Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Patung Dewa Ditemukan dalam Masjid, Pengadilan India Batasi Jumlah Jemaah Muslim

Pengadilan di India memerintahkan pihak berwenang membatasi jumlah jemaah Muslim yang akan salat di Masjid Gyanvapi di kota Varanasi.

17 Mei 2022 | 18.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Masjid Gyanvapi di Varanasi, India. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Pengadilan di India utara memerintahkan pihak berwenang Senin membatasi jumlah jemaah Muslim yang akan salat di Masjid Gyanvapi di kota Varanasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Putusan ini diambil setelah tim survei menemukan peninggalan dewa Hindu Siwa dan simbol Hindu lainnya di masjid bersejarah tersebut, pengacara yang terlibat dalam kasus tersebut mengumumkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awal bulan ini, pengadilan di Varanasi membentuk tim untuk mensurvei tempat tersebut setelah lima wanita meminta izin untuk melakukan ritual Hindu di salah satu tempat tinggalnya dengan mengatakan bahwa sebuah kuil Hindu pernah berdiri di situs Islam saat ini.

Pengacara H. S. Jain, yang mewakili para wanita pemohon, mengatakan kepada pengadilan bahwa tim survei telah menemukan peninggalan Siwa dan simbol Hindu lainnya di sana. “Jamaah Muslim dibatasi hingga 20 orang di dalma masjid,” kata pengacara H. S. Jain mengumumkan hasil pengadilan seperti dilansir Reuters Selasa 17 Mei 2022.

Anggota kelompok Hindu garis keras mengklaim bahwa para penyerbu Islam dan raja-raja Muslim selama berabad-abad berkuasa menghancurkan kuil-kuil Hindu untuk membangun masjid atau makam di atasnya sebagai bagian dari strategi ekspansionis mereka di anak benua itu.

Masjid Gyanvapi, yang terletak di daerah pemilihan politik Perdana Menteri Narendra Modi, adalah salah satu dari tiga masjid besar di utara Uttar Pradesh. Kelompok terkemuka percaya itu dibangun setelah menghancurkan sebuah kuil bersejarah.

Polisi mengatakan perintah pengadilan akan membantu menjaga hukum dan ketertiban pada saat kelompok garis keras Hindu yang terkait dengan partai politik Modi telah memperkuat tuntutan mereka untuk menggali di dalam beberapa masjid dan mengizinkan penggeledahan di mausoleum Taj Mahal yang ikonik di India.

Wakil Ketua Menteri Uttar Pradesh Keshav Prasad Maurya, seorang anggota BJP, mengatakan kepada rekanan TV lokal Reuters, ANI bahwa pemerintah menyambut baik perintah pengadilan itu. “Kami akan melaksanakannya”.

Pada 2019, Mahkamah Agung mengizinkan umat Hindu untuk membangun sebuah kuil di lokasi Masjid Babri abad ke-16. Masjid ini dihancurkan oleh massa Hindu pada 1992 yang percaya bahwa kuil itu dibangun di tempat di mana Dewa Rama Hindu dilahirkan.

Insiden itu menyebabkan kerusuhan agama yang menewaskan hampir 2.000 orang, sebagian besar Muslim, di seluruh India.

Para pemimpin dari 200 juta Muslim India melihat langkah terbaru sebagai upaya lain oleh umat Hindu garis keras untuk merusak hak-hak mereka atas kebebasan beribadah dan ekspresi keagamaan, dengan persetujuan diam-diam dari partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di Modi.

SUMBER: REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus