Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas kulit hitam mengkritik penyanyi pop Ariana Grande atas penampilannya saat menghadiri acara pemakaman ratu penyanyi soul Amerika Serikat, Aretha Franklin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka mengkritik pilihan Grande mengenakan baju hitam tanpa lengan setinggi bokong dan sepatu high heeled warna senada, dan rambut panjangnya yang diikat.
Baca: Pendeta Dihujani Kritik Usai Meraba Payudara Ariana Grande
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fashion yang dikenakan penyanyi usia 25 tahun ini tidak sesuai tradisi dan etika gereja mereka untuk acara penghormatan atas pemakaman seorang anggota gereja.
#ArianaGrande tidak tahu aturan di bawah lutut untuk tampil di mimbar gereja. Tolong seseorang berikan dia sapu tangan dan jubah koor. Terberkati hatinya," tulis Tenisha Taylor Bell di halaman Twitter-nya.
"Saya tidak percaya dia datang di gereja kaum hitam untuk acara pemakaman dengan berpakaian seperti ini," tweet Crissle West, pelawak dan penulis.
I can't believe she came in a black church for a black funeral dressed like this.
— king crissle (@crissles) August 31, 2018
Ariana Grande menjadi sorotan media sosial dan media massa di acara pemakaman Aretha Franklin pekan lalu.
Pertama yang mengejutkan, saat pendeta yang memimpin acara penghormatan terhadap Aretha Franklin, Charles H.Ellis III meminta maaf kepada Grande setelah dikritik netizen bahwa ia meraba-raba payudaranya usai bernyanyi di panggung di Greater Grace Tempe di Detroit.
Baca: Bill Clinton Jadi Sorotan atas Tatapannya ke Ariana Grande
Kemudian, mantan presiden Amerika Serikat dikritik netizen lantaran tatapannya ke arah Ariana Grande saat bernyanyi di acara pemakaman Franklin. Ada yang menyebut Bill Clinton sedang mengkhayal jorok namun ada yang membelanya dengan menganggap tatapannya wajar.