Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Orang no.2

Mahathir mohamad diangkat sebagai wakil perdana menteri. banyak orang cemas jika ia sampai jadi perdana menteri karena peranannya pada waktu permusuhan antar ras meletus 1969. (ln)

13 Maret 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH PM Hussein Onn siapa orang No.2 di Malaysia? Jawabnya Jum'at pekan lalu: Mahathir bin Mohammed. Pilihan terhadap politikus berusia 50 tahun itu dilakukan sendiri oleh Hussein Onn dalam pembaruan kabinetnya pekan lalu. Bersama dengan diangkatnya Tengku Razaleigh Hamzah, ketua Petronas ("Pertamina"-nya Malaysia), sebagai Menteri Keuangan, naiknya Mahathir sehagai Wakil PM merupakan berita tersendiri dari perombakan kabinet itu. Sebab pada umumnya tak banyak perubahan yang terjadi, dan pilihan pada Mahathir memang agak "mengagetkan". Di samping tetap sebagai Menteri Pendidikan Mahathir kini adalah orang yang kelak bisa menjadi PM Malaysia bila ada aral melintang bagi Hussein Onn. Bagi sementara kalangan di Malaysia, khususnya masyarakat Cina, kemungkinan seperti itu tak amat mengenakkan. Ketika peristiwa kerusuhan 13 Mei 1969 meletus. dan Malaysia terancam oleh permusuhan antar ras yang bisa merontokkan, Mahathir terkenal sebagai pembela sengit kaum Melayu. Tokoh partai UMNO yang tak banyak dikenal di luar negeri ini dalam hari-hari yang genting itu menyerang Perdana Menteri (waktu itu) Tunku Abdul Rahman. Ia mengumandangkan hak-hak orang Melayu dalam masyarakat yang terdiri dari banyak ras itu. Ia bahkan menulis buku berjudul "Dilema Bangsa Melayu", yang menganjur-anjurkan hak Kelompok ethnis Melayu. Buku itu dilarang beredar. Sampai sekarang pun buku itu masih dilarang. Mahathir dikeluarkan dari Partai UMNO yang memerintah. Tapi tiga tahun kemudian dokter lulusan Universitas Malaya di Singapura (1953) ini pulih kembali. Begitu dikeluarkan dari partai, ia balik ke Kedal -- negeri asalnya dan tempat ia memulai karir politiknya di tahun 1957. Di negeri ini ia pernah menang jadi anggota Parlemen (1964). Di negeri itu pula ia pernah kalah, di tahun 1969 yang nahas itu, ketika partai oposisi golongan Cina, dalam Partai Aksi Demokrasi, menang. Tapi dengan sabar dan telaten ia mendapat dukungan lagi dari kalangan bawah, dan partai UMNO 1972 menerimanya kembali. Dengan cepat ia naik. Ia dipilih jadi anggota Dewan Tertinggi partai. 1974, ia masuk Parlemen dan diangkat jadi Menteri Pendidikan di bawah PM Tun Razak almarhum. Di sini ia dianggap berhasil dalam mengurus kerusuhan mahasiswa. Bisakah kelak ia mengurus seluruh persoalan Malaysia, jika keadaan menghendaki? Tajuk rencana harian New Straits Times mengomentarinya: "Pada usia 50, Dr. Mahathir telah menjalani 31 tahun dalam UMNO -- minus dua setengah tahun dalam rimba belantara politik, setelah ia dikeluarkan di tahun 1969. Ia pernah memenangkan dua pemilihan, kalah sekali. Ia pernah dikalahkan dan tahu bagaimana rasanya ia juga tahu bagaimana untuk maju kembali. Adalah keliru kekhawatiran yang mungkin terdapat di sementara orang, karena ia diangkat ke dalam posisi kedua tertinggi di negeri ini. Nampaknya harian pemerintah itu hendak meyakinkan bahwa semangat yang terlalu memihak kepada ras Melayu kini tak ada lagi pada Mahathir. Ia dikutip berkata: "Saya akan berusaha menjalankan kewajiban yang baik -- bagi semua orang Malaysia".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus