Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TURKI
Markas Polisi Turki Dibom
Hanya dua hari setelah bom bunuh diri di kawasan wisata Istanbul, Turki kembali dikejutkan dengan bom mobil di markas polisi di Provinsi Diyarbakir, di wilayah tenggara, Rabu malam pekan lalu. Sedikitnya lima orang tewas, termasuk seorang bayi, dan 39 lainnya luka-luka.
Sumber pemerintah menyebutkan pelakunya adalah militan Kurdi. Tapi informasi itu tidak dapat dipastikan. Serangan lain menggunakan roket membidik pos polisi di Midyat. Namun belum ada laporan korban.
Dua hari sebelumnya, bom bunuh dirimengguncangAlun-alun Sultanahmet, Istanbul. Di kawasan itu terdapat Museum Hagia Sophia dan Masjid Biru, yang populer di kalangan wisatawan. Ledakan terjadi di sebuah taman, sekitar 25 meter dari Masjid Biru.
Dari 10 korban tewas, delapan warga Jerman. Sembilan dari 15 yang cedera juga warga Jerman. Sisanya warga Norwegia dan Peru. Tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban meski di Istanbul terdapat 708 WNI, 310 di antaranya pelajar.
Wakil Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus, menyebutkan pelaku bom bunuh diri adalah warga Suriah anggota Islamic State (ISIS) berusia 28 tahun.
YAMAN
Rumah Sakit MSF Dibom Lagi
Rumah Sakit Shiara di Razeh, Provinsi Saada, Yaman Utara, yang disokong organisasi kemanusiaan Dokter Lintas Batas (MSF), dihantam bom pada Ahad pekan lalu. Empat orang tewas dan 10 cedera. Tiga di antara korban cedera adalah staf MSF, dua dalam kondisi kritis.Beberapa bangunan di fasilitas medis tersebut runtuh.
Direktur Operasional MSF Raquel Ayora sangat marah dan mengecam keras serangan itu. "Insiden ini menyebabkan penduduk yang sangat rentan sulit mendapatkan layanan kesehatan selama berminggu-minggu," kata Ayora. Dia memastikan semua pihak yang bertikai mengetahui koordinat lokasi rumah sakit.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga mengecam keras serangan tersebut dan mendesak digelarnya penyelidikan independen. "Serangan terhadap warga dan infrastruktur sipil adalah pelanggaran serius hukum kemanusiaan internasional," kata Ban Ki-moon.
Insiden itu adalah yang ketiga kalinya menimpa MSF dalam tiga bulan terakhir. Pada 27 Oktober lalu, Rumah Sakit Haydan hancur akibat serangan udara di bawah pimpinan Arab Saudi. Lalu, pada 3 Desember, serangan koalisi Saudi mengenai pusat kesehatan di Taiz, mencederai 9 orang.
LIBERIA
WHO: Wabah Ebola Berakhir
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan berakhirnya wabah ebola, setelah Liberia dinyatakan bebas dari penyakit mematikan tersebut.
Selama dua tahun terakhir, ebola menginfeksi lebih dari 28.600 orang di Afrika Barat, terutama Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Sedikitnya 11 ribu di antaranya meninggal. Sierra Leone dan Guinea telah dinyatakan bebas ebola pada November dan Desember tahun lalu.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon menyatakan berakhirnya wabah itu berkat kerja sama komunitas internasional. Baik Ban maupun Direktur WHO Margareth Chan mengingatkan, meskipun telah bebas, kawasan itu harus tetap mewaspadai kemungkinan wabahmuncul kembali.
IRAN
Pelaut Amerika Dibebaskan
Tak ada drama dalam penangkapan sepuluh pelaut bersama dua kapal milik Angkatan Laut Amerika pada Selasa-Rabu pekan lalu, meski insiden itu sempat mengusik trauma Amerika atas penyanderaan 444 hari di kedutaannya di Teheran pada 1979-1981.
Sempat jadi bahan kampanye para kandidat calon presiden, semuanya dapat dibebaskan setelah komunikasi intens antara Menteri Luar Negeri John Kerry dan mitranya, Javad Sharif. Hubungan baik kedua negara setelah kesepakatan nuklir Iran memperlancar kesepahaman.
Sembilan pelaut pria dan satu wanita terpaksa mendekam semalaman di tahanan Pulau Farsi setelah kapal-kapal mereka hanyut ke wilayah yang diklaim Iran. Disebutkan salah satu kapal mengalami gangguan mesin.
Garda Revolusi Iran menyatakan para pelaut dibebaskan ke perairan internasional setelah Amerika menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi bahwa hal itu adalah sebuah kesalahan. "Amerika telah menyatakan tidak akan mengulangi kesalahan itu," kata Garda Revolusi Iran, Rabu pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo