Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AMERIKA SERIKAT
Obama Kesandung Jilbab
CALON Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Barack Obama, Kamis pekan lalu minta maaf secara pribadi kepada dua wanita muslim berjilbab yang diusir ketika berada di belakangnya dalam sebuah kampanye di Detroit.
Hebba Aref dan Shimaa Abdelfadeel semula duduk di belakang Obama dalam kampanye untuk disiarkan televisi itu. Khawatir menciptakan citra negatif, petugas tim Obama kemudian memintanya pindah. Menurut Obama, pengusiran itu bukan kebijakan kampanyenya. Obama, yang beragama Kristen, sering disebut sebagai penganut Islam.
PALESTINA
Gencatan Senjata di Gaza
Sejak Kamis pekan lalu, Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan sejanta di wilayah Gaza. Kedua belah pihak agak pesimistis perdamaian ini bisa langgeng. Beberapa saat sebelum penghentian serangan dimulai, sebuah roket ditembakkan.
Jika gencatan senjata ini berlangsung mulus, Israel akan mengakhiri blokade di Gaza dan dilanjutkan dengan pembicaraan tentang pertukaran tawanan. Sejak perjanjian damai berantakan pada April 2007, tidak kurang dari 600 pejuang dan warga Palestina serta 18 penduduk Israel meninggal akibat saling serang. Hamas menguasai Gaza sejak Juni 2007 setelah mengusir kelompok Fatah, yang mendukung Presiden Palestina Mahmud Abbas.
BURMA
Pendemo Ditahan
Tujuh pengunjuk rasa yang menyerukan pembebasan tokoh oposisi Aung San Suu Kyi, Kamis pekan lalu, ditahan tentara Burma. Mereka adalah bagian dari seratusan pendukung Partai Liga Nasional untuk Demokrasi, yang sedang memperingati ulang tahun Suu Kyi ke-63. Semula acara itu berupa pembagian makanan untuk para biksu, sebelum berubah menjadi unjuk rasa antipemerintah.
Suu Kyi menjadi tahanan rumah sejak 18 tahun lalu dan tidak ada tanda-tanda pemerintah junta militer akan membebaskannya. Menurut dokter, satu-satunya orang luar yang dibolehkan berhubungan dengan Suu Kyi, kondisi pemenang Pemilu 1990 itu dalam keadaan baik. Di Bangkok, Thailand, peringatan ulang tahun Suu Kyi ditandai unjuk rasa Aliansi Seluruh Biksu Burma, yang menuntut pemimpin junta militer Burma diseret ke pengadilan kriminal internasional atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
JEPANG
Bunuh Diri Tetap Tinggi
Kampanye pemerintah Jepang untuk mengurangi kasus bunuh diri, yang dilancarkan sejak dua tahun lalu, tidak berhasil. Data yang diterbitkan pemerintah pada Kamis pekan lalu menunjukkan jumlah kasus bunuh diri di Negeri Matahari Terbit itu justru meningkat 2,9 persen menjadi 33 ribu pada 2007.
Sudah 10 tahun berturut-turut, angka bunuh diri di Jepang di atas 30 ribu per tahun. Ini merupakan jumlah terbesar di dunia. Menurut para pakar psikologi Jepang, kampanye tersebut gagal karena tidak menyertakan langkah konkret untuk mengatasi persoalan yang menyebabkan bunuh diri. Pada 2007, depresi merupakan alasan terbanyak warga Jepang untuk mengakhiri hidup. Tujuh dari sepuluh orang yang bunuh diri di Jepang adalah laki-laki, sedangkan empat dari sepuluh pelaku berusia di atas 60.
IRAK
Minyak untuk Barat
Pemerintah Irak dalam waktu dekat ini akan memberikan ”hadiah” kepada sejumlah perusahaan Barat berupa kontrak pengeboran minyak. Dalam pernyataannya pekan lalu, Kementerian Minyak Irak menyebut Exxon Mobil dan Chevron (Amerika), Shell (Belanda), Total (Prancis), dan BP (Inggris) dipastikan akan mendapatkan kontrak terbesar.
Ladang minyak Irak menjadi incaran perusahaan Barat sejak Amerika menginvasinya pada 2003. Tapi Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice menyatakan pemerintahnya tidak terkait dengan kontrak minyak. Sudah dua tahun ini tidak ada kontrak pengeboran baru karena rawannya kondisi keamanan di Irak.
CINA
Hu Jintao Chatting
Presiden Cina Hu Jintao untuk pertama kalinya tampil dalam forum chatting, tapi ia hanya menjawab tiga pertanyaan remeh. Ia tampil selama 20 menit dalam Forum Bangsa Tangguh, yang digelar People’s Daily, Jumat pekan lalu.
Banyak pertanyaan, seperti tentang harga rumah yang mahal, tidak ia jawab. Hu mengaku akan terus online agar bisa memahami keinginan 1,3 miliar penduduknya. Di Cina, media dikontrol sangat ketat sehingga Internet menjadi pilihan masyarakat untuk mengekspresikan pendapat. Dalam beberapa hari ini, topik yang sedang hangat adalah kerja sama Cina dan Jepang dalam menggarap ladang gas di Laut Cina Timur. Kiriman yang berisi tuduhan bahwa pemerintah telah berkhianat langsung dicabut.
SOMALIA
Presiden Dibom
PRESIDEN Somalia Abdullah Yusuf lolos dari serangan bom, Kamis pekan lalu. Sebuah bom yang ditanam di pinggir jalan meledak sesaat setelah Presiden lewat dan menewaskan tiga polisi.
Pemerintah sementara pimpinan Yusuf belum lama ini menggelar gencatan senjata dengan kelompok Islam. Tapi sejumlah kelompok pemberontak lain menyatakan akan tetap menentang pemerintah dan militer yang mendapat dukungan dari tentara Etiopia. Selasa malam lalu berlangsung kontak senjata di Ibu Kota Mogadishu, yang menewaskan tujuh orang.
THAILAND
Demo Berlanjut
Keamanan di Bangkok diperketat, menyusul aksi unjuk rasa menentang Perdana Menteri Samak Sundaravej, yang sudah berlangsung sebulan ini. Sekolah dan kantor di sekitar area demo diperintahkan ditutup. Jumat pekan lalu, seribuan polisi dikerahkan mengamankan demonstrasi yang dimotori Aliansi Masyarakat untuk Demokrasi. Kelompok yang digerakkan kelas menengah Bangkok ini berhasil menumbangkan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dua tahun lalu.
Samak, yang didukung Thaksin, menang pemilu pada akhir tahun lalu. Meski tidak disukai kelas menengah kota dan elite politik, mereka mendapat banyak dukungan di kawasan pedesaan. Tapi Aliansi, yang mulai mendapat dukungan dari berbagai pihak, bertekad tidak akan menghentikan unjuk rasa sampai Samak mundur. Perdana menteri itu digoyang karena mengamendemen konstitusi buatan pemerintahan militer.
Yudono Yanuar (Daily News, AFP, CNN)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo