Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menegaskan konsistensi pemerintah untuk memprioritaskan perlindungan warga negara Indonesia (WNI), termasuk para pekerja migran, di luar negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sugiono menekankan bahwa setiap warga negara Indonesia, di manapun mereka berada, harus merasakan kehadiran dan pelindungan dari negara. Dia menyebut perlindungan WNI menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Isu pelindungan warga negara Indonesia di luar negeri, merupakan sesuatu yang mutlak dalam diplomasi Indonesia, dan menjadi salah satu prioritas dalam Asta Cita,” kata Sugiono saat menyampaikan pidato dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2025 di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Januari 2025.
Sugiono menyebut bahwa perlindungan terhadap WNI sudah dicontohkan secara langsung oleh Prabowo, bahkan jauh sebelum dia menjadi presiden, yakni ketika Prabowo membebaskan WNI dari ancaman hukuman mati.
Secara khusus, Sugiono juga mengapresiasi kiprah para pekerja migran Indonesia di luar negeri selama ini.
“Kami berterima kasih kepada rekan-rekan pekerja migran di seluruh dunia, yang di tengahi berbagai tantangan, mereka terus bekerja keras bagi keluarganya di tanah air," ujarnya.
Lebih lanjut, Sugiono berkomitmen untuk memperkuat kebijakan pelindungan yang lebih antisipatif, bukan sekadar reaktif, termasuk untuk menangani berbagai kejahatan transnasional, seperti online scams atau penipuan daring.
“Kami juga akan bekerja sama dengan kementerian-kementerian terkait, untuk menciptakan suatu sistem perlindungan yang komprehensif, ” tuturnya.
Tak sampai di situ, Sugiono turut menyoroti peran penting peran diaspora Indonesia, yang mencapai lebih dari 8 juta jiwa. Dia menyebut para WNI yang tinggal di luar negeri sebagai aset negara.
“Pemerintahan Presiden Prabowo mengajak Bapak dan Ibu para diaspora untuk bekerja sama membangun bangsa,” ucapnya.
Sebagai informasi, PPTM 2025 menjadi agenda pernyataan pers pertama bagi Sugiono sejak dilantik sebagai menlu pada Oktober lalu. PPTM 2025 dihadiri hampir 300 orang dan mengundang media, mantan menlu, hingga para duta besar negara sahabat.
Pilihan Editor: Menlu Sugiono Ungkap Peran Penting ASEAN Bagi Indonesia