Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah komite PBB pada Kamis 19 September 2024 mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap perjanjian global yang melindungi hak-hak anak. Komite ini dan mengatakan bahwa tindakan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober mempunyai dampak “bencana” terhadap anak-anak Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Komite mengecam dengan keras pelanggaran berat terhadap hak-hak berdasarkan konvensi di OPT (Wilayah Pendudukan Palestina), termasuk hilangnya banyak nyawa akibat tindakan militer yang dilakukan oleh negara pihak tersebut,” kata komite yang beranggotakan empat orang itu dalam sebuah pernyataan yang mengacu pada Konvensi Hak Anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Delegasi Israel berpendapat dalam serangkaian dengar pendapat di PBB awal bulan ini bahwa perjanjian tersebut tidak berlaku di Gaza atau Tepi Barat, dan mengatakan bahwa Israel berkomitmen untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional.
Pada Juni, PBB telah menambahkan Israel ke dalam daftar global negara-negara dan kelompok bersenjata yang telah melakukan pelanggaran terhadap anak-anak.
Laporan PBB tersebut mencakup pembunuhan, pencacatan, pelecehan seksual, penculikan atau perekrutan anak-anak, penolakan akses bantuan dan penargetan sekolah dan rumah sakit oleh militer Israel di Gaza.
Laporan tersebut disusun oleh perwakilan khusus Sekjen PBB untuk anak-anak dan konflik bersenjata, Virginia Gamba. Daftar yang dilampirkan dalam laporan ini secara luas dimaksudkan untuk menyebut dan mempermalukan pihak-pihak yang berkonflik dengan harapan dapat mencegah kekerasan terhadap anak-anak.
Hingga Agustus, lebih dari 16.000 anak Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza, dari total hampir 42.000 warga Palestina yang tewas selama serangan 11 bulan terakhir. Jumlah itu termasuk ratusan bayi di bawah umur satu tahun.
Pemerintah Gaza melaporkan sedikitnya 35 anak-anak Palestina meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi di tengah blokade ketat Israel di daerah kantong tersebut.
Setidaknya 3.500 anak di Gaza menghadapi risiko kematian di tengah kekurangan makanan dan kekurangan gizi di bawah pembatasan Israel terhadap pengiriman makanan ke Gaza.
Sementara itu, lebih dari 17.000 anak kehilangan orang tua mereka atau setidaknya salah satu dari mereka setelah mereka dibunuh secara brutal oleh pasukan pendudukan Israel sejak 7 Oktober.
Selama berbulan-bulan, badan-badan internasional dan PBB telah memperingatkan dampak psikologis negatif pada anak-anak Palestina akibat serangan Israel yang menghancurkan di Gaza.
Pilihan Editor: Lebih dari 16.400 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober
REUTERS | ANADOLU