Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INDIA
Insiden Mematikan di Kuil
RITUAL ibadah di sebuah kuil Chamunda, di dalam lokasi benteng Jodhpur, Negara Bagian Rajasthan, Selasa pekan lalu memakan korban. Peristiwa ini bermula ketika lebih dari 12 ribu orang yang akan merayakan festival keagamaan berebut masuk melalui beberapa pintu kuil yang dibuka pada pagi hari. Massa yang sudah berkumpul berebut masuk. Dalam desak-desakan itu, ratusan orang terinjak.
Laporan awal aparat setempat menyebutkan setidaknya 30 orang meninggal. Namun dua hari kemudian data itu melonjak tajam menjadi 224 jiwa. Menurut kepolisian, korban tewas mungkin lebih dari itu, lantaran tak semua keluarga melaporkan sanak familinya yang hilang.
Peristiwa ini seperti mengulang kejadian bulan lalu yang menewaskan 145 orang. Ini terjadi di luar kuil Naina Devi di sebuah gunung di Negara Bagian Himachal Pradesh, bagian utara India. Penyelidikan pihak berwenang menyatakan tragedi berawal dari desas-desus tanah longsor. Umat yang sedang melakukan upacara menjadi panik dan berlarian ke bawah. Pada saat bersamaan, ribuan orang naik menuju kuil.
PAKISTAN
Baku Tembak dengan Amerika
DUA helikopter Amerika Serikat ditembak militer Pakistan karena dianggap melanggar wilayah negara, Kamis dua pekan lalu. Mendapat serangan darat, helikopter bagian dari pasukan NATO itu membalas tembakan. Tak ada korban jatuh dalam insiden selama lima menit itu.
Akibat kejadian ini, ketegangan di perbatasan Pakistan kembali memanas. Ini merupakan insiden serius pertama di antara dua negara yang bersekutu melawan teror itu. Sebelumnya, beberapa ”kontak” kecil pernah terjadi. Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, yang tengah berada di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyerukan kepada semua pihak agar tak melanggar kedaulatan setiap negara.
Dari Markas Besar Komando Pusat Amerika di Florida, juru bicara Laksamana Muda Greg Smith mengatakan helikopter tersebut sedang mengawal pasukan Amerika dan polisi perbatasan Afganistan saat ditembak. Kedua helikopter membalas, kata Smith, ”Untuk memastikan mereka menghentikan tembakan.”
THAILAND
Somchai Diadukan ke Konstitusi
PERDANA Menteri Thailand Somchai Wongsawat dituduh melanggar konstitusi. Karena itu, Senator Ruangkrai Leekijwatana mengadukan Somchai ke Mahkamah Konstitusi, Senin pekan lalu. Ini merupakan aksi kedua senator itu. Ia telah menggulingkan perdana menteri sebelumnya, Samak Sundaravej, juga dengan tuduhan melanggar undang-undang.
Ruangkrai menuding Somchai mempunyai saham di perusahaan yang memiliki kontrak dengan sebuah perusahaan negara. Padahal konstitusi 2007, yang dibuat militer pascakudeta 2006 untuk menggulingkan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, melarang setiap politikus terpilih mempunyai saham di perusahaan yang memiliki kontrak dengan perusahaan negara.
Atas tuduhan itu, Somchai tak ambil pusing. Penjabat menteri pertahanan itu mengatakan akan terus bekerja. Menurut Somchai, dia adalah perdana menteri yang patuh kepada hukum dan kerangka kerja legal lainnya. Somchai juga mengatakan partai koalisi yang kini berkuasa akan membuat sebuah draf kebijakan pemerintah, yang akan diumumkan di depan parlemen pekan ini.
IRAK
Bom Saat Lebaran
KETENANGAN umat Syiah merayakan Idul Fitri dikoyak oleh bom bunuh diri seusai mereka melaksanakan salat Id, Kamis pekan lalu. Di kawasan Zafaraniya, Bagdad, dengan mengendarai mobil yang membawa bahan peledak, pelaku meledakkan diri di kendaraan lapis baja milik militer Irak di pos pemeriksaan dekat masjid Syiah. Akibatnya, 12 orang tewas. Serangan kedua terjadi di sebuah masjid di sudut Jadida dengan korban meninggal empat orang.
Kepolisian mengatakan ada korban lain di Kota Baquba, Provinsi Diyala, sebelah utara Bagdad, dalam serangan tiba-tiba. Akibatnya, enam orang meninggal, yakni seorang pengemudi minibus, tiga perempuan, dan dua anak-anak berusia sekitar lima tahun. Baquba dikenal sebagai kawasan pendukung Tentara Mehdi yang beraliran Syiah.
Aparat setempat mengaku sudah memperingatkan bahwa kelompok militan akan melancarkan serangan seputar Hari Raya. Menjelang Lebaran, kekerasan di Irak memang meningkat. Hingga Minggu pekan lalu, sedikitnya 32 orang tewas dan 100 lainnya terluka dalam serangkaian serangan bom di Bagdad.
KOREA UTARA
Kim Jong-il Muncul Lagi
PEMIMPIN Korea Utara, Kim Jong-il, kembali muncul di depan publik. Itu adalah jawaban atas maraknya rumor sebulan belakangan ini yang menyebutkan ia menderita sakit parah, telah digulingkan, atau bahkan meninggal dunia. Intelijen Korea Selatan dan Amerika akhirnya memastikan Jong-il ternyata menderita stroke.
The Korean News Agency memberitakan, Jong-il, 66 tahun, pekan lalu tampak menyaksikan pertandingan sepak bola di Pyongyang. Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan Universitas Kim Il-sung untuk merayakan hari jadinya yang ke-62. Kim Il-sung adalah ayah Jong-il, yang namanya diabadikan menjadi nama universitas.
Tak ada keterangan yang menyebutkan apakah Jong-il berpidato sebelum atau sesudah pertandingan itu. Yang jelas, pemerintah Korea Utara secara resmi membantah kabar bahwa Jong-il, yang tak muncul sejak pertengahan Agustus lalu, menderita sakit.
RUSIA
Ledakan di Ossetia Selatan
SEBUAH ledakan di wilayah konflik Ossetia Selatan, Georgia, menewaskan tujuh serdadu Rusia, Jumat pekan lalu. Sedangkan tujuh lainnya menderita luka serius. Para prajurit itu tewas setelah sebuah mobil bermuatan bahan eksplosif meledak di depan pangkalan militer Rusia di ibu kota Ossetia Selatan, Tskhinvali.
Georgia menuding Rusia sengaja merancang ledakan tersebut untuk menunda penarikan pasukan mereka di Ossetia Selatan. Tapi Rusia justru menuduh Georgialah yang berada di balik pengeboman itu untuk mementahkan gencatan senjata yang sudah disepakati.
Ketegangan terus berlangsung di Ossetia Selatan dalam dua bulan terakhir, setelah wilayah itu menyempal dari Georgia dan membentuk pemerintah sendiri.
Muchamad Nafi, Angela, Vennie (AFP, AP, BBC)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo