Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di sebuah kafetaria di Tobruk, mata para pengunjung, yang hampir semuanya laki-laki, tak lepas dari layar televisi, Kamis pekan lalu. Dibalut pakaian tradisional kebanggaan yang disebut jard, Muammar Qadhafi terlihat berpidato dengan berapi-api. Bukannya mendengarkan dengan saksama, para pengunjung kafe itu terus mengejek Qadhafi, yang telah mereka ”pecat” sebagai pemimpin.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo