Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pembelot di tengah glasnost

Para spion barat yang membelot ke soviet banyak yang frustasi sehubungan dengan runtuhnya negara-negara komunis. pengakuan edward lee howard, intelijen cia, yang membelot ke soviet. dilindungi. kgb.

3 November 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

APA kabar spion Barat yang dulu menyeberang ke Uni Soviet, di masa perang dingin sudah mereda kini? Menurut sejumlah media AS, mereka banyak yang frustrasi, bahkan sejumlah nama tenar diberitakan bunuh diri. Itu antara lain disebabkan ruang gerak mereka menjadi makin sempit, setelah komunisme ditinggalkan oleh banyak negara Eropa Timur. Juga, makin seringnya demonstrasi antikomunis dilancarkan, konon, menyebabkan mereka bertanya-tanya, apa arti pembangkangan mereka dulu. Tapi belum lama ini Edward Lee Howard -- intelijen CIA pertama yang pindah ke kubu Kremlin dan diberitakan bunuh diri -- membantahnya. Tak tanggung-tanggung, untuk menampik berita itu, Howard mengundang wartawan koran ternama AS Washington Post untuk mewawancarainya, dua pekan lalu. Pertemuan antara pembelot dan wartawan itu diatur oleh KGB. Ini yang menyebabkan orang menduga, pernyataan-pernyataan Howard dirancang KGB untuk membuat malu CIA. Memang, Howard dalam wawancara itu menuding CIA berada di belakang berita bunuh dirinya di media AS. "Itu merupakan plot CIA untuk membawa saya muncul ke permukaan," ujar Howard. Menurut Howard, 38 tahun kini, CIA melansir berita palsu itu setelah "mencium jejak saya di Barat." Konon setelah meminta suaka di Uni Soviet 1986 dengan menggunakan paspor palsu, Howard sudah beberapa kali masuk diam-diam ke negara-negara Barat tanpa bisa dikenali oleh spion Barat. Selain itu, Howard juga menceritakan petualangannya di negara-negara blok sosialis seperti di Nikaragua, Kuba, dan negara-negara Eropa Timur. Memang diakuinya, berubahnya ideologi di Eropa Timur sedikit mengurangi keleluasaan geraknya. Misalnya, pemerintah baru Hungaria secara resmi memerintahkan pengusiran Howard. Howard mengaku dirinya berbeda dengan gembong spion besar macam Kim Philby atau George Blake -- dua-duanya spion Inggris -- yang kini bermukim di Soviet. "Philby dan Blake penganut komunisme dan aktif terlibat dalam spionase Soviet. Saya bukan komunis dan tidak melakukan mata-mata untuk Soviet. Saya juga bukan agen KGB," katanya. Adalah Vitaly Yurchenco, pejabat intelijen Soviet yang menyeberang ke AS (sebentar, karena beberapa lama kemudian kembali ke Uni Soviet) pada 1985, yang melaporkan pembelotan Howard pada CIA. Menurut Yurchenco, Howard menjual sejumlah rahasia penting kepada Moskow. Di antaranya, membuka rahasia agen-agen CIA di kalangan warga Soviet, yang kemudian menyebabkan para agen itu dieksekusi pemerintah Kremlin. Saat FBI (dinas intelijen AS dalam negeri) mengusut kebenaran laporan Yurchenco, Howard lari ke Meksiko pada 1985. Sejarah Howard dalam CIA cukup unik. Ia bergabung dengan CIA pada 1981. Dua tahun kemudian ia dilatih khusus untuk ditugaskan sebagai spion di kedutaan AS di Moskow. Tapi CIA mendadak memerintahkan Howard mengundurkan diri, konon karena Howard baru belakangan ketahuan mempunyai sejarah kelam: ia pecandu alkohol dan obat bius, serta pernah tertangkap mencuri. Konon, Howard sangat berang diberhentikan begitu saja dari CIA. Kini, seperti para tokoh spion Barat lainnya yang bercokol di Uni Soviet, Howard hidup aman dan berkecukupan. Oleh KGB ia diberi sebuah dacha (rumah peristirahatan) di pinggir Moskow, dan sebuah apartemen empat kamar di dalam kota. Tempat tinggal para pembangkang Barat ini dijaga ketat, dengan penjagaan dua lapis. Harap maklum negara-negara Barat masih tetap berupaya menyeret para pembelot itu ke meja hijau. Bukan mustahil, cara penculikan adalah hal yang biasa dilakukan dalam dunia intel. Masalahnya, sampai kapan KGB mau melindungi para pembelot ini. Di Uni Soviet sendiri kini tuntutan agar anggota KGB dicopoti hak-hak khususnya makin gencar. Boleh jadi, nasib mereka bisa lebih buruk daripada anggota Stasi, setelah misalnya Uni Soviet benar-benar berubah. Bahkan KGB kini sudah berani mengundang wartawan Inggris untuk mereportase pendidikan dan latihannya (TEMPO, 29 September 1990, Selingan).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus