Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ISRAEL
Senjata dari Iran Disita
Israel menyatakan telah menyita kapal pengangkut senjata canggih milik Iran yang tengah berlayar menuju Gaza, Rabu pekan lalu. Menurut Angkatan Bersenjata Israel (IDF), pasukan komando angkatan laut Israel menghadang dan menaiki kapal berbendera Panama itu di Laut Merah, di lepas pantai Sudan. Mereka menemukan rudal permukaan ke permukaan M-302 yang diterbangkan ke Iran sebelum diangkut kapal itu.
Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang berkuasa di Gaza, membantah terlibat dalam rencana pengiriman senjata itu. Mereka malah balik menuding Israel sengaja mengarang cerita untuk "membenarkan blokade" kawasan di perairan itu.
Israel memang mengontrol ketat perbatasannya dengan Gaza sejak 2007. Negara itu membatasi apa yang boleh masuk ke wilayah Palestina tersebut demi keamanan. Perairan juga terus dibentengi. Sedangkan perbatasan di bagian selatan Gaza diblokade oleh Mesir.
Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pengiriman senjata itu merupakan "operasi klandestin" oleh Iran. Senjata-senjata itu, kata dia, seperti dikutip CNN, akan diserahkan kepada "organisasi teroris" di Gaza dan akan digunakan untuk menyerang Israel.
IDF mengatakan telah melacak senjata-senjata itu selama beberapa bulan, saat diterbangkan dari Damaskus ke Teheran dan kemudian dibawa ke sebuah pelabuhan di bagian selatan Iran. Dari sanalah senjata-senjata itu dipindahkan ke sebuah kapal sipil, KLOS-C, yang berlayar ke Irak. Di negara itu muatan kapal ditambah kontainer-kontainer berisi semen.
LIBYA
Ekstradisi Saadi Qadhafi
Niger akhirnya mengekstradisi Saadi Qadhafi, putra Muammar Qadhafi, ke Libya. "Pemerintah Libya hari ini menerima Saadi dan dia telah tiba di Tripoli," demikian pernyataan kabinet pemerintahan Perdana Menteri Ali Zeidan, seperti dikutip BBC News, Kamis pekan lalu. Saadi langsung ditahan di sebuah penjara di Tripoli.
Libya telah berusaha meminta Saadi diekstradisi sejak ayahnya digulingkan dalam pemberontakan yang disokong negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada 2011. Niger adalah negara di selatan Libya.
Menurut pemerintah, Saadi, satu dari tujuh putra Qadhafi, ditahan oleh kepolisian. Kepada Niger, pemerintah menyatakan berterima kasih telah bekerja sama dan menjanjikan perlakuan menurut standar internasional bagi Saadi.
Situs web milisi dukungan pemerintah memperlihatkan apa yang diklaim sebagai foto-foto Saadi. Dalam gambar, Saadi terlihat mengenakan seragam penjara berwarna biru. Dia disebut sebagai seorang penjahat. Situs berita Libya menayangkan foto-foto yang memperlihatkan Saadi di penjara dengan kepala plontos.
Berbeda dengan putra Qadhafi paling kondang, Saif al-Islam, Saadi bukan buron pengadilan kriminal internasional. Meski demikian, Libya ingin mengadili lelaki yang berkarier sebagai pengusaha dan pemain sepak bola profesional itu. Tuduhannya: menyalahgunakan properti secara paksa dan mengintimidasi dengan senjata ketika memimpin Federasi Sepak Bola Libya.
AMERIKA SERIKAT
CIA Diduga Sadap Senat
Dinas intelijen Amerika Serikat, CIA, diduga memata-matai anggota Senat yang tengah menggarap laporan tentang program interogasi dan penahanan era Presiden George W. Bush yang sarat penyiksaan. Informasi ini disampaikan oleh sumber di pemerintahan Amerika kepada koran McClatchy dan The New York Times pada Rabu pekan lalu.
Sumber tanpa nama itu mengatakan Inspektur Jenderal CIA tengah melakukan penyelidikan internal mengenai pengaduan anggota Senat tersebut. Dua sumber Reuters di pemerintahan membenarkan adanya penyelidikan internal ini.
Menurut sumber, agen CIA diadukan karena telah membobol dan memata-matai jaringan komputer Komite Intelijen Senat yang digunakan untuk menulis laporan rahasia setebal lebih dari 6.000 halaman. Laporan itu memuat teknik interogasi pada zaman Bush yang menggunakan penyiksaan. Menurut Senat, teknik penyiksaan itu terbukti gagal meningkatkan upaya pemberantasan terorisme.
Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat Amerika Carl Levin mengatakan, jika tuduhan itu benar, ini merupakan masalah serius. Namun Direktur CIA John Brennan membantah tuduhan itu. "Sampai kasus ini terbukti, saya menyerukan untuk menahan diri demi menjaga hubungan penting antara badan intelijen dan anggota Kongres," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo