Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Mengenali Paham Fasisme yang Dianut Benito Mussolini

Fasisme tidak mempercayai manfaat dari perdamaian. Fasisme yang dianut Benito Mussolini tak mengakui paham yang menentang peperangan atau pasifisme

13 Maret 2022 | 13.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Golongan fasisme pernah berkembang menjadi gerakan politik di Italia. Mengutip buku Menyingkap Tabir Fasisme, kata fasisme berasal dari bahasa Latin faces yang berarti kumpulan tangkai yang diikatkan di kapak. Fasces juga melambangkan otoritas di Romawi kuno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fasisme berkembang di Italia saat Benito Mussolini berkuasa pada 1922. Benito Mussolini seorang politikus yang memimpin Partai Fasis Nasional.

Bagaimana perkembangan fasisme?

Perkembangan fasisme di Eropa, misalnya Nazi yang berkembang di Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler dipandang memiliki akar fasisme. Tapi Nazi berfokus pemurnian ras dan gerakan antisemitisme atau sikap permusuhan terhadap kaum Yahudi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip JSTOR, publikasi berjudul Radical Right and Neo-Fascist Political Parties in Western Europe Comparative Politics menjelaskan,  kelompok penganut fasisme berfokus kesatuan nasional negara melawan musuh internal maupun eksternal. Karakteristik kelompok fasisme seperti kepemimpinan yang karismatik, organisasi massa, memiliki aliansi dengan organisasi paramiliter dan menentang lawan politiknya dengan kekerasan.

Benito Mussolini meyakini fasisme sebagai pertimbangan dan pengamatan terhadap perkembangan kemanusiaan yang terpisah secara politis, seperti dikutip dari publikasi Fordham University. Fasisme tidak mempercayai kemungkinan atau manfaat dari perdamaian.

Fasisme yang dianut Mussolini tak mengakui paham yang menentang peperangan atau pasifisme. Mussolini memandang pasifisme lahir dari penolakan atas perjuangan atau tindakan pengecut di hadapan pengorbanan.

Menurut Mussolini perang akan membawa seluruh energi manusia ke tingkat yang paling tinggi. Dari perang juga manusia mendapat label kebangsawanan karena keberanian.

Pilihan apa pun selain perang tak membuat manusia berada dalam posisi membuat keputusan besar antara hidup atau mati. Penganut fasisme meyakini hidupnya suatu tugas atas perjuangan dan penaklukan.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus