Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

6 Februari 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FILIPINA
Pentolan Al-Qaidah Tewas

SERANGAN serdadu Filipina yang dibantu serangan udara Amerika Serikat berhasil menewaskan pemimpin Al-Qaidah, Zulkifli bin Hir, yang dikenal sebagai Marwan. Amerika telah menawarkan hadiah US$ 5 juta atau sekitar Rp 45,5 miliar untuk penangkapan Marwan. Sosok ini dituduh terlibat aksi pengeboman di Filipina.

"Menurut laporan kami, setidaknya 15 orang tewas, termasuk pemimpinnya tiga orang," kata komandan militer daerah, Mayor Jenderal Noel Coballes, Kamis pekan lalu. Mereka adalah dua pemimpin teroris Filipina dari kelompok Abu Sayyaf dan seorang dari kelompok Jamaah Islamiyah Singapura. Serangan ini dilancarkan dinihari, yang dilakukan dua pesawat milik Amerika di kamp dekat Kota Parang di Pulau Jolo. Ia memprediksi ada 30 milisi berada di lokasi.

EROPA
Puluhan Orang Tewas karena Cuaca Dingin

HINGGA Kamis pekan lalu, sedikitnya 89 orang tewas di daratan Eropa karena cuaca dingin. Cuaca dingin paling buruk terjadi di Ukraina, yang menewaskan 43 orang dalam lima hari terakhir. Sebagian korban adalah gelandangan.

Bagi Ukraina, ini adalah musim dingin terburuk dalam enam tahun terakhir. Suhu udara pada malam hari bisa anjlok hingga minus 33 derajat Celsius. Pemerintah negara pecahan Uni Soviet itu membangun tenda-tenda berpenghangat, tempat berlindung para gelandangan.

"Mereka bilang cuaca dingin akan berlangsung sepanjang Februari dan pekan pertama Maret. Jadi, kami harus bersiap menghadapinya," kata Viktor, yang tinggal di jalanan Kota Kiev.

Jaringan tanggap cuaca Eropa, Meteoalarm, mengingatkan, kondisi ini sangat berbahaya di beberapa bagian Eropa Timur, termasuk Serbia, tempat empat orang ditemukan tewas pada tengah malam di pegunungan Suvobor. Di Moskow, Rusia, suhu pada siang hari bisa mencapai minus 22 derajat Celsius.

Pasukan keamanan di Serbia dan negara tetangganya, Bosnia, menggunakan helikopter untuk mengirim bahan makanan dan mengevakuasi warga lanjut usia. Ramalan cuaca menyebutkan cuaca akan memburuk di seluruh kawasan Balkan sepanjang pekan lalu. Meteoalarm menyatakan cuaca buruk juga akan melanda wilayah barat Eropa, termasuk Jerman, dan tenggara Eropa.

IRAN
Kunjungan Penyelidik Nuklir

IRAN membuka pintu lebar-lebar bagi penyelidik Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk mengunjungi negeri itu. Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan Iran memberikan akses penuh kepada para penyelidik untuk mengunjungi setiap lokasi nuklir yang mereka minta.

Tim penyelidik IAEA selama tiga hari mengunjungi Iran pada pekan lalu, kendati kunjungan itu hanya untuk berunding dengan pemerintah Iran. Sejauh ini belum ada pemeriksaan ke tempat-tempat yang diduga digunakan untuk membuat senjata nuklir. Itulah kunjungan IAEA pertama sejak November tahun lalu.

"Kami berdiskusi secara intensif selama tiga hari. Kunjungan kami bermanfaat," kata ketua misi, Herman Nackaerts, Kamis pekan lalu. Mereka akan kembali pada 21 Februari nanti untuk menyelidiki dugaan bahwa secara diam-diam Iran mengembangkan senjata nuklir. Ketua IAEA Yukiya Amano menyatakan IAEA berunding dengan Iran soal langkah-langkah awal yang harus diambil.

AFGANISTAN
Amerika Hentikan Perang pada 2013

AMERIKA Serikat akan menghentikan misi perangnya di Afganistan pada 2013, lalu meninggalkan negeri itu tahun berikutnya. Sebelum angkat kaki, Amerika akan memberi pelatihan dan pendampingan kontraterorisme kepada Afganistan.

Perubahan peran dari perang menjadi pelatihan itu sudah dilakukan Amerika sebelum menarik pasukannya dari Irak pada Desember tahun lalu. Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta mengatakan Amerika dan sekutunya tetap akan bertahan di Afganistan sesuai dengan rencana hingga 2014. NATO setuju dengan rencana itu. "Saya pikir kami harus tetap pada rencana itu," ujarnya Kamis pekan lalu.

Dia mengatakan Washing­ton menginginkan semua pasukan NATO di Afganistan, termasuk Prancis, menghormati keputusan yang dibuat di Lisabon, Portugal, pada November 2010 itu. "Kami masuk ke sana bersama-sama dan akan keluar bersama pula."

Saat ini terdapat 90 ribu serdadu Amerika di Afganistan. Pada akhir September mendatang, jumlahnya akan dikurangi hingga tinggal 68 ribu orang.

AMERIKA SERIKAT
Romney Menang di Florida

KANDIDAT presiden dari Partai Republik, Mitt Romney, memimpin dalam pemilihan permulaan di Florida. Bekas Gubernur Massachusetts itu mampu menyisihkan pesaing dekatnya, Newt Gingrich, dengan 47 persen-32 persen dari 82 persen suara yang dihitung. Rick Santorum dan Ron Paul tertinggal jauh. Romney optimistis Republik bisa menang dalam pemilihan November mendatang. "Persaingan yang kompetitif tidak akan memecah kita, tapi akan menyatukan, dan kita akan menang," kata dia Rabu pekan lalu.

Kemenangan di Negara Bagian Florida ini merupakan yang kedua bagi Romney, setelah kemenangan perdana di primary New Hampshire. Menjelang pemilihan di Florida, banyak kampanye buruk. Saling tuding keburukan terjadi.

Namun Romney dan pendukungnya memiliki lebih banyak uang untuk iklan televisi. Untuk hal ini, di Florida, ia menghabiskan US$ 14 juta atau sekitar Rp 126 miliar. Sedangkan kubu Gingrich hanya menghabiskan dana US$ 3 juta atau sekitar Rp 27 miliar.

PAPUA NUGINI
Feri Tenggelam, 200 Orang Hilang

SEBUAH feri yang berpenumpang 350 orang tenggelam 80 kilometer arah timur Kota Lae. Kapal ini ­berangkat dari Pulau Bri­tania Baru menuju Kota Lae. Sebanyak 200 korban hilang di perairan Papua Nugini. Saat ini pesawat Australia, tiga helikopter, dan delapan kapal telah menjelajahi perairan. "Kami telah melakukan pertolongan awal dengan melempar rakit penyelamat," kata juru bicara otoritas penyelamat dari Australia, Carly Lusk, Kamis pekan lalu.

Dikutip Australian Broadcasting Corp, menurut polisi di Kimbe, sebagian besar penumpang adalah siswa dan guru peserta pelatihan. Koordinator Otoritas Keselamatan Maritim (NMSA) Kapten Nurur Rahman belum bisa memastikan jumlah penumpang dan korban. "Masih belum jelas, tapi ada kemungkinan sekitar 300 orang," katanya.

Sapto Yunus, Eko Ari (BBC, AP, Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus