Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengunjungi Ibu Kota Tokyo, Jepang, dalam upaya menggalang kekuatan dan dukungan menghadapi Cina, yang dianggap AS berbahaya dan menjadi kekuatan berpengaruh secara regional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kunjungan Pompeo ini merupakan yang pertama di Asia Timur sejak Juli 2019. Awalnya, Pompeo juga akan mengunjungi Mongolia dan Korea Selatan. Namun, jumlah negara yang dikunjungi berkurang karena Presiden AS, Donald Trump, terpapar Covid-19 pada Jumat pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trump telah selesai menjalani perawatan di Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed, Washington, pada Senin sore waktu setempat.
Di sini, Pompeo bertemu dengan Menlu Australia, Marise Payne, dan membahas perilaku Cina di kawasan ini. Selain itu, dia juga akan bertemu mitra dari India.
“Kedua Menlu mendiskusikan keprihatinan bersama terkait perilaku buruk Republik Cina di kawasan ini,” kata seorang pejabat kemenlu AS seperti dikutip Reuters pada Selasa, 6 Oktober 2020.
Namun, Menlu Payne tidak menyebut Cina dalam penjelasannya soal isi pembicaraan dengan Pompeo.
“Apakah itu soal HAM, ekonomi pasar, melawan disinformasi, atau membangun ketahanan dalam rantai pasokan barang, nilai bersama kami dan kepentingan bersama berarti kita berbagi visi Indo-Pacific yang bebas, terbuka dan sejahtera,” kata Payne dalam unggahan di sosial media.
Pompeo juga bertemu dengan menlu Jepang, dia mengatakan PM Yoshihide Suga adalah kekuatan baik dan bakal memperkuat hubungan Washington dan Tokyo.
Pemerintah Cina mengecam pertemuan empat negara ini dan menyebutnya sebagai upaya untuk menghadang pembangunannya.
Sumber