Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

26 Agustus 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AMERIKA SERIKAT
Pengejaran Snowden Berlanjut

Pemerintah Amerika Serikat tak lelah memburu Edward Snowden, yang membocorkanprogram penyadapan oleh Badan Keamanan Nasional (NSA). SetelahSnowden mendapat suaka sementara dari Rusia, Abang Sam mengejar semua dokumen dan saksi agar tak seluruh informasi program rahasia itu bocor ke publik.

Amerika Serikat melalui pemerintah Inggris memaksa harian The Guardi­anmenghancurkan material yang dibocorkan Snowden. Intelijen Inggris mendatangikantor surat kabar itu dan menghapus beberapa hard drive yang berisi berita, meski sebagian besar sudahdipublikasikan ke seluruh dunia.

The Guardian sendiri bertekad akan terus menulis tentang dokumen yang dibocorkanSnowden. "­Pemberitaan akan terus dilakukan meski bukan di London," kataredaktur harian itu, Alan Rusbridger, seperti dikutip ­Reuters. Perdana Menteri Inggris David Cameron menolak berkomentar.

Sasaran lain adalah si wartawan penulis berita Snowden. ScotlandYard menyatakan menangkap David Miranda,warga negara Brasil kekasih jurnalis The Guardian, Glenn Greenwald, yangpertama kali mempublikasikan data rahasia intelijen Amerika Serikat.

Miranda ditangkap ketika sedang transit di Bandar Udara Heathrow, London, setelahmendarat dari Berlin, Jerman. Dia diperiksa sembilan jam sebelumdibebaskan tanpa dakwaan. Tapi polisi tetap menahan komputer jinjing,telepon seluler, dan kartu memorinya.

INGGRIS
Pemotong Angsa Ratu Elizabeth Buron

Polisi Inggris sedang mengejar sejumlah orang yang memanggang angsa. Mereka di jerat dengan pasal pencurian dan aturan perlindungan hewan langka 1981. Itu bukan angsa sembarangan, melainkan angsa milik Ratu Elizabeth II di KastilWindsor.

Polisi menemukan barang bukti berupa bangkai dan tulang-belulang angsa pada­Ahad dua pekan lalu. Polisi menyatakan unggas berbulu putih itu dipanggang seharisebelumnya. "Mereka telah memakan dagingnya," kata Wendy Hermon dari LembagaPerlindungan Angsa kepada Daily Mail, Kamis pekan lalu. Dialah yangmelaporkan kasus itu kepada polisi

Menurut dia, membunuh atau melukai angsa milik ratu digolongkan sebagaipengkhianatan sesuai dengan undang-undang peninggalan kerajaan abad ke-12.Peraturan itu dibuat untuk menjaga kepemilikan hewan kesukaan kerajaan. Daging angsa ini hanya dimasak pada acara perjamuan penting selama berabad-abad.Bahkan daging angsa kerajaan itu menjadi mitos daging unggas terlezat didataran Inggris.

MESIR
Mubarak Tahanan Rumah

Pengadilan Mesir membebaskan bekas Presiden Mesir Husni Mubarak, 85 tahun,dari jeratan kasus korupsi. Dia dibebaskan setelah mengembalikan hadiah darimedia lokal, Al-Ahram, yang dianggap sebagai suap. Namun Mubarak masih berstatus tahanan rumah karena mengha­dapi dakwaan terlibatpembunuhan ­de­mon­-stran selama pemberontakan yang menggulingkannya pada2011. "Status tahanan rumah untuk menjamin keselamatan Mubarak," kata PerdanaMenteri Hazem el-Beblawi seperti dikutip BBC, Rabu pekan lalu.

Tahun lalu Mubarak dan bekas Menteri Dalam Negeri Habib el-Adly dihukumpenjara seumur hidup, tapi jaksa dan pengacara mengajukan permohonan banding. Mubaraksempat mendekam di Penjara Torah di pinggir Ibu Kota Kairo.

Jaksa Negara Ahmed el-Bahrawi mengatakan putusan itu bersifat final dan jaksatidak bisa mengajukan permohonan banding. Sebelumnya, jaksa mengajukan tuntutan baruketika pengadilan telah memerintahkan pembebasan Mubarak pada Senin pekanlalu. Tuntutan diajukan setelah ada desakan publik dan sejumlah kasus korupsi yang masih mengendap di kejaksaan.

SWEDIA
Dukungan bagi Perempuan Berjilbab

Ratusan perempuan lintas agama mengunggah foto mereka yang sedang mengenakan jilbab di jejaring sosial Twitter, Selasa pekan lalu. Gerakan ini menggunakan tagar #hijabuppropet (seruan hijab). Mereka mengecam aksi kekerasan terhadapperempuan muslim berjilbab. Aksi ini melibatkan anggota parlemen Asa Romsondan Veronica Palm serta pembawa acara televisi Gina Dirawi.

Seperti dikutip BBC, di situs Instagram, sekitar 130 orang mengunggah foto mereka yang sedang mengenakan kerudung. Sedangkan akun Facebook kelompok Imbauan Hijab didukung oleh 8.600 orang. Gerakan ini berlanjut dengandemonstrasi ke jalan.

Protes itu muncul setelah seorang perempuan hamil tua yang mengenakan kerudung disiksa di daerah Farsta, Stockholm, beberapa hari sebelumnya. Seorangpenyerang dilaporkan merobek jilbabnya, membenturkan kepala korban ke mobil, dan meneriakkan kata-kata rasis.

Para aktivis ingin menarik perhatian bahwa ada diskriminasi dan kekerasanterhadap perempuan muslim di Swedia. Mereka berharap dapat mendesak pemerintah Swedia agar menjamin keamanan perempuan muslim melaksanakankewajiban agamanya. "Kami berharap perdana menteri dan politikus lainnya bisamengambil tindakan untuk menghentikan fasisme ini," kata salah seoranginisiator gerakan #hijabuppropet, Bilan Osman.

SURIAH
Video Serangan Senjata Kimia Beredar

Puluhan video yang memperlihatkan tentara Suriah sedang menyerang Ghouta, daerah tak jauh dari Damaskus yang menjadi benteng para pemberontak, muncul di Internet pada Rabu pekan lalu. Sebuah video yang diunggah pihak oposisi memperlihatkan anak-anak sedang muntah-muntah, kejang-kejang, dankesulitan bernapas. Satu video lagi menayangkan pria tergeletak di lantai sebuah rumah sakit darurat sedang disemprot air.

Oposisi mengklaim serangan militer itu telah menggunakan roket yang membawagas sarin. Koalisi oposisi Suriah mengklaim setidaknya 1.300 orang tewas dalamserangan itu.

Anas Demashqi, aktivis oposisi di Kafer Batna, Ghouta Timur, mengaku mendengarsuara keras di langit dan melihat rudal aneh. Saat itu, dia berada di tempatyang berjarak 2.000 meter dari lokasi jatuhnya rudal. "Korban menderitagangguan penglihatan dan mulutnya berbusa," ujarnya kepada ­Reuters.

Namun kantor berita SANA membantah video itu. Mengutip peneliti independensenjata biologis dan kimia di Prancis, Ralf Trapp, kantor berita milikpemerintah Suriah itu ragu terhadap video yang menunjukkan serangan gas sarin.Dia mempertanyakan mengapa tenaga medis yang muncul di dekat korban tidakmenggunakan perlindungan dan tak terkontaminasi. "Kalau benar itu sarin, akan ada efek pada rambut dan kulit bagi siapa pun yang ada di situ," katanya.

PAKISTAN
Madrasah Dicap Teroris

Departemen Keuangan Amerika Serikat memasukkan Madrasah JamiaTaleem-Ul-Quran-Wal-Hadith, yang juga dikenal sebagai Madrasah Ganj, di KotaPeshawar, Pakistan, sebagai organisasi teroris. Ini merupakan sekolah pertamadi dunia yang mendapat stempel teroris karena dianggap mendukungkelompok-kelompok teroris, seperti Lashkar-e-Taiba, Al-Qaidah, dan Taliban.

Abang Sam menuding mereka telah berperan dalam pelatihan, perekrutan, danpendanaan kelompok militan. Pemimpin mad­rasah, Syekh Aminullah, sejak 2009 masuk daftarteroris karena mendukung Al-Qaidah dan Taliban. Menurut laporan, para siswamadrasah itu dilatih membuat bom dan menjadi pelaku peledakan bom bunuh diri. "Kami akanterus melucuti jaringan teroris," ujar Wakil Menteri Keuangan bidangterorisme dan intelijen keuangan, David Cohen, seperti dikutip BBC, Rabupekan lalu.

Pengelola sekolah membantah tuduhan Washington. "Lembaga kami hanya sekolahagama dan tidak terlibat dalam mempromosikan ekstremisme," kata Alam Sher, salah seorang pendiri madrasah itu.

Kebijakan Amerika ini telah mengakibatkan aliran dana dari donor luarnegeri terhenti. Sekolah agama ini hanya mengandalkan sumbangan masyarakat dan pabrik sabun milik Sher. l

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus