Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Nelson Mandela bebas setelah dipenjara selama 30 tahun. Ia dibebaskan pada 11 Februari 1990 karena dituduh melakukan merencanakan kudeta terhadap pemerintahan dengan cara kekerasan. Tidak hanya itu, Mandela juga menjadi presiden Afrika Selatan atau Afsel pertama yang berkulit hitam.
Terlahir dengan nama Rolihlahla Mandela—dalam Bahasa Afrika Selatan yang berarti pembuat onar—pada 18 Juli 1918. Nama Nelson yang lekat pada dirinya diberikan oleh guru sekolah dasarnya, Miss Mdingane. Hal ini dikarenakan gurunya tersebut acap kali memberikan nama Kristen pada setiap muridnya.
Menukil kanal nelsonmandela.org, Dia menyelesaikan Sertifikat Juniornya di Clarkebury Boarding Institute dan melanjutkan ke Healdtown, sebuah sekolah menengah Wesleyan yang bereputasi baik, di mana dia diterima sebagai mahasiswa.
Mandela memulai studinya untuk gelar Bachelor of Arts di University College of Fort Hare tetapi tidak menyelesaikan gelar di sana karena ia dikeluarkan karena bergabung dalam protes mahasiswa. Namun, Ia menyelesaikan gelar BA-nya melalui Universitas Afrika Selatan dan kembali ke Fort Hare untuk kelulusannya pada tahun 1943.
Sementara itu, ia mulai belajar untuk mendapatkan gelar LLB di University of the Witwatersrand. Menurut pengakuannya sendiri, dia adalah seorang mahasiswa miskin dan meninggalkan universitas pada 1952 tanpa lulus. Dia baru mulai belajar lagi melalui Universitas London setelah dipenjara pada 1962 tetapi juga tidak menyelesaikan gelar itu.
Pada tahun 1989, pada bulan-bulan terakhir penahanannya, ia memperoleh gelar LLB melalui Universitas Afrika Selatan. Dia lulus secara in absentia pada sebuah upacara di Cape Town.
Nelson Mandela juga terlibat aktif dalam gerakan anti-apartheid, bergabung dengan Kongres Nasional Afrika pada 1942. Di dalam ANC, sekelompok kecil pemuda Afrika bersatu, menyebut diri mereka Liga Pemuda Kongres Nasional Afrika. Tujuan mereka adalah untuk mengubah ANC menjadi gerakan massa akar rumput, yang memperoleh kekuatan dari jutaan petani pedesaan dan pekerja yang tidak memiliki suara di bawah rezim saat ini.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Nelson Mandela Pengagum Syekh Yusuh asal Makassar dan Batik Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini