Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AMERIKA SERIKAT
Lima Pulitzer The New York Times
THE New York Times memenangi lima hadiah Pulitzer 2009 untuk kategori laporan internasional, kritik, investigatif, fotografi fitur, dan breaking news. Penghargaan jurnalistik paling bergengsi itu diumumkan Senin pekan lalu di tengah ancaman kebangkrutan industri surat kabar akibat krisis ekonomi global. ”Di tengah kondisi suram, para pemenang memberi contoh karya jurnalistik berkualitas tinggi,” kata Sig Gissler, ketua panitia penghargaan.
Hadiah Pulitzer untuk kategori breaking news diberikan untuk laporan kehancuran karier politik Gubernur New York Eliot Spitzer. Laporan mengenai perang dan pergolakan politik di Afganistan dan Pakistan memenangi hadiah untuk laporan internasional. Liputan mendalam wartawan David Barstow tentang konflik di antara analis militer yang membantu jaringan televisi meliput peperangan di Asia menyabet Pulitzer kategori investigatif.
Wartawan Holland Cotter yang membuat liputan tentang seni dan Damon Winter yang menampilkan gambar-gambar kampanye Barack Obama mendapat penghargaan untuk kategori kritik dan fotografi fitur. Dengan prestasi ini, The New York Times telah mengumpulkan 101 penghargaan sejak Pulitzer digelar pertama kali pada 1917. Terakhir kali, mereka memborong tujuh Pulitzer pada 2002. Sampai saat ini The New York Times menjadi media penerima Pulitzer paling banyak.
IRAK
Bom Bunuh Diri, 73 Tewas
DUA serangan bom bunuh diri mengguncang Irak, Kamis pekan lalu. Sedikitnya 73 orang tewas. Serangan ini terjadi setelah pasukan Irak menangkap tokoh paling dicari-cari: pemimpin Al-Qaidah Irak, Abu Omar al-Baghdadi.
Bom bunuh diri pertama menghantam sebuah restoran siap saji di Kota Muqdadiyah, Provinsi Diyala. Restoran itu tengah dipenuhi peziarah asal Iran yang hendak menuju Kota Syiah Karbala di selatan Bagdad. Sebanyak 45 peziarah tewas.
Bom kedua menyerang patroli polisi di Bagdad tenggara dan menewaskan 28 orang. Sebagian korban adalah anak-anak. ”Polisi Irak sedang membagikan bantuan kepada keluarga-keluarga telantar ketika seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya,” kata seorang pejabat kementerian dalam negeri.
AFRIKA SELATAN
Partai Kongres Nasional Menang
KONGRES Nasional Afrika (ANC) berpesta. Partai yang dipimpin Jacob Zuma itu dipastikan mempertahankan dua pertiga mayoritas parlemen. ”Terima kasih rakyat. Ini membuktikan bahwa Anda memahami kebijakan kami,” kata Zuma dalam pesta kemenangan yang digelar Jumat pekan lalu.
Zuma merupakan calon presiden dari Partai Kongres Nasional. Presiden akan dipilih oleh anggota parlemen terpilih. Jumlah dua pertiga anggota parlemen diperlukan untuk melakukan perubahan konstitusi.
Sampai Jumat lalu, partai berkuasa ini telah mengumpulkan 70 persen dari dua pertiga suara yang telah dihitung. Partai ini memenangi delapan dari sembilan provinsi di Afrika Selatan. Partai oposisi Aliasi Demokratik (DA) menyabet 16 persen suara. Sementara Kongres Rakyat yang dibentuk sebagai penantang langsung ANC meraih delapan persen.
SWISS
Boikot Pidato Ahmadinejad
PIDATO Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad membuat gerah puluhan delegasi konferensi antirasisme yang digelar Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss, Senin pekan lalu. Mereka meninggalkan ruang sidang saat Ahmadinejad baru berpidato beberapa menit. Ini dipicu pernyataan Ahmadinejad yang menilai Israel sebagai bangsa rasis yang paling keji. Ia juga menuduh Amerika Serikat dan Eropa telah membantu membangun Israel dengan mengorbankan rakyat Palestina.
Duta Besar Prancis Jean-Baptiste Mattei menilai pidato Ahmadinejad sebagai retorika penuh kebencian. ”Segera setelah dia menyebut bangsa Yahudi dan Israel sebagai rasis, tak ada alasan bagi kami untuk tetap berada di dalam ruang sidang,” katanya.
Aksi walkout ini merupakan tamparan besar bagi PBB. Padahal, PBB sangat berharap konferensi dapat menganalisis upaya-upaya global untuk memerangi rasisme. ”Saya menyesalkan pidato Presiden Iran yang digunakan untuk menuduh, memecah-belah, bahkan menghasut. Itu kebalikan dari apa yang ingin dicapai konferensi ini,” kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
TRINIDAD-TOBAGO
Jabat Tangan Obama-Chavez
PERSETERUAN antara Amerika Serikat dan Venezuela tampaknya bakal segera mencair. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi yang berlangsung di Port of Spain, Trinidad-Tobago, dua pekan lalu, Presiden Amerika Barack Obama memperlihatkan sikap bersahabat saat bertemu Presiden Venezuela Hugo Chavez. Foto-foto yang dirilis pemerintah Venezuela menunjukkan Obama dan Chavez sama-sama tersenyum saat berjabat tangan. Obama bahkan sempat menyentuh pundak Chavez.
Kantor kepresidenan Venezuela menyatakan, dalam pertemuan itu, Chavez mengatakan pada Obama bahwa dia mengharapkan hubungan yang lebih baik. ”Saya menyapa Bush dengan tangan ini delapan tahun lalu. Saya ingin menjadi teman Anda,” kata Chavez kepada Obama.
Jabat tangan itu menuai kritik dari para anggota parlemen dari Partai Republik. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menilai kritik itu berlebihan. Menurut Hillary, jabatan tangan Obama dengan Chavez bukan berarti dukungan Amerika untuk kebijakan pemimpin Venezuela. ”Itu bukan berarti kita akan menyerah dari prinsip-prinsip kita,” ujar Hillary.
PALESTINA
Pertemuan Damai
PEMIMPIN Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dijadwalkan akan bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 28 Mei mendatang. ”Keduanya akan membahas masa depan perdamaian Palestina dan Israel,” ujar Saeb Erakat, juru runding senior Palestina, Rabu pekan lalu. Abbas datang ke Washington atas undangan Obama.
Selain Abbas, Obama juga mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Mesir Hosni Mubarak dalam kesempatan terpisah. Dipastikan pertemuan itu akan berlangsung sebelum Obama melawat ke Prancis, Juni mendatang.
Pertemuan Obama dengan tiga pemimpin itu diharapkan mampu menghasilkan jalan keluar terbaik bagi perdamaian di Timur Tengah. ”Saya berharap dalam beberapa bulan ke depan kita sudah bisa melihat iktikad baik dari semua pihak,” kata Obama.
Nunuy Nurhayati (AP, AFP, BBC, Reuters)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo