Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar itu tersiar cepat, menyambar-nyambar seantero Beirut seperti kilatan petir: Rafik Bahaa Edine Hariri meninggal. Nyawa bekas Perdana Menteri Libanon itu direnggut oleh ledakan bom di jalanan Kota Beirut, ibu negeri Libanon. Berita itu membikin penduduk kota menghambur ke jalan raya dalam seketika. Mereka meraung-raung, memekikkan amarah dan kutuk terhadap Suriah: pihak yang mereka tuduh sebagai dalang kematian Hariri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo