Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Misteri kendali kremlin

Walau ia minggu lalu muncul di layar tv, orang tetap sangsi akan kesehatan chernenko. rusia kini dikendalikan siapa?

29 September 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PRESIDEN Uni Soviet Konstantin Chernenko, Senin pekan ini, genap 73 tahun. Tapi, gunjingan tentang kemerosotan kesehatan pemimpin Soviet itu kian ramai. Malah kini makin keras dugaan bahwa kendali Rusia tak lagi sepenuhnya di tangan Chernenko. Menggantikan Yuri Andropov sejak Februari lampau, Chernenko menandai awal kepemimpinannya dengan tebak-menebak para pengamat tentang penyakit yang diidapnya. Apalagi belakangan ini dia sering "menghilang" dan pandangan umum. Pers Barat bahkan menulis, sepanjang sejarah, mungkin hanya Chernenko di antara pemimpin Soviet yang tak akan "meninggalkan jejak". Walau Moskow mencoba menutup gunjingan itu dengan pemunculan Chernenko berpidato lima menit di layar televisi, pekan silam, prasangka orang tampaknya tidaklah reda. Sebab, dalam siaran untuk memperingati 40 tahun perjanjian tidak saling menyerang antara Soviet dan Finlandia itu, Chernenko terlihat lebih kurus dibandingkan dengan awal tahun ini. Dari sana pula muncul dugaan lain: gambar Chernenko mungkin sudah direkam sebelumnya, mengalami penyuntingan serius, dan boleh jadi merupakan gabungan beberapa shooting. Penampilan minggu lalu itu adalah pemunculan ketiga pemimpin Soviet itu sejak kabar tentang kesehatannya yang memburuk kian luas. Yang pertama, ketika Chernenko menyerahkan medali bagi tiga kosmonaut Soviet, 5 September. Sesudah itu, dia menganugerahkan Bintang Lenin kepada ketua Partai Komunis Yunani, Harilos Florakis. Selama tujuh minggu berlangsungnya "teka-teki Chernenko" ini, Moskow tetap menyatakan bahwa pemimpin Rusia itu senantiasa sehat dan bekerja di Kremlin. Kesangsian pihak Barat, bahwa Chernenko kini tak lagi sepenuhnya mengendalikan Rusia, timbul setelah terlihat sikap politik luar negeri Moskow yang seakan-akan tak menentu. Kesan tajam diperoleh ketika Soviet tak memperlihatkan kemauan tegas atas rencana perundingan tentang perlucutan senjata dengan Amerika Serikat, di Wina bulan ini. Padahal, gagasan pertemuan itu datang dari Moskow sendiri. Menurut para pengamat, ketidakmenentuan itu terjadi karena ada beberapa kelompok yang berbeda pandangan di Politbiro Partai Komunis Uni Soviet (PKUS). Kampanye antikorupsi, yang merupakan rancangan Chernenko sendiri, kini berlangsung agak lamban. Selain itu, sisa kebijaksanaan Andropov dulu tetap berjalan. Misalnya, rancangan undang-undang yang akan menghalangi warga Rusia berhubungan dengan orang asing. Ahli waris kebijaksanaan Andropov ini ialah Mikhail Gorbachev, orang Nomor 2 di Kremlin dewasa ini. Gorbachev pula yang tampaknya melancarkan tekanan untuk reformasi di bidang ekonomi, yang dulunya merupakan gagasan Andropov. Kremlin, awal bulan ini, mengumumkan bahwa sejak Januari sudah dicoba reformasi manajerial untuk sektor industri mesin dan listrik di beberapa provinsi, dan akan diluaskan ke sektor industri baja serta jasa tahun depan. Sementara itu, Chernenko, begitu pula para pendukungnya yang konservatl, tampak lebih suka memperlambat modernisasi industri Soviet yang sudah dirintis Andropov. Berbagai kebijaksanaan yang terdengar dari Moskow dewasa ini mencerminkan adanya pertarungan diam-diam antara orang-orang yang berambisi menggantikan kedudukan Chernenko. Menurut beberapa analis, garis keras dalam kebijaksanaan luar negeri Soviet sekarang dimotori oleh Menlu Andrei Gromyko dan Menteri Pertahanan Dmitri Ustinov. Mereka disebut-sebut mendapat dukungan dari anggota Politbiro terkemuka, Grigori Romanov, yang berambisi menggantikan Chernenko dan mencoba merangkul angkatan bersenjata Soviet. Tapi dalam hal program efisiensi dan disiplin perekonomian, Romanov tak seradikal Gorbachev. Dan kelebihan lain dari Gorbachev, dia berhasil mengonsolidasikan dirinya dengan komite-komite penting yang menyangkut ideologi partai. Pertengahan bulan lalu, Gorbachev memimpin para anggota Politbiro lainnya pada upacara pembukaan Friendship 84 Games di Moskow, pada saat ketidakmunculan Chernenko di muka umum, ramai dipertanyakan orang. Saat itu dia terlihat bagaikan "putra mahkota". Bagaimanapun, Soviet tampaknya kini memerlukan pemecahan masalah perekonomiannya yang sedang mengalami stagnasi. Sementara itu, perkembangan kebijaksanaan luar negerinya tetap diamati orang. Lebihlebih setelah Moskow menghalangi niat Erich Honecker, pemimpin Jerman Timur, berkunjung ke Bonn, Jerman Barat, yang direncanakan bulan ini. Jerman Timur, sekutu Moskow, kini terlihat ingin turut memprakarsai perdamaian Eropa. Kenapa sebetulnya Chernenko jarang muncul? Minggu lalu, tersiar kabar, Chernenko mengidap penyakit jantung dan Parkinson. Ia kini dirawat di luar Moskow.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus