Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ancaman Pyongyang untuk mementahkan seluruh kesepakatan damai dengan Korea Selatan membuat Seoul gerah. Konflik yang muncul di dua negeri jiran ini tak saja berdampak pada hubungan politik keduanya, namun juga menyeret dunia internasional. Pembicaraan program nuklir Korea Utara—yang melibatkan banyak negara—dikhawatirkan menemui jalan buntu.
Bagaimana sikap pemerintah Korea Selatan menghadapi ancaman Pyongyang? Angela Dewi dari Tempo mewawancarai Kim Ho-nyoun, juru bicara Kementerian Reunifikasi Korea Selatan, departemen yang khusus mengurus proses reunifikasi dan persoalan lintas batas kedua negara, dua pekan lalu lewat saluran telepon internasional. Berikut petikannya:
Bagaimana sikap pemerintah Korea Selatan menghadapi ancaman Pyongyang yang mementahkan seluruh kesepakatan Seoul-Pyongyang?
Jelas kami sangat menyesalkan sikap keras Pyongyang itu, karena seluruh tindakan dan pernyataan yang kontraproduktif seperti itu akan menyulitkan penyelesaian masalah. Apalagi persoalan program nuklir Korea Utara sampai saat ini belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Sikap Pyongyang ini bisa memicu perang.
Kabarnya, sikap Korea Utara ini antara lain dipicu oleh terpilihnya Menteri Hyun In-taek yang menduduki pos reunifikasi, yang dinilai konfrontatif?
Itu alasan saja, dan makin menunjukkan sikap Korea Utara yang mengulur-ulur pembicaraan mengenai penghentian program nuklir mereka.
Menurut Anda, apa yang membuat Pyongyang bersikap tarik-ulur seperti ini?
Kami memandang ini ada hubungannya dengan posisi tawar Pyongyang dengan perubahan pemerintahan Amerika Serikat. Tapi kami mendesak Pyongyang agar segera kembali ke meja perundingan dan segera menghentikan program senjata nuklir mereka.
Apa tanggapan Anda tentang pendapat yang menyebut sikap Pyongyang ini antara lain merupakan reaksi atas sikap Presiden Lee Myung-bak, yang lebih keras daripada para pendahulunya dalam menghadapi Korea Utara?
Kami sudah menawarkan segala jalan kepada Korea Utara, dan perlu kami tegaskan lagi, ini bukan program semalam atau dua malam. Kami sudah merintis dan membangunnya sejak hampir satu dekade silam. Korea Utara memandang sebelah mata pada semua usaha Seoul menuju pemecahan konflik dan penyelesaian masalah nuklir mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo