Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto pada Minggu malam, 14 April 2024, mengungkap ketegangan lebih jauh dalam konflik Iran-Israel masih bisa dihindarkan. Szijjarto pun mengaku sudah berdiskusi dengan mitra-mitranya dari Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed Al Nahyan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Berdasarkan diskusi kami, saya melihat bahwa rakyat Hongaria bukanlah satu-satunya pihak yang ingin mencegah meluasnya konflik di Timur Tengah. Masih ada sebuah kesempatan bahwa meluasnya ketegangan dari situasi ini bisa dihindari. Namun ini hanya akan diwujudkan jika seluruh pihak bersikap bertanggung jawab pada periode berikutnya,” kata Szijjarto dalam unggahannya di Facebook.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam unggahan terpisah, Szijjarto mengatakan Budapest mengutuk keras serangan rudal Iran ke Israel karena hal ini bisa mengancam naiknya ketegangan dan ini bisa menjadi ancaman serius bagi keamanan dunia. Dia pun sudah mengutarakan sentimen-sentimen ini pada Minggu, 14 April 2024, ke Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. Kepada Katz, Szijjarto juga sudah memperjelas sikap Hongaria yang menentang tindakan yang bisa memicu ketegangan lebih lanjut.
Duta Besar Iran untuk PBB pada Sabtu, 13 April 2024, menegaskan tindakan Iran berdasarkan Piagam PBB Pasal 51, di mana suatu negara berhak membela diri. Tehran pun meyakinkan tidak akan mengambil langkah lebih lanjut kecuali Israel membalas dengan melakukan serangan. Katz mengutuk tindakan Tehran dengan menyebutnya sebagai ancaman besar terhadap kawasan dan perdamaian dunia. Katz pun menyerukan agar dijatuhi sanksi yang menyakitkan terhadap Iran serta Garda Revolusi Iran yang disebutnya sebagai sebuah organisasi teroris.
Serangan ratusan rudal dan drone Iran pada Sabtu kemarin untuk membalas serangan Israel ke kantor Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024. Serangan Israel itu menewaskan tujuh perwira di Korps Garda Revolusi Iran dan staf Konsulat, di mana dua diantaranya perwira tinggi setingkat jenderal.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengklaim sebagian besar dari proyektil yang ditembakkan Iran pada akhir pekan ini bisa dicegat oleh pertahanan udara Israel. Namun media milik Pemerintah Iran mewartakan beberapa fasilitas militer Negeri Bintang Daud itu terkena serangan.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini