Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

15 Februari 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KOREA UTARA
Kim Jong-un Eksekusi Pejabat Militer

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dikabarkan telah mengeksekusi Jenderal Ri Yong-gil, salah seorang tokoh militer, atas dugaan korupsi dan sejumlah tuduhan lain, termasuk makar.

"Ri Yong-gil tidak lagi muncul dalam acara-acara penting dan saya mendapatkan beberapa konfirmasi dari sumber di Korea Utara bahwa Ri telah dieksekusi," kata seorang anggota parlemen Korea Selatan kepada NBC News, Kamis pekan lalu.

Ri dilantik sebagai kepala staf gabungan pada Agustus 2013. Dia salah seorang ajudan Kim yang tepercaya karena kerap tampil mendampingi Kim berkunjung ke unit-unit militer dan pabrik-pabrik.

Menurut badan intelijen Korea Selatan, sejak Kim Jong-un berkuasa, sudah 70 pejabat Korea Utara yang dieksekusi. Yang paling menonjol adalah Menteri Angkatan Bersenjata Hyon Yong-chol karena dianggap tidak setia. Kim juga mengeksekusi pamannya sendiri, Jang Song-thaek, yang diduga berkhianat, pada 2013.

ISRAEL
Israel Bangun Tembok di Perbatasan

Israel membangun tembok dan pagar sepanjang 30 kilometer di sebelah timur wilayahnya yang berbatasan dengan Yordania. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutkan tembok dan pagar itu diperlukan untuk menghindar dari para "predator". "Saya berharap pagar dan tembok ini dapat melindungi kita dari kebuasan liar yang mengelilingi Israel," kata Netanyahu saat meninjau proyek itu pekan lalu.

Pembangunan pagar itu disebut-sebut untuk melindungi sebuah bandar udara di dekat Eilat, Israel Selatan, dengan biaya 288 juta shekel (sekitar Rp 1 triliun). Kementerian Luar Negeri Palestina meminta komunitas internasional mengutuk "tembok apartheid Israel" itu.

Israel membangun tembok, pagar, dan kawat berduri di dalam Tepi Barat sejak 2002 dengan alasan keamanan. Pada 2004, Pengadilan Kejahatan Internasional mengeluarkan fatwa bahwa tembok itu secara de facto adalah aneksasi tanah Palestina dan alasan keamanan tidak dibenarkan.

TURKI
Erdogan Hilang Kesabaran

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memprotes. Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta Ankara membuka perbatasan untuk pengungsi Suriah yang membeludak pasca-serangan Rusia di Aleppo. "Anda meledek kami?" kata Erdogan kepada PBB. Turki telah menerima 2,5 juta pengungsi Suriah sejak perang saudara pecah pada 2011.

Erdogan mengaku sudah membelanjakan lebih dari US$ 10 miliar (sekitar Rp 135 triliun) untuk akomodasi dan kebutuhan dasar tanpa bantuan dari luar, termasuk PBB. "Jika serangan di Suriah terus berlanjut, jumlah pengungsi baru bisa mencapai 600 ribu. Berapa banyak pengungsi yang diterima negara lain? Kami bukan idiot. Kami telah melakukan apa yang harus dilakukan, tapi kesabaran kami ada batasnya," ujar Erdogan, seperti dikutip media Rusia, Sputnik.

UNI EMIRAT ARAB
Perombakan Kabinet Progresif

Perdana Menteri Uni Emirat Arab Syekh Mohammed bin Rashid al-Maktoum mengumumkan perombakan kabinet. Tujuh perempuan masuk jajaran 29 menteri di kabinetnya. Termasuk di tiga kementerian baru, yakni Kementerian Kebahagiaan, Kementerian Toleransi, dan Kementerian Pemuda.

Pemimpin Uni Emirat Arab sekaligus penguasa Dubai itu mengumumkan keputusannya lewat media sosial, Twitter. "Kebahagiaan di negara kita bukanlah sekadar sebuah keinginan, tapi akan ada rencana, proyek, program, dan indikator. Ini akan menjadi bagian dari tugas semua kementerian dan bagian dari pandangan hidup kita," kata Syekh Mohammed dalam cuitannya Kamis pekan lalu.

Ohoud Khalfan al-Roumi, Direktur Jenderal di Kantor Perdana Menteri, didapuk menjadi Menteri Kebahagiaan. Shaikha Lubna Bint Khaled al-Qasim, mantan Menteri Pembangunan dan Kerja Sama Internasional, ditahbiskan sebagai Menteri Toleransi. Adapun Shamma Suhail Faris al-Mazrouei, gadis berpendidikan Barat berusia 22 tahun, dilantik sebagai Menteri Pemuda. Ada tiga menteri perempuan lain dalam kabinet ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus