Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

Mahkamah Bebaskan Mantan Ketua Parlemen katalunya

12 November 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mahkamah Bebaskan Mantan Ketua Parlemen katalunya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SPANYOL
Mahkamah Bebaskan Mantan Ketua Parlemen katalunya

MAHKAMAH Agung Spanyol membebaskan Carme Forcadell, mantan Ketua Parlemen Katalunya, dan tiga bekas legislator Katalunya dengan uang jaminan pada Kamis pekan lalu. Forcadell harus membayar 150 ribu euro atau Rp 2,3 miliar lebih agar bebas. Adapun tiga bekas legislator masing-masing diwajibkan membayar hampir Rp 400 juta. Mereka didakwa melakukan pemberontakan, penghasutan, dan penyalahgunaan jabatan. Demikian dilaporkan The Guardian, Kamis pekan lalu.

Para legislator itu diadili karena Katalunya memproklamasikan kemerdekaannya dari Spanyol pada awal Oktober lalu. Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy membubarkan parlemen dan memecat semua pejabat pemerintahan Katalunya. Spanyol juga mengeluarkan perintah penahanan terhadap Carles Puigdemont, Presiden Katalunya yang digulingkan.

Puigdemont dan para bekas menterinya kabur ke Brussels, Belgia, dan ditahan polisi setempat. Mereka kemudian dibebaskan, tapi masih menunggu putusan pengadilan soal ekstradisi mereka ke Madrid. ”Hari ini para pemimpin proyek demokrasi ini dituduh melakukan pemberontakan dan menghadapi ancaman hukuman yang paling berat berdasarkan hukum pidana Spanyol, yang sama dengan kasus terorisme dan pembunuhan: 30 tahun penjara,” kata Puigdemont.

SINGAPURA
Tiga Terduga Teroris Ditahan

KEMENTERIAN Dalam Negeri mengumumkan telah menahan tiga orang Singapura yang terlibat kegiatan yang berhubungan dengan terorisme dalam tiga bulan terakhir. Salah satunya Adzrul Azizi Bajuri, 19 tahun, tentara yang menangani logistik di Angkatan Bersenjata Singapura (SAF). Kementerian menyatakan Adzrul menjadi radikal setelah menonton video tentang kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) secara online sejak 2014. ”Setelah terpapar materi pro-ISIS ini terus-menerus, dia menjadi radikal,” kata Kementerian, Kamis pekan lalu, seperti dikutip Today Online.

Abu Thalha Samad, 25 tahun, anggota Jamaah Islamiyah (JI), juga ditahan selama dua tahun sejak September lalu. Kementerian menyatakan sejak muda dia telah belajar di sekolah yang berhubungan dengan JI dan menjalani latihan paramiliter di sebagian sekolah itu.

Seorang perempuan yang juga ditahan adalah Munavar Baig Amina Begam, 38 tahun. Keturunan India itu berencana berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Sedikitnya 14 orang telah ditahan Singapura di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri sejak 2015. Tahun lalu Negeri Singa mendeportasi 70 orang asing karena diduga menjadi radikal.

MALAYSIA
Dai Kontroversial Diminta Menyadarkan Milisi

PEMERINTAH akan merangkul pendakwah kontroversial Zamihan Mat Zin untuk menyadarkan para milisi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di penjara. Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi menilai Zamihan punya keahlian dalam program deradikalisasi. ”Catatan saya menunjukkan dia berhasil mengembalikan akidah kaum muslim yang terkait dengan terorisme,” kata Zahid, yang juga Menteri Dalam Negeri, di Kuala Lumpur pada Kamis pekan lalu, seperti dikutip New Straits Times.

Zamihan adalah pegawai Kementerian Dalam Negeri dan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, badan yang mengurusi agama Islam. Pernyataannya sering kontroversial. Dia, misalnya, mengajak kaum muslim menolak gerakan Ahmadiyah. Dia juga menyalahkan Sultan Johor, Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar, yang melarang binatu khusus muslim beroperasi di wilayahnya.

Latheefa Koya, anggota Komite Pusat Partai Keadilan Rakyat, khawatir bila Zamihan dilibatkan dalam program rehabilitasi dan deradikalisasi. Dia menilai pandangan Zamihan ekstrem dan itu termasuk serangan verbalnya terhadap pengurus surau yang menampung orang nonmuslim yang terkena banjir di Penang.

YAMAN
Blokade Saudi Memperburuk Situasi

BLOKADE Arab Saudi terhadap Yaman, yang dimulai pada Senin pekan lalu, memperburuk situasi kemanusiaan di negeri itu. Mark Lowcock, koordinator bantuan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyatakan bahwa blokade itu akan membuat jutaan rakyat kelaparan. Demikian siaran The New York Times, Rabu pekan lalu.

Saudi menutup seluruh jalur darat, air, dan udara ke Yaman setelah sebuah misil ditembakkan oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman ke arah bandar udara dekat Riyadh pada Sabtu dua pekan lalu. Saudi menuduh Iran memasok misil itu, tapi Iran membantah terlibat dalam serangan tersebut.

Meski Saudi menjamin blokade ini cuma sementara, bantuan kemanusiaan ke Yaman praktis terhenti, termasuk tiga pesawat terbang PBB yang penuh suplai darurat. Sebanyak 17 juta rakyat Yaman menderita kelaparan akibat perang selama tiga tahun terakhir. Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lebih dari 900 ribu orang terpapar kolera sejak April lalu dan 2.188 orang meninggal karenanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus