Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Nenek Berusia 82 Tahun Pengidap Alzheimer Ditahan Israel, Dituduh Milisi di Gaza

Tentara Israel menangkap seorang wanita Palestina berusia 82 tahun dari Gaza yang mengidap penyakit Alzheimer.

3 Februari 2024 | 09.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel menangkap seorang wanita Palestina asal Gaza berusia 82 tahun yang mengidap penyakit Alzheimer. Fahamiya Khalidi ditahan di penjara Israel selama hampir dua bulan karena dianggap sebagai milisi, demikian yang dilaporkan surat kabar Israel Haaretz pada Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Khalidi ditangkap di Gaza pada awal Desember saat berlindung di sebuah sekolah di Kota Gaza setelah dipaksa meninggalkan rumahnya akibat pengeboman Israel. Pengasuh penuh waktunya juga ditangkap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dipenjara berdasarkan Undang-Undang Penahanan Pejuang yang Melanggar Hukum, Khalidi kemudian ditahan di penjara Damon di Israel utara. Otoritas Israel menolak permintaan pengacara dari organisasi Israel dan Dokter untuk Hak Asasi Manusia agar dapat bertemu dengan nenek berusia 82 tahun itu.

Dia dibebaskan dua minggu lalu setelah banding diajukan atas penolakan otoritas Israel untuk mempertemukan Khalidi dengan seorang pengacara, Haaretz melaporkan. Namun, pengasuhnya diyakini masih berada di penjara.

Setelah dibebaskan, Khalidi, yang menggunakan kursi roda, dibawa ke perbatasan Kerem Shalom menuju Gaza bersama lima tahanan perempuan lainnya dan 18 tahanan laki-laki – usia mereka tidak jelas.

Mengutip salah satu tahanan perempuan lainnya, Haaretz melaporkan:

“Mereka [para tahanan] tidak mengenal daerah tersebut, dan ketika mereka mulai berjalan pergi, tentara menembaki kepala mereka dan berteriak kepada mereka untuk kembali sehingga mereka dapat dikirim ke arah yang benar,” demikian yang diceritakan oleh tahanan lain.

Para prajurit, katanya, masih terus menembak setelah mereka dibebaskan.

Khalidi, yang lahir pada 1942 di wilayah yang sekarang menjadi Israel tengah, kini dirawat di sebuah rumah sakit di Rafah. Layanan penjara Israel mengatakan kepada Haaretz bahwa selama penahanannya “dia ditahan sesuai dengan hukum.”

Warga Palestina yang ditangkap otoritas Israel menceritakan kembali tuduhan penyiksaan dan penghinaan yang dilakukan pejabat Israel, sementara warga Palestina lainnya diketahui tewas saat ditahan sejak serangan 7 Oktober.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan semua tuduhan perilaku tidak pantas di fasilitas penahanannya telah diselidiki secara menyeluruh, meski jarang berujung pada penuntutan.

HAARETZ

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus