Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KOSOVO
Milutinovic Bebas
Mantan Presiden Serbia Milan Milutinovic dinyatakan bebas tanpa syarat dari segala tuduhan sebagai penjahat perang dan penjahat kemanusiaan di Kosovo. Sedangkan lima mantan pejabat tinggi Serbia lainnya dinyatakan bersalah.
Dalam pengadilan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Den Haag, Belanda, Kamis pekan lalu, Milutinovic tak terbukti bersalah dalam operasi militer di Kosovo. Operasi ini bertujuan melakukan pembersihan etnis Albania pada 1999.
Menurut pengadilan, Milutinovic tidak memiliki ”kontrol langsung secara pribadi” terhadap pasukan Serbia. Yang memiliki wewenang adalah mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic. Serbia adalah negara pecahan Yugoslavia.
IRAK
Pasukan Amerika Mundur 2010
Presiden Barack Obama menyatakan akan menarik pasukan tempurnya dari Irak pada Agustus 2010. Jadwal tersebut meleset tiga bulan dari yang ia janjikan saat pengambilan sumpah Januari lalu.
Namun Obama akan mempertahankan pasukan pendukung di Irak hingga 31 Desember 2011, sesuai dengan perjanjian yang disepakati antara mantan presiden George Bush dan pemerintah Irak. Jumlah per-sonelnya 35-50 ribu.
Menurut pejabat militer Amerika, pasukan nontempur itu bertugas mengamankan semua kepentingan Amerika di Irak. Senator Harry Reid dari Partai Demokrat mempertanyakan jumlah anggota pasukan yang tinggal. ”Terlalu banyak,” katanya.
PAKISTAN
Pendukung SharifMengamuk
Pendukung pemimpin oposisi Pakistan, Nawaz Sharif, mengamuk di Islamabad pada Kamis pekan lalu. Mereka membakar kendaraan dan merusak toko-toko setelah Mahkamah Agung melarang Sharif dan adiknya ikut pemilihan umum.
Para demonstran menuduh Presiden Asif Ali Zardari berada di balik keputusan tersebut. Sharif dan Zardari bersaing dalam merebut kursi presiden. Zardari menjadi presiden setelah istrinya, Benazir Bhutto, dibunuh dua tahun lalu.
Diperkirakan aksi unjuk rasa ini akan berlanjut dalam beberapa pekan. Nawaz Sharif merupakan pemimpin Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N), yang meraih suara terbanyak kedua dalam pemilihan parlemen tahun lalu.
PALESTINA
Rekonsiliasi Hamas-Fatah
Dua faksi utama di Palestina, Hamas dan Fatah, sepakat mengakhiri pertikaian guna membangun pemerintahan bersama di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Kesepakatan tersebut dijembatani Mesir dalam pertemuan di Kairo pekan lalu.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, berjanji membebaskan para tahanan Fatah. Kelompok Fatah pun akan segera membebaskan tahanan mereka. Kedua faksi juga sepakat tidak saling tuding di media massa.
Selain oleh Hamas dan Fatah, pertemuan pada Kamis pekan lalu itu dihadiri oleh beberapa kelompok lain. Namun nota perjanjian itu hanya menyebutkan kesepakatan berlaku ”untuk semua kekuatan di Palestina dan faksi-faksinya”, tanpa menyebut nama.
BANGLADESH
Pemberontak Menyerah
Aksi pemberontakan pasukan perbatasan bersenjata Bangladesh Rifles (BDR) berakhir pada Kamis pekan lalu. Perdana Menteri Syekh Hasina mengungkapkan pemberontak menyerahkan senjata dan membebaskan semua sandera di wilayah Pilkhana.
Meski begitu, nasib dua pejabat tinggi militer yang disekap sejak Rabu pekan lalu masih belum jelas. Pemberontak mengibarkan bendera putih tanda menyerah setelah Hasina mengancam akan bertindak tegas bila mereka tidak mau menyerah.
Di enam kota lain dilaporkan pemberontak masih melancarkan tembakan. Meski tidak jatuh korban, dikhawatirkan aksi pemberontakan ini akan menyebar ke daerah lain.
AUSTRALIA
Dua Ratus Sekolah Ditutup
Australia menutup lebih dari 200 sekolah di kawasan tenggara. Penutupan dilakukan setelah pemerintah mengeluarkan peringatan bakal munculnya bahaya api pada akhir pekan lalu. Temperatur diperkirakan akan mencapai 40 derajat Celsius. Sebagian besar penduduk di kawasan dekat Victoria itu sudah mengungsi.
Saat ini kebakaran belum benar-benar padam. Sebanyak 3.000 petugas pemadam kebakaran masih berjuang keras mematikan api yang mulai berkobar sejak 7 Februari lalu. Sebanyak 210 orang tewas dalam tragedi kebakaran terbesar sepanjang sejarah itu. Ribuan penduduk kehilangan tempat tinggal.
David Spooner, seorang relawan yang telah kehilangan istri dan anaknya pada 7 Februari lalu, menyarankan penduduk mengungsi secepatnya. ”Dari pengalaman kami, sebaiknya tinggalkan rumah Anda sekarang, khususnya bila Anda tinggal di sebuah daerah yang cuma memiliki satu akses jalan,” katanya.
BELANDA
Pesawat Turki Terbelah
Kerusakan mesin menjadi penyebab jatuhnya pesawat Boeing 737-800 Turkish Airlines sekitar 500 meter dari Bandar Udara Schiphol, Belanda, Rabu pekan lalu. Pesawat patah menjadi tiga bagian saat mendarat di lapangan berlumpur.
Dalam kecelakaan itu, sembilan orang tewas: lima warga Turki dan empat warga Amerika Serikat. Pesawat membawa 135 penumpang. Sedangkan 25 orang lainnya mengalami luka serius dan masih harus menjalani perawatan intensif.
Serikat penerbangan sipil Turki membantah kabar bahwa kecelakaan diakibatkan buruknya pemeliharaan kondisi pesawat. Mereka menyatakan telah mengikuti semua prosedur baku yang ditetapkan secara internasional.
IRAN
Uji Coba Reaktor Nuklir
Iran melakukan uji coba pembangkit listrik tenaga nuklir untuk pertama kalinya, Kamis pekan lalu. Uji coba itu disaksikan sejumlah pejabat Iran dan Rusia yang terlibat dalam pembangunan reaktor yang berlokasi di Pelabuhan Bushehr itu sejak 14 tahun lalu.
”Uji coba akan memakan waktu empat sampai tujuh bulan,” kata Kepala Badan Tenaga Atom Iran Gholam Reza Aghazdeh. Reza mengatakan, saat ini, Iran memiliki 6.000 mesin pengaya uranium.
Sejumlah negara, khususnya Amerika Serikat dan Israel, jelas khawatir terhadap uji coba itu. Dua negara ini menuding Iran tengah mengembangkan senjata nuklir. ”Dunia mesti memberikan tekanan,” kata Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak.
Firman Atmakusuma (BBC, CNN, AFP)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo