Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

26 Desember 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Antartika
Warga Indonesia Terjebak di Antartika

JURU bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tenne, mengatakan kondisi 16 orang warga negara Indonesia yang terjebak di Antartika sehat. Mereka bersama 16 awak asal Rusia yang berada di Kapal Strada terjebak bongkahan es. Logistik yang dibawa Strada masih cukup. "Mereka sehat, bantuan akan tiba dua hari lagi," kata Tenne, Rabu pekan lalu.

Ia mengatakan tim penyelamat dari Selandia Baru telah dikirim sejak Selasa pekan lalu. Kapal bantuan itu membawa makanan dan peralatan yang memadai dan akan tiba di lokasi dua hari setelahnya. Sebenarnya ada dua kapal yang dekat dengan Strada, tapi tak bisa mendekat karena es belum bisa dicairkan.

Kapal yang mengangkut para peneliti Kutub Selatan itu rusak, lambung kapal bocor. Para awak sedang berusaha mengeluarkan air dari kapal. Pemerintah berharap kapal bantuan tiba pada waktunya dan segera mengevakuasi awak kapal.

FILIPINA
Pengungsi Terancam Penyakit Menular

PENYAKIT menular mengancam para pengungsi banjir bandang di pusat-pusat evakuasi di Filipina, Rabu pekan lalu. Pemerintah sibuk menangani mayat korban banjir sehingga kurang memperhatikan kondisi di tempat-tempat pengungsian. "Pusat-pusat evakuasi menjadi tempat potensial berkembangnya epidemi," kata Eric Tayag, asisten Menteri Kesehatan.

Bencana banjir telah mengakibatkan 44 ribu orang kehilangan rumah dan harta benda. Banjir ini menerjang Pulau Mindanao, Filipina Selatan, sejak Jumat malam dua pekan lalu. Banjir diiringi hujan lebat dan badai dengan kecepatan 90 kilometer per jam. Pemerintah menyatakan korban tewas mencapai 976 orang dan 46 lainnya dinyatakan hilang hingga Rabu pekan lalu. Pemakaman ratusan mayat diupayakan seaman mungkin agar tidak menimbulkan penyakit.

IRAK
Perintah Penangkapan Wakil Presiden

PEMERINTAH Irak mengeluarkan surat perintah penangkapan Wakil Presiden Tariq al-Hashimi, Selasa pekan lalu. Hashimi, yang berasal dari kelompok Sunni, dituduh terlibat dalam aksi terorisme. "Perintah penahanan Wakil Presiden Tariq al-Hashimi sesuai dengan pasal empat undang-undang antiterorisme dan ditandatangani lima orang hakim," kata pejabat senior Kementerian Dalam Negeri, Mayor Jenderal Kamal Hussein.

Sehari sebelumnya, televisi pemerintah menayangkan seorang tersangka teroris yang mengaku dibayar US$ 3.000 atau sekitar Rp 27,4 juta oleh Hashimi untuk menyerang pejabat dan polisi. Namun Hashimi membantah tuduhan itu.

"Saya syok dengan semua ini. Demi Tuhan, saya tidak melakukan dosa atau kesalahan terhadap warga Irak, baik sekarang maupun besok," ujar Hashimi, yang selama ini dikenal lantang dalam mengkritik Perdana Menteri Nouri Maliki. Dia sedang berada di wilayah utara Irak, yang mayoritas penduduknya suku Kurdi, dan tidak sedang ditahan.

Perintah itu dikhawatirkan dapat memicu ketegangan antarkelompok agama, mengingat sebelumnya blok Al-Iraqiya—yang mewakili mayoritas warga Sunni—mundur dari parlemen. Mereka menuduh Perdana Menteri Nouri Maliki, seorang Syiah, memonopoli kekuasaan.

PALESTINA
Hamas Jauhi Kekerasan

HAMAS mengubah haluan. Partai yang telah menguasai Jalur Gaza dalam lima tahun terakhir ini akan meninggalkan taktik kekerasan dalam menghadapi Israel. Keputusan itu merupakan bagian dari upaya memulihkan hubungannya dengan otoritas Palestina. "Kekerasan bukan lagi opsi utama. Namun kami tetap akan melawan bila Israel menekan kami," kata Taher al-Nounu, juru bicara Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya, Senin pekan lalu.

Dia mengatakan seluruh faksi Palestina yang beroperasi di Jalur Gaza telah sepakat berhenti menembakkan roket dan mortir ke wilayah Israel. Keputusan itu dicapai dalam pembicaraan terakhir dengan pemimpin Hamas Khaled Mashaal dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Kairo, Mesir. Delegasi senior dari kedua faksi itu bertemu untuk membahas upaya membentuk pemerintahan rekonsiliasi Palestina.

Hamas belajar dari gerakan Persaudaraan Muslim di Mesir yang menolak jalan kekerasan untuk mencapai tujuan. "Negara-negara Eropa melihat Ikhwanul Muslimin merupakan gerakan Islam yang tidak radikal. Hamas bisa disamakan dengan itu," tutur Nounu.

MESIR
Militer Didesak Turun

SEKITAR 10 ribu perempuan Mesir berdemonstrasi menuntut pejabat tinggi militer turun dari kekuasaan. Aksi protes ini mereka lakukan di Lapangan Tahrir pada Selasa pekan lalu, setelah terjadi kekerasan tentara terhadap aktivis wanita. Tentara menarik rambut, melucuti sebagian pakaian aktivis perempuan, serta menginjak-injaknya, Sabtu dua pekan lalu. Poster yang menggambarkan aksi kekerasan tentara dibentangkan dalam demonstrasi itu.

"Tantawi telah menelanjangi perempuan, mari bergabung dengan kami," teriak para demonstran yang mendesak Marsekal Hussein Tantawi, Kepala Dewan Militer yang memegang kekuasaan sejak Presiden Hosni Mubarak tumbang.

Gelombang protes itu terjadi setelah pemilihan umum legislatif tahap kedua. Upaya militer mengusir pengunjuk rasa memicu bentrokan yang mengakibatkan tewasnya 12 orang aktivis akibat luka tembak. Satu orang meninggal di tahanan.

Aktivis mendesak militer segera menyerahkan kekuasaan kepada otoritas sipil. Mereka menghendaki transisi kekuasaan tidak menunggu hasil pemilihan presiden pada 2012. Pada pemilihan legislatif tahap kedua ini, Partai Kebebasan dan Keadilan yang dikendalikan Ikhwanul Muslimin menang dengan 40 persen suara.

RUSIA
Putin Resmi Mencalonkan Diri

KOMISI Pemilihan Umum Rusia secara resmi menerima pendaftaran Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin sebagai calon presiden untuk pemilihan umum pada 4 Maret 2012. Dalam lamannya, Selasa pekan lalu, Komisi Pemilihan menyatakan pria 59 tahun itu akan maju sebagai Wakil Partai Rusia Bersatu.

Ini langkah awal Putin kembali ke kursi kepresidenan setelah pada 2008 beralih haluan menjadi perdana menteri. Putin sebelum­nya menjabat presiden selama dua periode (2000-2008). Undang-undang membatasi masa jabatan presiden dua periode berturut-turut.

Meski Putin masih berpeluang besar kembali ke tampuk kekuasaan, dukungan untuknya terus turun. Itu terlihat dari hasil pemilu majelis rendah pada 4 Desember lalu yang menyatakan Rusia Bersatu hanya meraup 49,5 persen suara atau 238 dari 450 kursi di parlemen. Perolehan suara ini merosot dibanding hasil pemilu 2007 ketika partai itu meraih 64,3 persen suara.

Calon lain yang akan menjadi penantang Putin di antaranya Ketua Partai Just Russia Sergei Mironov, pemimpin Partai Demokratik Liberal Rusia Vladimir Zhirinovsky, Gennady Zyuganov dari Partai Komunis, Grigory Yavlinsky dari Partai Yabloko, dan Mikhail Prokhorov, calon independen miliarder. Semua calon tidak perlu cuti dari pekerjaannya selama kampanye. "Perdana Menteri tak perlu meninggalkan posnya," kata sekretaris Komisi Pemilihan, Nikolay Konkin.

Sapto Yunus, Eko Ari (Asiaone, New York Daily, Guardian, Al-Jazeera, RIA Novosti)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus