Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PRANCIS
Akan Renegosiasi Utang
François Hollande punya agenda besar bila memenangi putaran kedua pemilihan Presiden Prancis pada 6 Mei 2012. Kandidat dari Partai Sosialis itu akan mendesak para pemimpin Uni Eropa menegosiasikan kembali perjanjian fiskal yang bertujuan mengurangi utang.
Janji itu diucapkan Hollande setelah memenangi pemilihan putaran pertama pada Ahad pekan lalu. Ia berjanji membuat langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan. Ia meminta Bank Sentral Eropa berperan lebih aktif. "Saya akan berfokus pada Eropa," ujarnya Rabu pekan lalu.
Pada putaran kedua, Hollande akan bersaing dengan calon incumbent Nicolas Sarkozy, yang dianggap gagal menciptakan lapangan kerja.
Hollande mengatakan perlu kesepakatan baru untuk menambah perjanjian fiskal yang ditandatangani awal tahun ini. Aturan baru itu akan berfokus pada pengetatan anggaran untuk mengembalikan kepercayaan pasar di zona euro.
Usul Hollande itu berseberangan dengan Jerman. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan mendorong perjanjian fiskal akan sulit. "Saya siap membuka dialog dengan Madame Merkel,"’ ujar Hollande.
SUDAN
Pegawai Negeri Sumbang Tentara
PEMERINTAH Sudan memerintahkan pegawai negeri sipil menyumbangkan sebagian gajinya untuk mendukung tentara. Menteri Keuangan Sudan Ali Mahmud al-Rasul telah memotong separuh jatah bensin kementerian itu.
Langkah itu diambil setelah terjadi bentrokan di ladang minyak Heglig, yang diduduki pasukan dari Sudan Selatan selama sepuluh hari. Pasukan itu juga merusak fasilitas produksi minyak. Ladang minyak ini biasanya memproduksi sekitar 50 ribu barel minyak per hari, yang semuanya digunakan untuk konsumsi domestik.
Para pengamat mengatakan Sudan terpukul oleh hilangnya pendapatan setelah Sudan Selatan menyatakan merdeka pada tahun lalu. Peperangan di antara keduanya juga menguras anggaran.
Sudan Selatan menyatakan merdeka setelah perang sipil yang berlangsung selama dua dekade, yang menelan 1,5 juta korban jiwa.
MESIR
Panas Gara-gara Gas
Hubungan Mesir dan Israel memanas setelah perusahaan gas Mesir menghentikan ekspor gas ke Israel pada pekan lalu. Perusahaan gas Mesir memutuskan menyewa firma hukum internasional untuk menghadapi gugatan Israel.
Senin pekan lalu, Israel Electric Corporation menyatakan akan menggugat Egyptian Natural Gas Holding Company dan Egyptian General Petroleum Corporation ke Pengadilan Arbitrase Internasional. Israel menuding kedua perusahaan tersebut melanggar perjanjian jual-beli dan suplai gas dengan Israel.
Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz mengatakan penghentian ekspor gas itu dapat mengganggu perjanjian damai di antara kedua negara. Namun Direktur Utama Egyptian Natural Gas Mohamed Shoeib membantah tudingan itu. Ia mengatakan ini masalah bisnis antara dua perusahaan Mesir itu dan East Mediterranean Gas, sebuah konsorsium Mesir, Israel, dan sejumlah perusahaan asing. Mereka terikat kontrak selama 20 tahun sejak 2005. "Ini kontrak komersial dan persyaratannya jelas," ujar Shoeib pada Senin pekan lalu.
Ia mengatakan pihak penjual punya hak menghentikan pasokan kepada pihak pembeli, "Bila pihak pembeli gagal membayar selama empat bulan."
Namun masalah ini sudah merembet ke politik. Parlemen Mesir menyambut penghentian itu. "Kami mendukung penghentian ekspor ke badan-badan Zionis dan menolak ancaman dari pemimpin Israel," kata juru bicara parlemen Mesir.
Anggota Dewan Ekonomi Partai Kebebasan dan Keadilan, Mohamed Gouda, mengatakan memutus pasokan gas ke Israel itu menghidupkan kembali perekonomian Mesir yang hampir mati.
ITALIA
Berlusconi Dilindungi Mafia
Silvio Berlusconi rupanya pernah berhubungan dengan mafia Sisilia. Mantan Perdana Menteri Italia itu membayar mafia untuk melindungi dia dan keluarganya dari ancaman penculikan pada 1970-an. Fakta itu tercantum dalam putusan Pengadilan Kasasi Italia dalam perkara senator Marcello Dell’Utri pada bulan lalu.
Pengadilan Kasasi menyatakan raja media itu menjadi korban pemerasan Cosa Nostra—sebutan untuk mafia Italia. Berlusconi dinyatakan tak terlibat dalam kasus itu. "Berlusconi menyerahkan uang dalam jumlah besar kepada mafia," demikian cuplikan putusan setebal 146 halaman itu.
Dell’Utri, yang berasal dari Sisilia, bekerja untuk Berlusconi pada tahun-tahun itu. Pengadilan membatalkan perkaranya karena hakim di Palermo gagal membuktikannya. Dell’Utri, yang kini menjadi senator dari partai Berlusconi, Partai Kebebasan Rakyat, sebelumnya dinyatakan bersalah dalam kecurangan pajak dan terlibat dalam jaringan mafia. Penasihat politik Berlusconi ini dijatuhi hukuman lebih dari sepuluh tahun penjara tapi tak pernah mendekam dalam penjara.
Anggota mafia Sisilia, Vittorio Mangano, pernah tinggal di rumah Berlusconi di dekat Milan pada pertengahan 1970-an. Ia diduga disamarkan sebagai pengurus kuda. Pada 2008, Berlusconi mengatakan Mangano bersikap baik. "Dia tinggal dengan kami dan menemani anak-anak saya ke sekolah," ujarnya. Jaksa Palermo menggambarkan Mangano, yang meninggal pada 2000, sebagai gembong Cosa Nostra di Italia bagian utara.
PAKISTAN
Persaingan Dua Tetangga
Pakistan menguji coba rudal balistik jarak menengah yang mampu membawa hulu ledak nuklir pekan lalu. Rudal ini merupakan penyempurnaan dari rudal Shaheen-1, yang telah diluncurkan sepekan sebelumnya. Rudal itu memiliki jangkauan 650 kilometer, yang dapat menjangkau sasaran di India. "Rudal baru kami akan meningkatkan kemampuan pencegahan," kata Letnan Jenderal Kidwai Ahmed, Kepala Divisi Rencana Strategis Militer Pakistan.
Pekan lalu, negara tetangganya, India, juga meluncurkan rudal jarak jauh yang memiliki jangkauan 5.000 kilometer. Selama dua tahun terakhir, India dan Pakistan telah mengadakan serangkaian pertemuan tingkat tinggi dalam upaya meningkatkan perdamaian di wilayah itu. Pertemuan itu terutama membicarakan masalah stabilitas regional, termasuk masalah Kashmir, terorisme, dan rencana penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afganistan. l
AGENDA DUNIA
MEI 2012
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo