Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

9 Oktober 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SPANYOL
Referendum Catalunya Menuai Perlawanan

UPAYA Catalunya untuk berpisah dari Spanyol terus mendapat ganjalan. Kamis pekan lalu, Mahkamah Konstitusi Spanyol memerintahkan penghentian sidang parlemen Catalan. Pemimpin regional Catalan berencana memproklamasikan kemerdekaan Catalunya saat sidang parlemen, yang dijadwalkan berlangsung pada Senin pekan ini.

Putusan Mahkamah itu sebagai jawaban atas permohonan Partai Sosialis Catalan, kubu oposisi di parlemen regional yang menentang pemisahan diri Catalunya. "Mahkamah menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan itu akan menjadi pelanggaran konstitusi," begitu diberitakan The Independent.

Hasil referendum Catalunya menuai hasil yang mengejutkan. Sebanyak 2,2 juta orang-42 persen pemilih Catalan-mengikuti jajak pendapat Ahad dua pekan lalu itu. Sekitar 90 persen dari mereka setuju Catalunya memisahkan diri dari Kerajaan Spanyol.

Bentrokan antara warga Catalan dan polisi Spanyol mewarnai pelaksanaan referendum. Polisi anti-huru-hara menggeruduk sejumlah tempat pemungutan suara. Tapi ratusan orang Catalan pro-kemerdekaan merespons dengan berunjuk rasa di jalan-jalan, yang memicu bentrok dan mengakibatkan lebih dari 800 orang terluka.

Perdana Menteri Mariano Rajoy sejak awal menolak referendum Catalunya. Ia meminta para pemimpin Catalan menyerah dan membatalkan proklamasi kemerdekaan sepihak. "Jalan keluar terbaik adalah dengan cara kembali ke jalur yang sah," kata Rajoy. Seruan senada dilontarkan oleh Raja Spanyol Felipe VI.

Pemimpin regional Catalan, Carles Puigdemont, tidak kalah keras bereaksi. Ia balik menuduh Raja sengaja mengabaikan jutaan rakyat Catalan yang tidak berpikir seperti pemerintah. "Anda telah mengecewakan banyak orang di Catalunya," ujarnya dalam pidato di televisi, Rabu pekan lalu.

RUSIA
Lawatan Perdana Raja Salman

UNTUK pertama kalinya Raja Arab Saudi melawat ke Rusia. Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan delegasinya tiba di ibu kota Rusia, Moskow, dalam kunjungan selama empat hari, Rabu pekan lalu. "Ini peristiwa penting dalam sejarah hubungan kedua negara," kata Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyambut Raja Salman, seperti dikutip Press TV.

Raja Salman mengusung seabrek agenda dalam lawatan perdananya ke Rusia. Kepada Putin, dia meminta penyelesaian damai di Suriah. Melalui Putin, Raja Salman juga meminta Iran menghentikan campur tangannya dalam konflik Suriah dan Yaman.

Seperti Rusia, Iran adalah sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sedangkan Saudi menentang rezim Bashar. Di Yaman, koalisi Saudi memerangi milisi Houthi, yang disokong Iran. "Keamanan dan stabilitas kawasan Teluk dan Timur Tengah merupakan kebutuhan mendesak untuk mencapai stabilitas dan keamanan di Yaman," ujar Raja Salman.

Selain membawa agenda politik, delegasi Saudi menyepakati lebih dari 15 perjanjian kerja sama ekonomi dengan Rusia, terutama kontrak energi senilai miliaran dolar. Moskow juga telah bersepakat untuk menjual sistem pertahanan rudal S-400 yang canggih ke Riyadh.

MALAYSIA
Kesaksian Ahli Beratkan Siti Aisyah

AHLI kimia pemerintah Malaysia, Raja Subramaniam, memberikan kesaksian yang memberatkan dua tersangka, Siti Aisyah dan Doan Thi Huong. Dalam sidang kasus pembunuhan Kim Jong-nam di Selangor, Kamis pekan lalu, Raja mengaku telah menemukan prekursor VX dan penanda lain racun itu di lengan baju kedua tersangka.

Raja, kepala laboratorium Pusat Analisis Senjata Kimia di Departemen Kimia Malaysia, mengatakan bahwa dia juga menemukan produk degradasi VX di kuku Doan Thi Huong. "Adanya prekursor VX dan produk degradasi VX menegaskan adanya VX itu sendiri," katanya di persidangan, seperti diberitakan Channel News Asia.

Kesaksian Raja merupakan bukti pertama yang menghubungkan VX dengan Siti Aisyah dan Doan Thi Huong. Siti, warga negara Indonesia, dan Doan, warga Vietnam, dituduh mengoleskan racun saraf VX ke wajah Kim Jong-nam pada 13 Februari lalu. Aksi pembunuhan di dalam terminal Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur itu menewaskan Jong-nam.

Raja juga menegaskan bahwa ia menemukan jejak VX di wajah, mata, pakaian, darah, dan air kencing Jong-nam. Siti dan Doan mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut. Namun, jika tuduhan pembunuhan terhadap kakak tiri pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, itu terbukti, Siti dan Doan dapat dihukum mati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus