Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
EKUADOR
Gempa Susulan Masih Mengancam
GEMPA susulan masih mengguncang Ekuador. Badan Survei Geologi Amerika Serikat menyatakan gempa berkekuatan 7,8 skala Richter dengan kedalaman 19 kilometer. Pusat gempa terletak 170 kilometer di barat laut Ibu Kota Quito.
Dua gempa susulan skala besar hingga berkekuatan 6,2 skala Richter terjadi pekan lalu menyertai 135 gempa susulan sebelumnya. Sekitar 25 ribu warga masih berlindung di tempat-tempat pengungsian.
Hingga pekan lalu, 570 orang tewas, 155 hilang, dan 7.015 luka-luka. Sebagian besar kematian ditemukan di tiga kota di pesisir Ekuador, Manta, Portoviejo, dan Pedernales.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Quito melaporkan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban. Dari 45 WNI yang berada di Ekuador, sebagian besar tinggal di wilayah pegunungan.
Presiden Rafael Correa memperkirakan biaya rekonstruksi mencapai US$ 3 miliar (sekitar Rp 39,48 triliun). Bencana tersebut memperburuk kondisi perekonomian Ekuador. Bahkan sebelum terjadi pun Bank Dunia memperkirakan ekonomi Ekuador mengerut sebesar dua persen tahun ini akibat turunnya harga minyak dunia.
ARAB SAUDI-AMERIKA SERIKAT
Lawatan di Tengah Ketegangan
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengunjungi sekutu lamanya di Timur Tengah, Raja Salman dari Arab Saudi, pekan lalu. Lawatan itu dilakukan dalam rangkaian perjalanan sebelum menghadiri pertemuan puncak Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Pertemuan dengan Raja Salman dibayangi rencana Kongres Amerika Serikat untuk meloloskan undang-undang yang memungkinkan warga menggugat pemerintah Arab Saudi terkait dengan serangan 11 September 2001 di New York.
Washington juga tengah didesak untuk merilis dokumen 28 halaman laporan Kongres pada 2002 yang mengimplikasikan keterlibatan Arab Saudi dalam rencana serangan 11 September. Lima belas dari 19 pelaku serangan 9/11 adalah warga negara Saudi.
Riyadh telah mengancam menjual asetnya senilai US$ 750 miliar jika Kongres mengesahkan rancangan undang-undang itu. Namun Gedung Putih telah mengindikasikan Obama tidak akan segan-segan memveto, meski membantah hal itu akibat tekanan dari Saudi.
PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA
Ratusan Pengungsi Tenggelam
BADAN Dunia untuk Pengungsi (UNHCR) khawatir terhadap nasib sekitar 500 pengungsi dan migran setelah perahu yang mereka tumpangi tenggelam di Laut Tengah antara Libya dan Italia. Insiden tersebut merupakan yang terburuk sejak peristiwa tenggelamnya 800 pengungsi dan imigran di Lampedusa, Italia, setahun lalu.
Para penyintas mengatakan kepada staf UNHCR bahwa mereka merupakan bagian dari 100-200 orang yang berangkat pekan lalu dari wilayah di dekat Tobruk, Libya, dengan naik perahu sepanjang 30 meter.
Setelah beberapa jam di laut, para penyelundup berusaha memindahkan penumpang ke kapal yang lebih besar, yang telah membawa ratusan orang dalam kondisi sangat penuh sesak, begitu menurut UNHCR dalam pernyataan. "Saat pemindahan itu, kapal yang lebih besar terbalik dan tenggelam."
Para penyintas dari tragedi tersebut adalah orang-orang yang belum sempat dipindahkan ke kapal besar atau yang berhasil berenang kembali ke kapal kecil.
AMERIKA SERIKAT
Wanita Kulit Hitam dalam Dolar
Menteri Keuangan Amerika Serikat Jacob Lew mengumumkan perubahan desain uang kertas dolar, Rabu pekan lalu. Untuk pecahan US$ 20, wajah mantan Presiden Andrew Jackson akan diganti dengan foto aktivis perempuan kulit hitam anti-perbudakan, Harriet Tubman.
Foto perempuan yang memperjuangkan hak wanita untuk memilih itu juga ada di belakang uang kertas US$ 10. Gambar depan tetap menteri keuangan pertama Amerika Serikat, Alexander Hamilton.
"Saya sangat terkesan oleh banyaknya komentar dan reaksi dari anak muda yang menyatakan Harriet Tubman bukan sekadar tokoh sejarah, melainkan juga panutan bagi kepemimpinan dan partisipasi dalam demokrasi kita," kata Lew saat mengumumkan desain baru, Rabu pekan lalu.
Semua desain baru itu akan diluncurkan pada sekitar 2020-tepat pada perayaan 100 tahun Amendemen Ke-19. Uang pecahan US$ 10 akan diedarkan lebih dulu karena kebutuhan. Sedangkan pecahan US$ 10 dan US$ 5 akan menyusul setelah masalah keamanan dan teknologi diselesaikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo