

Toh, Helsinki tetap bersiap menjadi tuan rumah yang baik. Para pejabat bisa saja membatalkan atau menunda liburan mereka secara sukarela. Polisi kota memanggil bala bantuan dari seluruh negeri agar ada 2.000 perwira yang bertugas. Kemudian, hotel-hotel penuh oleh 2.000 wartawan asing yang akan meliput.

Juha Ristamäki, editor politik Iltalehti, salah satu surat kabar yang paling banyak dibaca di negara itu, seharusnya berlibur ke pedesaan seperti sepertiga warga Finlandia lainnya. Sebaliknya, ia mengubah ruang berita menjadi ruang operasi kelas tinggi.

"Ini adalah kisah terbesar di sini tanpa keraguan," kata Ristamäki. "Ini bukan hanya politik, mereka juga sangat tertarik oleh seluruh sirkus di sekitar dua presiden."

Helsinki tak asing soal pertemuan kedua pemimpin negara adidaya yang bermusuhan itu. Kota ini menjadi tuan rumah bagi George H.W. Bush dan Mikhail Gorbachev pada 1990 untuk membahas invasi Irak ke Kuwait, serta Bill Clinton dan Boris Yeltsin pada 1997 untuk membahas perluasan NATO dan pengawasan senjata.

Namun capaian diplomasi yang paling memukau di kota itu adalah pertemuan puncak pada 1975 yang menyatukan Uni Soviet, AS, dan 33 negara lain untuk menghasilkan kerangka kerja yang membantu menghentikan Perang Dingin.

"Kami dipilih karena memiliki pengalaman dan merupakan salah satu dari sedikit tempat di bumi di mana pertemuan aman dan kompeten berlangsung dalam waktu singkat," kata Wali Kota Helsinki Jan Vapaavuori. "Apa pun yang terjadi (dengan Trump dan Putin), Anda tidak dapat memuji atau menyalahkan Helsinki untuk itu. Yang bisa kami lakukan adalah menjadi tuan rumah yang baik."

Meski begitu, taruhannya kali ini berbeda. Alpo Rusi, yang bekerja dalam pertemuan puncak pada 1997 sebagai mantan penasihat kebijakan luar negeri Presiden Martti Ahtisaari, mengatakan agenda pertemuan kali ini belum jelas bagi semua pihak.

"Pada 1997, kami tahu apa yang diinginkan setiap negara," kata Rusi. "Kami tidak memilikinya sekarang. Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang diinginkan Trump dari pertemuan ini."

Sempat muncul desakan dari Partai Demokrat agar Trump membatalkan pertemuan di Helsinki, menyusul tuntutan resmi panel juri AS terhadap 12 perwira intelijen Rusia dengan tuduhan telah mengganggu pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016.

Meski ada desakan pembatalan, Gedung Putih menegaskan pertemuan tetap akan digelar di Ibu Kota Finlandia.

Trump pada Sabtu lalu merespons pengumuman tuntutan tersebut dalam cuitan yang menyalahkan pemerintahan sebelumnya. "Mengapa tidak ada tindakan yang diambil, terutama ketika hal itu telah dilaporkan kepada Presiden Obama oleh FBI pada September, sebelum pemilihan?" kata Trump. POLITICO | AL MONITOR | SITA PLANASARI AQUADINI

Fokus Pertemuan di Helshinki

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggelar pertemuan tingkat tinggi pertama mereka di Istana Kepresidenan Finlandia di Helsinki. Namun belum ada agenda formal yang diumumkan.

Penguasaan senjata: Baik Rusia maupun AS belum memulai pembicaraan tentang Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (New Start) yang kedaluwarsa pada 2021.

Kaliningrad: Rusia telah mengerahkan misil Iskander berkapasitas nuklir yang melanggar Perjanjian Kekuatan Nuklir Tingkat Menengah (INF).

Postur militer: AS berencana mempermanenkan pangkalan militer di Polandia. Rusia menantang dengan pangkalan udara di Belarus.

Suriah: Tujuan utama Rusia adalah mencegah pergantian rezim di Suriah, di mana negara itu adalah satu-satunya pangkalan militernya di Timur Tengah. AS sendiri menginginkan tentara Iran pergi.

Georgia: Dengan 20 persen wilayahnya dicaplok Rusia sejak 2008, South Ossetia dan Abkhazia menjadi pangkalan militer Rusia.

Ukraina: Trump menolak mengakui akuisisi Rusia terhadap Krimea.

Pangkalan udara Hamadan: Digunakan Rusia untuk melancarkan serangan di Suriah.

SUMBER: FOREIGN POLICY, STRATFOR, TIME, REUTERS | FOTO: ASSOCIATED PRESS © GRAPHIC NEWS