Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pasukan Rusia Ngotot Rebut Bekas Pembangkit Nuklir Chernobyl, Ini Sebabnya

Pasukan Rusia merebut area pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl setelah mengalahkan tentara Ukraina

25 Februari 2022 | 09.40 WIB

Tentara menaiki kendaraan pengangkut personel lapis baja selama latihan taktis di kota Pripyat dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Ukraina, 4 Februari 2022. Pripyat dahulunya merupakan tempat tinggal bagi karyawan PLTN Chernobyl. REUTERS/Gleb Garanich
Perbesar
Tentara menaiki kendaraan pengangkut personel lapis baja selama latihan taktis di kota Pripyat dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Ukraina, 4 Februari 2022. Pripyat dahulunya merupakan tempat tinggal bagi karyawan PLTN Chernobyl. REUTERS/Gleb Garanich

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Rusia merebut area pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina, kata penasihat kantor kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, Kamis, 24 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," kata Podolyak.

Pasukan Rusia mengambil alih pembangkit listrik setelah Moskow melancarkan serangan darat, laut dan udara dalam serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Beberapa tentara Rusia berkumpul di "zona eksklusi" Chernobyl sebelum menyeberang ke Ukraina Kamis pagi, kata sumber keamanan Rusia.

Rusia ingin mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi sinyal kepada NATO agar tidak ikut campur secara militer, kata sumber yang sama.

Bencana Chernobyl di Ukraina Soviet saat itu mengirim awan bahan nuklir ke sebagian besar Eropa pada tahun 1986 setelah uji keamanan yang gagal di reaktor keempat pembangkit atom.

Puluhan tahun kemudian, kawasan itu menjadi objek wisata. Sekitar seminggu sebelum invasi Rusia, zona Chernobyl ditutup untuk turis.

"Pembela kami memberikan hidup mereka sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang," Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mentweet sesaat sebelum pembangkit listrik itu dikuasai Rusia.

"Ini adalah deklarasi perang melawan seluruh Eropa."

Setelah ledakan pada 1986, pembangkit tidak digunakan. Namun kenapa Rusia merebut wilayah yang masih  dikelilingi oleh kiloan meter tanah mengandung radioaktif?

Jawabannya adalah geografi: Chernobyl terletak di rute terpendek dari Belarusia ke Kyiv, ibu kota Ukraina, sehingga memudahkan pasukan Rusia menginvasi Ukraina.

Dalam merebut Chernobyl, analis militer Barat mengatakan Rusia hanya menggunakan rute invasi tercepat dari Belarus, sekutu Moskow dan tempat pasukan Rusia bersiap menuju Kyiv.

Reuters

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus