Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Patung Kontroversial Bertema Salib Bakal Dicopot Museum Israel

Patung berbentuk salib dengan tokoh Ronald McDonald ini memicu protes dari warga Kristen dan kelompok pro-Palestina di Israel.

18 Januari 2019 | 13.31 WIB

Patung karya seniman patung asal Finlandia, Jani Leinonen, terpasang di Museum Haifa, Israel dan memicu kontroversi. Reuters
Perbesar
Patung karya seniman patung asal Finlandia, Jani Leinonen, terpasang di Museum Haifa, Israel dan memicu kontroversi. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Museum di Haifa, Israel, berencana bakal menurunkan patung salib dengan tokoh Ronald McDonald's sebagai Yesus. Penurunan ini menyusul protes dari kelompok minoritas Kristen, Kementerian Kebudayaan, dan seniman pro-Palestina di negara itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Baca:

 

Aksi protes terjadi pada Jumat, 11 Januari 2019 dan berlanjut keesokan harinya. Aksi memanas ketika para pendemo melemparkan batu dan bom api ke museum. Akibatnya, tiga polisi terluka akibat pendemo memaksa masuk ke museum. Panel kaca di sepanjang pintu masuk museum pecah. Kerusuhan massa ini lalu dibubarkan dengan gas air mata dan granat setrum oleh petugas.

"Saya keberatan dengan patung memalukan ini. Sebagai orang Kristen, saya sangat tersinggung dengan penggambaran simbol ini," kata Nicola Abdo, warga Haifa yang ikut aksi protes, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 17 Januari 2019 waktu setempat.

 

Baca:

 

Patung seukuran badan manusia ini menggambarkan badut Ronald McDonald di kayu berbentuk salib. Karya tersebut dibuat untuk pameran dengan tema konsumerisme dan agama.

Walikota Haifa, Einat Kalish Rotem, setelah berkonsultasi dengan para pemimpin gereja pada Kamis, 17 Januari 2019, menyatakan akan memindahkan patung itu sesegera mungkin.

 

Foto:

 

"Kami meminta maaf atas kekesalan komunitas Kristen dan cedera fisik serta kekerasan yang diakibatkan aksi protes kemarin," kata Kalish dilansir dari Reuters.

Media Fox News melansir karya kontroversial dari seniman asal Finland, Jani Leinonen, ini didatangkan dari Galeri Zetterberg, Finlandia,  pada tahun lalu dan direncanakan akan dikembalikan akhir Januari 2019.

Leinonen juga menginginkan karyanya dicopot secepatnya dari Museum di Haifa namun untuk alasan berbeda. Dia mengaku mendukung kelompok pro-Palestina dan gerakan Boycott, Divestment, and Sanctions atau BDS, yang mendorong publik tidak berbisnis dengan Israel.

 

Baca:

 

Karya Leinonen telah dipajang di negara lain tanpa protes. Berbeda dengan di Israel, karya ini menyebabkan pertikaian antar pejabat Israel.

Wakil Jaksa Agung Israel, Dina Zilber menegur Menteri Kebudayaan Israel, Miri Regev, setelah dia mengancam akan memotong dana negara ke museum. Menurut Zilber, Regev tidak memiliki otoritas atas itu.

Langkah walikota Haifa, untuk menyingkirkan patung itu dari museum ternyata juga diprotes oleh kelompok kebebasan sipil di Israel. Asosiasi Hak Warga Negara menaggap tindakan itu justru dianggap melanggar "kebebasan seni untuk berekspresi".

 

NAURA NADY

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus