Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SURIAH
Ancaman Polio
Penyakit polio kembali mengancam Suriah di tengah perang saudara yang telah masuk tahun ketiga. Hasil tes awal Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada awal Oktober yang dirilis Sabtu dua pekan lalu mendeteksi dua kasus polio di Provinsi Deir al-Zor, Suriah bagian timur. Data terakhir menunjukkan virus polio telah hilang dari Suriah pada 1999.
"Melihat skala perpindahan warga di dalam dan di sekitar perbatasan, ditambah memburuknya kondisi kesehatan lingkungan, munculnya wabah tak bisa dihindari," kata Direktur Departemen Penyakit Menular WHO wilayah Mediterania Timur, Dr Jaouad Mahjour. Ancaman polio ini seiring dengan meningkatnya angka kasus campak, tifus, dan hepatitis A.
Seperti dilansir Reuters, Kementerian Kesehatan Masyarakat Suriah pun mengumumkan perlunya tindakan darurat terkait dengan temuan polio ini. Masalahnya, para ahli kesehatan pesimistis bisa mengontrol penyebaran penyakit menular ini dalam kondisi perang. Tingkat vaksinasi polio pada bayi di Suriah juga turun drastis, dari 95 persen pada 2010 menjadi hanya 45 persen. Sepertiga dari pelayanan rumah sakit juga berhenti karena di beberapa daerah sebanyak 70 persen petugas rumah sakit mengungsi.
Virus polio yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan ini merupakan endemik di Pakistan, Nigeria, dan Afganistan.
INGGRIS
Ancaman Laba-laba Beracun
Sekolah Dean Academy di Kota Gloucestershire, Inggris, ditutup sementara gara-gara ancaman laba-laba beracun jenis false widow. Awalnya pihak sekolah menemukan laba-laba tersebut di ruang komputer.
Jika tak dicermati, sulit menemukan laba-laba ini karena ukurannya hanya sebesar koin. Serangan laba-laba ini berpotensi meluas. Dalam beberapa pekan terakhir, banyak laporan dari media Inggris mengenai penampakan dan serangan false widow.
Seperti dikutip Guardian, laba-laba ini jadi momok lama bagi Inggris. Menurut Museum Sejarah Alam Inggris, koloni laba-laba itu telah menyebar dalam 25 tahun terakhir. Di Inggris selatan bahkan sudah menyebar selama lebih dari setengah abad.
Sejauh ini belum ada laporan kematian akibat false widow. Korban gigitan hanya mengalami bengkak atau nyeri yang parah. Di Dean Academy belum ada yang sempat digigit.
AMERIKA SERIKAT
Pesawat Tanpa Awak Dikecam
Operasi serangan pesawat tanpa awak (drone) oleh Amerika Serikat di Pakistan dan Yaman kembali menuai kecaman. Pekan lalu, Amnesty International dan Human Rights Watch (HRW) secara terpisah mempublikasikan laporan tentang program drone itu. Menurut Mustafa Qadri, peneliti Amnesty International yang tinggal di Pakistan, melalui program ini, pemerintah Amerika telah membunuh orang tanpa dasar hukum di luar teritorinya.
Laporan Amnesty memfokuskan pada 45 serangan di wilayah suku Waziristan Utara, Pakistan, antara Januari 2012 dan Agustus 2013. Ada dua kasus yang menjadi contoh salah sasaran. Pertama, kematian Mamana Bibi, 68 tahun, dalam sebuah serangan ganda ketika korban sedang memetik sayuran di ladang milik keluarganya pada Oktober 2012. Kedua, tewasnya 18 buruh di desa perbatasan dengan Afganistan ketika mereka tengah makan-makan di sore hari.
Menurut laporan Biro Jurnalisme Investigasi, yang berbasis di London, Amerika telah melakukan hampir 400 serangan drone di sepanjang perbatasan Afganistan sejak 2004, yang menewaskan 2.500-3.600 orang.
Adapun laporan HRW menyebutkan Amerika telah melakukan 80 operasi di Yaman sejak 2009, termasuk serangan dengan pesawat tanpa awak, pesawat tempur, dan rudal jelajah dengan korban sedikitnya 473 orang. Lembaga ini menyoroti enam serangan terhadap para tersangka anggota Al-Qaidah di Semenanjung Arab, yang dinilai melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan penggunaan drone merupakan alternatif paling sedikit menyebabkan kerugian nyawa orang-orang tak bersalah. "Kami sangat tidak sepakat dengan tuduhan (drone) bertentangan dengan hukum internasional," katanya seperti dikutip BBC.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo