Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Nama Jalan Mohammad Hatta dan RA Kartini di Belanda, Jalan Soekarno di Maroko

Heboh rencana nama jalan di Menteng, Jakarta Pusat menjadi Jalan Mustafa Kemal Ataturk. Bung Hatta dan RA Kartini menjadi nama jalan di Belanda.

22 Oktober 2021 | 13.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mohammed Hatta Straat. Google Maps

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana perubahan nama jalan yang terdapat di Menteng, Jakarta Pusat tepatnya di depan KBRI Turki, rencananya akan diganti menjadi Jalan Mustafa Kemal Ataturk. Awalnya jalan di depan KBRI Ankara kini menggunakan nama Belanda, yakni Holanda Cadesi.

Namun perubahan nama ini menjadi sorotan berbagai kalangan masyarakat. Salah satunya adalah Bamus (Badan Musyawarah) Betawi yang keberatan dengan rencana nama jalan di Jakarta menggunakan nama Mustafa Kemal Ataturk karena dianggap memimpin Turki secara sekuler dan dinilai bertanggungjawab mengakhiri era kesultanan Turki Usmani.

Sedangkan menurut Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), M Hidayat Nur Wahid atau yang akrab disapa HNW mengatakan, “Saya juga tidak yakin Pemerintah Turki-lah yang mengusulkan nama Kemal Pasya Attaturk untuk nama jalan di Jakarta Ibukota Indonesia, karena pastilah Pemerintah Turki dibawah Erdogan menghormati Indonesia yang tidak sekuleristik liberal apalagi anti agama islam, sebagaimana ditampilkan oleh Ataturk,” kata HNW lagi.

Terkait penamaan jalan tokoh luar negeri yang digunakan di Indonesia, nyatanya nama tokoh-tokoh di Indonesia juga banyak digunakan di luar negeri. Sebut saja Soekarno, yang namanya digunakan di salah satu nama jalan di Kota Rabat, Maroko, yang berada tepat di depan Bank Al Maghreb. Jalan ini disebut dengan Avenue Soekarno.

Pemberian nama Soekarno di salah satu jalan yang terdapat di Kota Rabat merupakan bentuk utang budi Maroko kepada Soekarno dan Bangsa Indonesia untuk keluar dari masa penjajahan pada 1945. Selain itu,  adanya konferensi Asia-Afrika pada 1955 dan kunjungan Soekarno ke Maroko pada 1960 setelah negara tersebut merdeka pada 1956.

Tidak hanya Soekarno, proklamator nama Mohammad Hatta atau Bung Hatta juga dijadikan nama jalan di kawasan Haarlem, Belanda. Dalam bahasa lokal, nama jalannya ialah Mohammed Hatta Straat. Penamaan jalan tersebut dikarenakan kejeniusan Hatta dalam membantu mengawal kemerdekaan Indonesia.

Penamaan tokoh Indonesia sebagai nama jalan di luar negeri tidak hanya dari kedua nama presiden tersebut. RA Kartini juga dijadikan nama jalan di Belanda. Tokoh emansipasi perempuan Indonesia ini namanya digunakan di salah satu jalan Armsterdam, Belanda. Adapun nama jalan tersebut yaitu Kartini Straat. Nama Kartini yang mahsyur di Negeri Kincir Angin tersebut digunakan karena ia acap kali mengirimkan surat berisi pemikirannya ke surat kabar di Belanda hingga akhirnya namanya begitu dikenal di sana.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Polemik Nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk, Ketua DPRD DKI Tagih Jalan Ali Sadikin

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus