Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

30 Januari 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mesir
Satu Tahun Reformasi

RATUSAN ribu warga Mesir membanjiri sejumlah lapangan di Mesir untuk memperingati satu tahun reformasi dan jatuhnya Presiden Husni Mubarak, Rabu pekan lalu. Lapangan Tahrir di Kairo kembali menjadi titik pertemuan aktivis revolusioner dan Persaudaraan Muslim, yang baru memenangi pemilihan umum parlemen.

Para aktivis ingin terus berunjuk rasa, menuntut para jenderal yang berkuasa segera dipecat. Menurut mereka, para jenderal itu juga diktator seperti rezim sebelumnya. Mereka khawatir Persaudaraan Muslim mengakomodasi militer untuk menjamin dominasi politik mereka.

Pendukung Persaudaraan Muslim sejak pagi sudah menduduki lapangan. Mereka bertindak bak polisi, memeriksa tas setiap orang yang akan masuk lapangan. Di panggung berukuran besar yang dilengkapi 10 pengeras suara, mereka menyanyikan lagu-lagu religius dan mengumandangkan takbir. Para aktivis dalam jumlah besar datang dari berbagai penjuru kota, membalas dengan meneriakkan, "Jatuh, jatuhlah pemerintah militer!"

Aktor Khaled Abol-Naga, yang ikut berpawai bersama aktivis, mengatakan kedua pihak bersatu di lapangan ini. Sebab, keduanya menginginkan pemerintahan militer berakhir. "Bahkan kelompok Islam menginginkannya karena mereka tak mau kehilangan kredibilitas."

Australia
Perdana Menteri dan Oposisi Diserang

Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan pemimpin oposisi Tony Abbott diserang oleh 200-an pengunjuk rasa dari suku Aborigin di sebuah restoran di Canberra. Mereka sedang menghadiri sebuah pertemuan untuk memperingati Australia Day ketika para pengunjuk rasa memukuli kaca jendela sembari meneriakkan kata "memalukan" dan "rasis". Serangan itu berlangsung sekitar 20 menit sebelum polisi datang.

Gillard, yang tampak ketakutan, dirangkul penga­walnya keluar dari restoran, yang terletak di ­dekat gedung parlemen lama. Saat meninggalkan restoran, Gillard tersandung dan sepatu kanannya terlepas. Keduanya kemudian dibawa ke mobil yang sama. Para pengunjuk rasa yang marah sempat memukuli atap dan kap mesin mobil.

Pemimpin komunitas Aborigin yang berada di lokasi, Fred Hooper, mengatakan unjuk rasa berlangsung aman sampai pemimpin oposisi Tony Abbott berkomentar di televisi. "Di televisi, pemimpin oposisi menyuruh merobohkan sesuatu yang sudah didirikan selama 40 tahun, yang sakral bagi kami," kata dia.

Banyak penduduk asli Australia berpendapat Australia Day—yang diperingati setiap 26 Januari untuk menandai masuknya orang Inggris pertama ke negeri itu pada 1788—sebagai "hari penyerbuan".

Kuba
Castro Kecam Kandidat Republik

Mantan Presiden Kuba Fidel Castro mengecam persaingan kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik. Dalam kolom surat kabar yang diterbitkan Rabu pekan lalu, ia merasa terkejut dengan isi debat kandidat presiden itu.

"Seleksi kandidat presiden dari Partai Republik adalah kompetisi terbesar dari kebodohan dan ketidakpedulian yang pernah ada," ujarnya. Dua kandidat presiden dari Partai Demokrat, Mitt Romney dan Newt Gingrich, masing-masing berkomentar tentang Castro.

Keduanya bahkan berdebat soal apakah Castro akan masuk surga atau neraka setelah meninggal. "Saya pikir Fidel tidak akan menemui penciptanya. Saya pikir dia akan pergi ke tempat lain," kata Gingrich.

Palestina
Perundingan Perbatasan Buntu

PERUNDINGAN Israel-Palestina tentang perbatasan kedua negara berakhir tanpa kemajuan Rabu pekan lalu. Palestina merasa kecewa terhadap perundingan yang gagal ini karena bisa mengganggu negosiasi selanjutnya. Israel menawarkan perundingan lanjutan.

"Kami menawarkan adanya demarkasi perbatasan, tapi Israel menolaknya," kata Abbas, Rabu pekan lalu, setelah bertemu dengan pemimpin Yordania, Raja Abdullah II. Yordania menjadi mediator dalam beberapa kali pertemuan Israel dan Palestina selama sebulan terakhir. Mediator internasional, Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, dan Rusia, berharap kedua belah pihak membahas perbatasan dan pengaturan keamanan.

Abbas mengatakan Palestina fleksibel pada pengaturan keamanan. "Tapi akan menolak setiap kehadiran tentara Israel di negara Palestina," katanya. Adapun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan segala sesuatu harus dibicarakan dalam negosiasi dan akan serius tentang mencapai kesepakatan pada akhir tahun.

Amerika Serikat
Obama Soal Iran dan Pajak

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan tetap mengambil kebijakan tegas soal nuklir Iran. Iran telah dijatuhi sanksi yang keras. Meski demikian, ia menuturkan masih memungkinkan perundingan damai.

"Amerika akan mencegah Iran memiliki senjata nuklir, tapi saya tidak akan menghilangkan kemungkinan perundingan. Itu pun jika Iran mau memenuhi kewajibannya," kata Obama dalam pidato State of Union di depan Kongres, Selasa pekan lalu.

Obama juga akan mengambil kebijakan perpajakan untuk menarik pemilik modal dan perusahaan multinasional. Ia akan menekan pajak minimal 30 persen di Amerika untuk mereka yang menghasilkan lebih dari US$ 1 juta per tahun atau sekitar Rp 9,1 miliar. Amerika juga memperketat perusahaan yang memindahkan bisnisnya keluar dari negara itu.

Papua Nugini
Kudeta Pendukung Somare

PASUKAN setia bekas Perdana Menteri Papua Nugini Michael Somare menyerbu barak-barak militer utama Kamis pekan lalu. Sebanyak 20 tentara melakukan operasi khusus dan menahan Kepala Pertahanan. Mereka mendesak mundurnya Kepala Pertahanan dan menuntut Somare dikembalikan pada posisinya.

"Saya menyeru militer untuk memastikan keamanan publik," kata Somare dalam sebuah pernyataan. Ia juga mengumumkan telah mengangkat seorang kepala pertahanan baru, Kolonel Yaura Sasa. Selain itu, ia mengklaim sebagai perdana menteri yang sah.

Krisis ini merupakan kelanjutan dari konflik Somare dan Perdana Menteri Peter O’Neill, yang mulai menjabat Agustus lalu. Somare digulingkan melalui parlemen dan dinyatakan tidak memenuhi syarat karena sakit. Somare memberikan tenggat seminggu kepada parlemen untuk mengatasi krisis konstitusi.

Beberapa jam kemudian, Wakil Perdana Menteri Belden Namah mengatakan 15 pendukung Sasa telah ditangkap. Ia meminta pemberontak menyerah kepada polisi. "Pelaku kudeta akan dijatuhi hukuman mati," katanya.

Sapto Yunus, Eko Ari (AP, The Telegraph)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus